Thursday, May 2, 2024
spot_img
Home Blog Page 634

Perpu Pilkada Langsung Tinggal Ketuk Palu?

Dalam pertemuan itu, menurut SBY, KMP telah menyepakati mendukung peraturan pemerintah pengganti undang-undang tentang pemilihan kepala daerah secara langsung agar diterima di DPR.

“KMP pimpinannya datang bertemu saya. Tentu mereka katakan akan dukung Perppu,” kata SBY di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (11/12/2014).

SBY menambahkan, selain soal Perppu yang menganulir Pilkada melalui DPRD itu, Demokrat bersama pimpinan KMP juga membahas kondisi politik kekinian. Termasuk, pemikiran-pemikiran yang dapat disampaikan kepada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

“Menyampaikan pikiran-pikiran termasuk apa yang akan disampaikan kepada pemerintah. Saya pikir itu bagus. Itulah cara kita berdemokrasi,” ujar Presiden RI ke enam itu.

Di tempat yang sama, Ketua Harian DPP Demokrat, Syariefuddin Hasan mengatakan bahwa seluruh pimpinan KMP hadir dalam pertemuan dengan SBY. Hanya Presiden PKS Anis Matta yang berhalangan.

Bahkan, lanjut dia, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) versi Mukamar Jakarta juga turut menghadiri pertemuan tersebut.

“Pak Anis enggak ikut karena sedang di luar negeri. PKS diwakili Aboe Bakar Al Habsy. Pak Hatta (Ketum PAN Hatta Rajasa) ikut. Pak SDA (mantan Ketum PPP Suryadharma Ali) ikut, Pak Djan Faridz (Ketum PPP versi Muktamar Jakarta) juga ada,” kata Syarief singkat.(Nisa/Amr)

Berita lain:
Pengamat; Revolusi Mental Seolah Kandas Di Tangan Jokowi Sendiri
Pertamina Serius Kembangkan Energi Terbarukan
Duit Reses Anggota DPR Hampir Rp 1 Triliun
Pertamina Tambah 3 Direksi
UU MD3 Disahkan, Ini Dia Pasal yang Direvisi
Status Tersangka Boediono Terkesan Ditutup-tutupi
Kementerian ESDM akan Evaluasi Semua Izin Tambang
Pengusaha Jamu Masuk Daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia
 

 

 

 

Tantangan Berat Boss Baru Garuda

Hingga kuartal ke III 2014 kerugian (comprehensive loss) Garuda mncapai USD 206,4 juta. Belum lagi masalah di industri penerbangan nasional yang sedang goyah di tengah mahalnya harga avtur.

“Kasih waktu saya seminggu untuk lebih detail menyelesaikan kinerja Garuda,” ujar Arif di Kantor Garuda, Tangerang, Jumat (12/12/2014).

Disisi lain Arif juga menyadari tantangan besar yang akan dihadapi kedepan. Persaingan di sektor industri penerbangan semakin ketat. Pertumbuhan angkutan udara disebut-sebut bisa mencapai 9-10 persen, dan akan berlanjut di tahun depan.

“Nah, ini yang saya bilang ada strong headwin ke depan, sehingga harus kita perhatikan. Karena tidak hanya fuel yang turun menjadikan satu indikasi positif, tetapi kita masih menghadapi depresiasi Rupiah dan pertumbuhan ekonomi,” jelas dia.

Untuk itu, Arif sadar harus menggerakkan mesin bisnis Garuda Indonesia agar lebih maksimal dalam menghadapi persaingan. “Mesin penghasil uang kita harus benar-benar berjalan maksimal dan revenue generatednya itu bisa kita turunkan di berbagai hal. Misalnya mulai dari SDM, alat, sehingga mampu menghasilkan pendapatan yang bagus,” ujarnya.

Mantan bos Citilink ini juga berencana merestrukturisasi biaya operasional Garuda. Biaya-biaya yang sekiranya menambah beban perusahaan dipangkas sebagai strategi menghadapi kemungkinan terjadi stagnasi dalam pertumbuhan industri penerbangan.

