Friday, May 17, 2024
spot_img
Home Blog Page 633

Truk Batubara Tabrak Rumah Warga

Berdasarkan  informasi di lapangan, mobil truk dengan  nomor polisi BG 8968 UW yang dikemudikan oleh Rudi (25) warga Payakabung Kabupaten Ogan Ilir (OI) melaju dengan kecepatan tinggi. Diduga sopir mengantuk, mobil truk oleng kearah kanan kemudian menerjang sebuah tiang rambu jalan yang berada dipinggir jalan, kemudian menabrak tembok pagar rumah serta sebuah pondok kayu atau gazebo milik Rosiyah (50).

“Saat keluar rumah, saya kaget mobil truk sudah berada didalam pekarangan rumah, pagar rumah saya sudah hancur, begitu juga pondok kayu atau gazebo milik anak saya sudah hancur lebur ” terang Rosiyah. Lebih lanjut dikatakannya,  rumah tersebut saat ini sedang kosong karena anaknya sedang berada diluar kota.

Sementara itu,  Rudi sopir menjelaskan,mobil truk yang dikemudikannya melaju dari arah Palembang tujuan Lahat. “Aku ngantuk pak, tanpa sadar tiba-tiba aku sudah menabrak pagar dan dinding rumah,” terang Rudi.

Kasat Lantas Polres Muara Enim AKP Agung Adhitya Pranata saat di konfirmasi menerangkan, penyebab kecelakaan sopir mobil truk diduga mengendarai mobilnya dalam kondisi mengantuk.

“Mengemudikan kendaraan dalam keadaan mengantuk, sangat berbahaya, beruntung dalam peristiwa kecelakaan lalu lintas kali ini tidak sampai menimbulkan korban jiwa” papar Agung. ( ME-2)

Berita Lain:
Kejari Muara Enim : Jangan Takut Lapor Jika Ada Indikasi Penyalahgunaan Anggaran
Harga Beras di Muara Enim Naik
Pemkab Muara Enim Belum Terima DBH Pajak dari Pemprov Sumsel

Menjambret Tas, Pembalap Motor Ditangkap di Areal Balapan
DPRD Muara Enim Sahkan Alat Kelengkapan Dewan
Polri dan Personil Gabungan Gelar Pasukan di Mapolres Muara Enim

Pak Jokowi, Lahan Kami di Gusur Tanpa Ganti Rugi
Hari Pertama Buka Bank Sumbel Babel Syariah Muara Enim Raup 400 Juta Rupiah
Tahun 2015 Pasang KWH Listrik Gratis di Muara Enim
Pemkab Muara Enim Luncurkan Kantin Kejujuran
Kurikulum 2013, Guru Kesulitan Memberi Nilai
Terobsesi Gandakan Uang, Faizal Tertipu Rp 20 Juta

 

 

 

 

 

 

4 Sektor Belum Tersentuh KPK

Pertama, pelaku korupsi yang berasal dari korporasi yang mana subjek korupsi menurut UU Tipikor tidak hanya perorangan melainkan juga korporasi.

“Kejahatan korupsi yang dilakukan korporasi setidaknya dapat dilihat dari kasus korupsi kehutanan di Riau yang melibatkan Rusli Zainal. Terdapat 14 perusahaan yang diuntungkan dari penerbitan izin kehutanan dari kepala daerah,” kata Peneliti Divisi Investigasi ICW, Tama S. Langkun dalam jumpa pers bertajuk ’11 Tahun KPK, 11 Catatan’ di Jakarta, Senin (29/12/ 2014).

Kedua, lanjut dia, korupsi dalam pengadaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) atau yang melibatkan pelaku dari kalangan militer. Meski sudah ada beberapa laporan dugaan korupsi di sektor pertahanan seperti kasus pengadaan pesawat Sukhoi dan tank Scorpio namun tidak ada yang kemudian diproses.

“Karena alasan tidak memiliki kewenangan, pelaku korupsi cek pelawat yaitu anggota DPR yang berasal dari militer kasusnya dilimpahkan KPK ke Polisi Militer,” ujarnya.

Ketiga, korupsi di sektor pengeluaran keuangan negara. KPK sudah mulai menjerat praktik korupsi di sektor penerimaan negara seperti pajak, bea cukai, migas, dan sumber daya alam. Namun, lembaga yang dikepalai Abraham Samad itu belum fokus pada sektor pengeluaran negara dengan indikator belum satu pun kasus korupsi di Kementerian Pekerjaan Umum yang dijerat.

Terakhir adalah KPK belum menjerat pelaku pasif pencucian uang yang berasal dari korupsi. Meski ada terobosan yang dilakukan dengan menjerat pelaku korupsi secara berlapis dengan regulasi anti korupsi dan anti pencucian uang namun pelaku yang dijerat adalah pelaku aktif.

Istri-istri dari pelaku korupsi kasus Simulator SIM Irjen Djoko Susilo, Akil Mochtar dalam kasus suap sengketa pilkada, dan Luthfi Hasan Ishaq dalam kasus suap impor daging sapi seharusnya dapat dijerat sebagai pelaku pasif dan dikenai pasal 5 UU Tindak Pidana Pencucian Uang dengan ancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara.

