Muara Enim, Kabarserasan.com – Angkutan batubara masih tetap menjadi biang kemacetan sekaligus salah satu penyumbang angka kecelakaan di wilayah hukum Polres Muara Enim.
“Kecelakaan yang disebabkan angkutan batubara sekitar 40-45 persen dari total kecelakaan yang terjadi di Kabupaten Muara Enim. Ini menjadi perhatian serius kita dan segera dicarikan solusinya,” kata Kapolres Muara Enim AKBP Hendra Gunawan pada Rakor Forum Lalulintas di ruang Pangripta Bappeda Muara enim, Jumat (13/1/2017).
Kapolres mengungkapkan, penyebab lakalantas tersebut antara lain ditabrak, menabrak dan human error. Selain itu ada juga karena faktor non teknis seperti kerusakan pada kendaraan.
Menurut Kapolres, Kecamatan Lembak, Gunung Megang dan Tanjung Agung, adalah wilayah yang paling banyak terjadinya lakalantas.
“Di daerah tersebut pengemudi memacu kendaraan cukup tinggi. Sehingga kecelakaan yang terjadi di daerah itu sering kali sangat fatal, mengakibatkan meninggal dunia,” ujarnya.
Selain itu, jarak pandang di tiga daerah itu cukup jauh sehingga mengakibatkan pengemudi menjadi jenuh. ” Faktor minimnya rambu lalu lintas ditenggarai juga pemicu terjadinya kecelakaan,” jelas Hendra.
Hendra menjelaskan, untuk meneka atau mengurangi lakalantas tersebut, Polres Muara Enim secara rutin melakukan sosialisasi pendidikan tentang berlalulintas sejak dini mulai dari Paud, TK , SD, SMP dan SLTA.
“Dengan pendidikan dari usai dini, kita harapkan mereka akan tumbuh menjadi warga yang taat berlalulintas,” pungkasnya.
Baca juga: Alex Noerdin Keluarga Izin Angkutan Batubara
Penulis : Khairul Amri
Editor: Amr