“Cost driver harus direstrukturisasi. Mengapa? Karena kita harus kompetitif ke depan. Tahun depan, kita akan menghadapi stagnasi ekonomi. Bila kita lihat stagnasi ekonomi ini akan berpengaruh bagi angkutan negara. Sehingga kita harus yakin cost kita harus kompetitif,” papar dia.

Masih dalam kerangka penyehatan perusahaan, Arif menuturkan, keuangan Garuda harus aman minimal untuk 6 bulan sampai 1 tahun ke depan. “Metodenya banyak bisa refinancing dan lain-lain. Saya tidak bisa tahu kebutuhan financialnya. Ini yang harus menjadi prioritas saya dalam waktu dekat ini” ucapnya. (Amr)

Berita Lain:
Bos Citilink Jadi Dirut Garuda
PTBA Gelontorkan Dana Rp 9,2 Miliar untuk Pembangunan Masjid
Riak Mewujudkan Kawasan Impian

 

 

 

Bos Citilink Jadi Dirut Garuda

Dalam RUPSLB yang digelar di kantor Garuda  Jakarta, Jum’at (12/12/2014) tersebut perusahaan dengan kode GIIA dilantai bursa ini selain mengumumkan dewan komisaris dan dewan direksi juga memutuskan beberapa hal strategis lainnya menyangkut kinerja BUMN penerbangan tersebut.

Berikut nama-nama dewan komisaris Garuda yang baru:
1. Jusman Syafii Djamal     : Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen
2. Hasan M Soedjono         : Komisaris Independen
3. Isa Rachmamatarwata    : Komisaris
4. Muzaffar Ismail              : Komisaris
5. Dony Oskaria                : Komisaris
6. Chairal Tanjung             : Komisaris

Adapun susunan direksi mengalami perubahan, jika sebelumnya ada 8, susunan baru ada 6 direksi. berikut susunan direksu Garuda yang baru:
1. M Arif Wibowo                           : Direktur Utama
2. Hariyanto Agung Putra               : Direktur
3. Novianto Herupratomo               : Direktur
4. Iwan Joeniarto                          : Direktur
5. I Gusti Ngurah Askhara Danadi   : Direktur
6. Handayani                               : Direktur

Berita Lain:
PDAM Lematang Enim Terus Tingkatkan Pelayanan
Arah Pembangunan Kabupaten Muara Enim
Peran Masyarakat Sangat Penting dan Diperlukan
“Reward and Punishment”, Sangat Diperlukan
Penghargaan Memacu Berikan Layanan Terbaik
Perhatian Lebih Pemkab Muara Enim Pada PNPM
Adipura, Bukti Semua Peduli Lingkungan

 

 

 

 

Zigzag

Ada pepatah orang  Jakarta, “hanya tuhan yang tahu, ke mana bajaj itu akan berbelok”. Bajaj (baca: Bajay) adalah kendaraan roda tiga, bedanya dengan beca kendaraan asal India ini bermesin. Seperti perkawinan antara becak dan Vespa.

Muara Enim Siap Membangun Bersama TNI

Bupati mengatakan, Muara Enim sebagai salah satu basis militer tak pernah lepas mengikuti program TMMD ini. Sinergi antara TNI dan masyarakat sudah terjalin sejak dulu.

“Sejak pertama kali AMD diadakan di Kecamatan Gelumbang Muara Enim, masyarakat sudah merasakan damppak positif dari progran TMMD yang dulu masih bernama ABRI Masuk Desa,” kata Muzakir usai Rapat Paripurna TMMD di Mabes TNI, Cilangkap Jakarta, Kamis (11/12/2014).

Saat itu Bupatinya M Sai Sohar yang tak lain adalah orang tua Muzakir sendiri. Menurut Muzakir program TMMD harus terus dilakukan. Karena dengan kolaborasi TNI bersama masyarakat, pembangunan di daerah yang masih kurang bisa segera dilakukan.

