Angkutan Batubara Makin Jadi Masalah Warga Nekat Menghadang

Kemacetan panjang truk batubara akibat dihadang warga

Muaraenim, Kabarserasan.com–Kesal karena kondisi jalan terus mengalami kerusakan dan angka kecelakaan terus meningkat akibat maraknya angkutan batubara dari Lahat ke Palembang, rarusan warga Kecamatan Gunung Megang, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, nekat melakukan penghadangan truk-truk pengangkut barang hasil tambang tersebut.

Aksi penghadangan sejak Selasa (21/4/2015), pukul 15.00 WIB itu, merupakan aksi soldaritas warga terhadap atas tewasnya Januar Tri Sandi Sandi (20), warga Kampung I, Desa Gunung Megang Dalam, akibat disenggol truk batubara, Selasa kemarin.

Baca Juga:
Angkutan Batubara Penyumbang Tertinggi Kecelakaan
Alex Noerdin Kembali Keluarkan Izin Angkutan Batubara
Sopir Mengantuk Truk Batubara Tercebur ke Sungai

Akibat penghadangan tersebut,  para sopir truk tersebut memarkir kendaraannya di halaman parkir rumah makan, maupun lapangan terbuka. Bahkan ada juga yang memarkirkannya di pinggir jalan lintas tersebut. Akibatnya, terjadi penumpukan truk batubara terjadi di berbagai tempat di sepanjang jalan lintas tersebut.

“Aksi penghadangan ini kami lakukan sebagai bentuk solidaritas kepada korban dan keluarganya. Karena sudah 10 orang warga kami yang tewas ditabrak truk batubara, tanpa ada pertanggungjawaban dari perusahaan,” jelas Firmanto, seorang warga yang ikut dalam aksi penghadangan tersebut.

Menurut Firman, selain 10 orang warga yang meninggal akibat ditabrak truk angkutan batubara, ada juga yang mengalami luka-luka, selain itu rumah warga pun tak ketinggalan menjadi rusak akibat ditabrak truk angkutan batubara. Dijelaskan Firman, aksi tersebut terus mereka lakukan, sampai ada pertanggungjawaban yang jelas dari perusahaan kepada keluarga korban dan masyarakat Desa Gunung Megang.

4.000-an truk

Dilansir dari mongabay.co.id, setiap hari sekitar 4.000-an truk lalu-lalang mengangkut batubara dari Lahat menuju Muara Enim. Adapun jalan umum, baik jalan negara, kabupaten, kota maupun provinsi, yang digunakan sepanjang 669 kilometer. Rutenya Lahat-Kotabumi sepanjang 383 kilometer, Lahat-Palembang sepanjang 276 kilometer, serta Palembang-Tanjung Api-Api yang melintasi wilayah jalan umum di Palembang sepanjang 10 kilometer.

Dampaknya, terjadi kemacetan di sepanjang jalan tersebut. Kemacetan yang sering terjadi di sepanjang jalan Indralaya-Palembang dikarenakan truk pengangkut batubara bertemu dengan kendaraan umum dari Jalan Lintas Timur Sumatera. (ME-4)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here