Bupati mengungkapkan, pada tahun 2015 Pemkab Muara Enim bersama TNI telah menyusun program Karya Bakti yang akan dilaksanakan di daerah Semende. Program kali ini dilakukan untuk mengatasi daerah yang rawan longsor di daerah Semende. “Jika tanah longsor ini bisa kita atasi tentu perekonomian masyarakat tidak terganggu,” ujar Muzakir.

Dana untuk program Karya Bakti ini berasal dari APBD Kabupaten Muara Enim TA 2015. Adapun dana yang disiapkan sebesar Rp1,2 miliar. “Dengan dana tersebut, saya yakin nilai tambah yang diperoleh bisa dua kali lipat atau lebih. Karena program ini bekerja sama dengan TNI,” ujar Muzakir.

Sementara untuk 2016, Muzakir mengatakan program yang akan dilaksanakan adalah TMMD. “Masyarakat Muara Enim selalu siap untuk bekerja sama dengan TNI dalam mengisi pembangunan,” tegasnya.

Di tempat yang sama Komandan Kodim (Dandim) 0404/Muara Enim Letkol Inf Ruslan menyatakan kesiapan jajarannya untuk melaksankan progran Karya Bakti ini.”Kita sudah merencanakan dan mempersiapkan segala sesuatu agar program yang akan dilaksanakan di Desa Batu Surau, Semende ini dapat berjalan dengan baik,” kata Ruslan.

Ruslan mengatakan, pihaknya akan segara melaksanakan program karya bakti ini. “Dalam Karya Bakti kali ini kita akan terjunkan 75 personil. Dengan bantuan dari masyarakat, saya yakin program ini akan cepat selesai dan berhasil dengan baik,” ujarnya. (Amr)

Berita Lain:
Peduli HAM, Muara Enim Raih Penghargaan Dari Kemenkumham
Penyidikan 2 Kasus Korupsi di Muara Enim Tunggu Audit BPKP
Tingkat Hunian Menurun, Karyawan Hotel Griya Serasan Terancam PHK
Penghargaan LAKIP, Muara Enim Raih Nilai B
Normalisasi Sungai Aur Dipersoalkan Warga

 

 

 

Pemkab Muara Enim Luncurkan Kantin Kejujuran

Bekerja sama dengan Kejaksaan Negeri Muara Enim, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim dan Pengurus Karang Taruna Muara Enim, kantin kejujuran yang bediri di SMA 1 Unggulan ini merupakan yang pertama di Kabupaten Muara Enim.

Kegiatan ini dihadiri Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim, Adhyaksa D, Ketua Karang Taruna Muara Enim, Ludi dan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim, Hamirul Hans serta Kepala SMAN 1 Muara Enim, Darmadi.

“Kantin kejujuran ini akan kita kembangkan disemua sekolah guna membentuk kepribadian siswa anti korupsi,” jelas Sekda Muara Enim, Taufik Rahman, ketika melakukan peluncuran kantin kejujuran di SMAN 1 unggulan Muara Enim, Selasa (9/12/2014).

Menurut Taufik dengan adanya nilai nilai kejujuran yang ditanamkan sejak dini kepada para siswa, maka visi Kabupaten Muara Enim yang Sehat, Mandiri, Agamis dan Sejahtera akan segera terwujud.  “Adanya kantin kejujuran ini salah bentuk untuk mewujudkan visi Muara Enim SMAS,” jelas Taufik.

Sementara itu, Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim, Adhyaksa, kepada wartawan mengatakan, didirikannya kantin kejujuran agar virus kejujuran masuk dilubuk hati para siswa, aparat dan masyarakat.

 “Jika virus kejujuran itu sudah masuk dilubuk hati masyarakat, tidak ada lagi yang melakukan korupsi. Sehingga pembangunan Muara Enim agar berjalan dengan baik dan apa adanya,” kata Adhyaksa.

Membangun gerakan anti korupsi dari sekolah-sekolah merupakan cara yang ampuh untuk menciptakan negara yang bersih dari korupsi.Para pelajar sebagai calon pemimpin masa depan diharapkan jauh dari korupsi dan tidak meniru prilaku buruk penyelenggara negara yang korup.

Berita lain:
Penyidikan 2 Kasus Korupsi di Muara Enim Tunggu Audit BPKP
Kurikulum 2013, Guru Kesulitan Memberi Nilai
Terobsesi Gandakan Uang, Faizal Tertipu Rp 20 Juta
Aparat Bongkar Portal Warga Desa Tanding Marga
PPK dan PPS Belum Terbentuk, Tunggu Keputusan KPU Pusat
Desa Model, Program Terobosan TP PKK Kabupaten Muara Enim
Bujang Gadis Serasan; Brain, Beauty, Behavior
Akbid Muara Enim, Pabriknya Bidan Unggulan

 

 

 

Penyidikan 2 Kasus Korupsi di Muara Enim Tunggu Audit BPKP

Dua kasus tersebut adalah pengadaan Mobil Pemdam Kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencara Daerah (BPBD) Muara Enim sebesar Rp 1,403 miliar dan Bantuan Sosial (Bansos) Teknologi Informasi dan Komputer (TIK)  untuk E-learing dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pusat sebesar Rp 3,348 miliar.

“Kita meminta ke BPKP Sumsel agar dapat disegerakan menghitung kerugian Negara dan kami terus berkoordinasi dengan BPKP Sumsel. Audit BPKP diperlukan untuk menambah alat bukti dari saksi ahli dan ditambah keterangan ahli. Bila ini sudah dan dapat meyakinkan adanya kerugian, kita dapat dengan segera P21 dan dilimpahkan ke pengadilan,” jelas Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim, Adhyaksa Darma Yulianto, kepada wartawan disela-sela peringatan Hari Anti Korupsi sedunia di Muara Enim, Selasa (9/12/2014).

Adhyaksa menuturkan, dalam penanganan perkara korupsi pihaknya tidak hanya berusaha mencari tersangka, tapi mengutamakan tindakan prefentif atau pencegahan bagaimana menyelamatkan uang Negara dan memberikan penegakan hukum yang berintegritas dan berhati nurani.
              
“Kita tidak menargetkan untuk melakukan penyelidikan kasus korupsi sebanyak banyaknya karena jika itu dilakukan akan membuat orang cemas. Tetapi kita lebih kepada  tindakan pencegahan dengan bersinergi dengan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan di Muara Enim,” jelasnya.

Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Muara Enim pada Agustur 2014 lalu, telah menetapkan dua orang PNS berinisial Y dan Z dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim sebagai tersangka dalam dugaan kasus korupsi Bansos TIK untuk E-learning Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun anggaran 2014.Selain itu Kejari juga menetapkan tiga tersangka lainnya dari pihak swasta berinisial A, W dan MHP.

Bansos TIK ini berupa seperangkat komputer atau laptop yang diterima oleh sebanyak 62 Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kabupaten Muara Enim. Sementara untuk dugaan korupsi pengadaan kendaraan Damkar senilai 1.5 Milyar tahun anggaran 2013, sampai saat ini masih dalam proses penyelidikan.

Berita lain:
Pemkab Muara Enim Luncurkan Kantin Kejujuran
Tingkat Hunian Menurun, Karyawan Hotel Griya Serasan Terancam PHK
Penghargaan LAKIP, Muara Enim Raih Nilai B
Normalisasi Sungai Aur Dipersoalkan Warga
Kades Penyeleweng Bantuan Raskin Dijerat UU Tipikor
Polsek Lubay Tangkap Agen Togel

 

 

 

Peduli HAM, Muara Enim Raih Penghargaan Dari Kemenkumham

Penghargaan tersebut dianugerahkan dalam memperingati Hari Hak Azazi sedunia ke-66. Piagam penghargaan diberikan langsung oleh Menkumham Yasonna Hamonangan Laoly kepada Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar di Graha Pengayoman Kemenkum dan HAM, Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar mengatakan, penilaian dari Kemekum dan HAM ini bukan hanya pemberian hadiah semata, tetapi berkat kerja keras seluruh instansi terkait di Kabupaten Muara Enim.

“Penghargaan ini sebagai penambah semangat dan motivasi kita agar apa yang tertuang dalam dalam penghargaan ini dapat kita tingkatkan. Saya berharap di Kabupaten Muara Enim tidak ada lagi kekerasan dalam kehidupan rumah tangga. Apa lagi kekerasan terhadap anak-anak,” kata Muzakir di Jakarta, Rabu (10/12/2014).

Karena itu, lanjut Muzakir dengan penghargaan ini kita harus lebih mawas diri. Karena penghargaan ini selaras dengan dasar negara kita, Pancasila. “Jika kita mengamalkan Pancasila, apa yang tidak kita kehendaki tidak akan terjadi,” ujarnya.

Untuk mencegah terjadi kekerasan ini di daerahnya, Muzakir menuturkan di Muara Enim sudah ada lembaga pengawasan dan monitoring. Lembaga ini secara terus menerus melakukan sosialisasi, penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat.

“Alhamdulillah semua berjalan sesuai dengan harapan kita. Sehingga akhirnya Muara Enim menerima penghargaan ini,” pungkasnya.

Hari Senin (8/12/2014) lalu, Kabupaten Muara Enim juga meraih penghargaan lain dari Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) sebagai daerah yang memiliki Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah terbaik. Bahkan, dari 491 Kabupaten/Kota Muara Enim bersama 11 daerah lain meraih nilai B. (Amr)

Berita Lain:
Penyidikan 2 Kasus Korupsi di Muara Enim Tunggu Audit BPKP
Tingkat Hunian Menurun, Karyawan Hotel Griya Serasan Terancam PHK
Penghargaan LAKIP, Muara Enim Raih Nilai B
Pemkab Muara Enim Luncurkan Kantin Kejujuran
Kurikulum 2013, Guru Kesulitan Memberi Nilai
Normalisasi Sungai Aur Dipersoalkan Warga
Kades Penyeleweng Bantuan Raskin Dijerat UU Tipikor
Aparat Bongkar Portal Warga Desa Tanding Marga
Terobsesi Gandakan Uang, Faizal Tertipu Rp 20 Juta
PPK dan PPS Belum Terbentuk, Tunggu Keputusan KPU Pusat

 

 

 

Pengamat; Revolusi Mental Seolah Kandas Di Tangan Jokowi Sendiri

Menurut pengamat politik dari Universitas Paramadina, keberanian itu harus mulai dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi melalui revolusi mental.

Sayangnya menurut Yudi Latif, revolusi mental yang dilakukan justru dimentahkan oleh Jokowi sendiri. “Revolusi mental itu seolah kandas di tangan Jokowi sendiri, ketika dalam pembentukan kabinet. Di mana banyak kekuatan di luar Jokowi dan orang-orang yang tidak berdarah-darah dan juga pemodal ternyata mampu menentukan susunan kabinet,” kata Yudi dalam diskusi mingguan di ruang wartawan, Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (8/12/2014).

Di sisi lain Direktur Eksekutif dari Reform Institute itu, membandingkan Presiden Jokowi dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Yudi menilai, Jokowi adalah presiden yang cepat mengambil keputusan sedangkan SBY merupakan presiden yang sulit mengambil keputusan.

“Jokowi sebagai eksekutor yang baik, tapi apakah hal itu sudah melalui pengetahuan yang benar? Seperti kenaikan harga BBM, penenggelaman kapal ikan, larangan menteri hadir ke DPR dan lain-lain?,” ujarnya.

Kata Yudi, hal itu bisa dilihat ketika Presiden Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) di saat minyak mentah dunia mengalami penurunan yang drastis.

“Di saat harga minyak turun drastis kita malah naik. Apakah betul menaikan harga BBM ini atas keinginan sendiri atau permainan retail-retail perusahaan asing di sini yang pengaruh keuntungan kurang kalau ada subsidi,” ujarnya.

Oleh karena itu lanjut dia, membangun demokrasi itu tidak bisa didikte oleh kekuatan modal apalagi asing, dimana mereka ini juga tidak bisa mengambil-alih kekuatan politik. Untuk itu pula Presiden dan pendukungnya tak boleh takut dengan interpelasi atau impeachment DPR, mengingat prosesnya sangat sulit.

“Yaitu harus disetujui oleh 2/3 anggota MPR RI, lalu disampaikan ke Mahkamah Konstitusi, dan dikembalikan ke MPR RI minimal harus diputus berdasarkan kehadiran MPR RI 50 persen plus satu,” kata dia. (Nis/Amr)

Berita Lain:
Pertamina Serius Kembangkan Energi Terbarukan
Duit Reses Anggota DPR Hampir Rp.1 Triliun
Pertamina Tambah 3 Direksi
UU MD3 Disahkan, Ini Dia Pasal yang Direvisi
Status Tersangka Boediono Terkesan Ditutup-tutupi
Kementerian ESDM akan Evaluasi Semua Izin Tambang
Pengusaha Jamu Masuk Daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia
Per Januari 2015, Tarif Listrik Naik

 

 

Kurikulum 2013, Guru Kesulitan Memberi Nilai

Minto, seorang guru Sekolah Dasar di Muara Enim, mengakui kesulitan dalam mengimplementasikan kurikulum 2013 di sekolahnya. Format penilaian siswa menjadi kendala utama yang dirasakan oleh guru-guru di sekolah itu.

“Yang menjadi kebingungan para guru masalah format penilaian siswa.Karena tidak ada panduan untuk mengisi nilai itu. Para guru disuruh membuat format sendiri dan penilaian itu dilakukan secara  deskriftif. Misalnya bagaimana guru tersebut memberikan penilai kepada sikap sehari hari siswa tersebut. Jadi penialai yang dilakukan tidak objektif,’ jelas Minto,Minggu (7/12/2014).

Dalam kurikulum 2013 ada 4 aspek penilaian siswa, seperti spiritualitas, sosial, pengetahuan, dan keterampilan murid. Para guru mengaku tak bisa memberikan penilaian secara optimal karena banyaknya jumlah siswa.

Hal yang sama dikatakan pengurus Forum Honor Indonesia (FHI) Muara Enim, Tantowi. “Yang membingungkan para guru masalah penilaian. Karena sampai sekarang belum ada formatnya. Jadi intinya pemberlakukan kurikulum 2013 ini tidak saja guru yang susah dan bingung tetapi siswa juga ikut susah,’” jelas Tantowi.

Terutama masalah penilaian rapor siswa. Karena sampai sekarang belum ada format rapor yang dicetak untuk mengisi nilai siswa tersebut. “Apalagi sebentar lagi siswa akan ujian semester, inilah yang membingungkan kami selaku guru,” jelasnya.

Menteri Anies membatalkan pelaksanaan kurikulum 2013 di 211.779 sekolah dan kembali menggunakan kurikulum 2006. Namun, kurikulum 2013 tetap diterapkan di 6.221 sekolah yang  sudah menerapkan kurikulum ini selama tiga semester. Pada tahun ajaran 2014/2015, kurikulum ini dilaksanakan di sekolah di 295 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia.

Tiga bulan setelah Kurikulum 2013 dilaksanakan di seluruh Indonesia, Anies lalu mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 159 Tahun 2014 tentang Evaluasi Kurikulum 2013.(Me) 

Berita Lain:
Terobsesi Gandakan Uang, Faizal Tertipu Rp 20 Juta
Tingkat Hunian Menurun, Karyawan Hotel Griya Serasan Terancam PHK
Penghargaan LAKIP, Muara Enim Raih Nilai B
Kades Penyeleweng Bantuan Raskin Dijerat UU Tipikor
Polsek Lubay Tangkap Agen Togel
PPK dan PPS Belum Terbentuk, Tunggu Keputusan KPU Pusat
Aparat Bongkar Portal Warga Desa Tanding Marga
Ditodong Pistol, Sepeda Motor Dirampas

 

 

 

 

974FansLike
217FollowersFollow
- Advertisement -

Berita Populer