“Pelaku pasif atau yang dinilai menerima uang atau harta dari praktik pencucian uang yang berasal dari korupsi belum ada satu pun yang ditetapkan sebagai tersangka,” kata dia.(Nis/Amr)

Berita Lain:
2015 Pertaruhan Pemerintahan Jokowi
Waspada !!! Narkoba dan Curanmor Masih Mendominasi Tren Kejahatan di 2015
Libur Natal dan Tahun baru Arus Penumpang dari Palembang ke Bangka Meningkat
Penghapusan Premiun Dinilai Rugikan Pertamina
Libur Natal dan Tahun Baru, Tarif Kereta Api Tak Naik
Sepanjang Oktober-Desember 2014, Minat Investasi Capai USD 18,7 Miliar
Presiden Pastikan Proyek Trans Sumatera dan Kalimantan Dimulai Tahun Depan

Pemkab Muara Enim Belum Terima DBH Pajak dari Pemprov Sumsel

Hal tersebut diungkapkan Sekda Muara Enim Taufik Rahman ketika menerima kunjungan kerja  Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan di Muara Enim.

“Pemkab Muara Enim belum menerima sepenuhnya pembagian hasil pajak dari pemprov. Tahun 2013 yang belum dibayar sebesar Rp60 miliar. Sedangkan untuk tahun ini yang belum dibayar sebesar Rp37 miliar,” ungkap Taufik Rahman, Rabu (24/12/2014). Terkait belum dibayarnya sisa pembagian hasil pajak, dirinya berharap dari Komisi III DPRD Sumsel bisa menindaklanjuti laporan tersebut.

Menanggapi hal tersebut,  Ketua Komisi III DPRD Sumsel M Ridho mengatakan, pihaknya akan menindaklanjutinya. “Kita akan melakukan komunikasi dan kordinasi dengan Pemprov terkait hutang pembagian hasil pajak yang belum terealisasi 100 persen,” ujar Ridho.

Menurutnya, permasalahan ini terjadi akibat dana bagi hasil dari pusat ke provinsi yang berkurang, sehingga berpengaruh kepada daerah. “Secepatnya permasalahan segera diselesaikan dan kita minta Pemprov untuk mendata dengan benar berapa dana yang dibutuhkan dan berapa dana yang harus disalurkan ke daerah. (Me)

Berita Lain:
Yuki Kato Berharap Penumpang Air Asia Selamat
Presiden Jokowi Pantau Proses Pencarian Pesawat Air Asia
4 Sektor Belum Tersentuh KPK
Harga Cabai Kian Pedas
Muara Enim Siap Membangun Bersama TNI
PTBA Gelontorkan Dana Rp 9,2 Miliar untuk Pembangunan Masjid Agung Raya
Perpu Pilkada Langsung Tinggal Ketuk Palu?
Pengamat; Revolusi Mental Seolah Kandas Di Tangan Jokowi Sendiri

 

 

 

Penghapusan Premiun Dinilai Rugikan Pertamina

Menanggapi hal tersebut Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Migas Indonesia (KPSMI) Faisal Yusra mengatakan pemerintah harus mengkaji ulang atas rekomendasi tersebut. Pasalnya, penghapusan BBM RON 88 berpotensi menghancurkan bisnis PT Pertamina (Persero).

“Penghapusan Premium RON 88 jika dilakukan tanpa bertahap, sangat berpontensi menghancurkan bisnis BBM Pertamina,” ujar Faisal saat dihubungi wartawan di Jakarta, Senin (22/12/2014).

Dia menegaskan saat rekomendasi tetap berjalan maka pemerintah akan lebih banyak melakukan impor RON 92. Kondisi tersebut, kata dia, akan membuat beban biaya perusahaan kian bertambah. “Jika Premium RON 88 dihilangkan, maka product valuable kilang Pertamina jadi jeblok, hancur,” kata dia.

Selain itu, Faisal menambahkan penghapusan BBM RON 88 sangat menguntungkan pihak asing yang ikut bermain dalam bisnis hilir BBM nasional. Pasalnya, pesaing Pertamina yang ada saat ini hanya memilih atau mau jualan BBM hanya di kota-kota besar saja.

“Asing dan swasta nasional lebih memikirkan untung dan nyaris tidak bersedia berkorban buat kepentingan masyarakat dengan jualan BBM di pelosok-pelosok terpencil di tanah air,” pungkas dia.

Sementara pihak PT Pertamina (Persero) menyatakan akan menerima jika pemerintah mengabulkan rekomendasi Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas Bumi menghapus Ron 88 atau setara dengan Premium.

“Kami prinsipnya kebijakan pemerintah, dan kami ikuti itu lebih baik,” kata Manajer Media Pertamina Adiatma Sardjito di Jakarta, Senin (22/12/2014).

Menurut Adiatma, penerapan rekomendasi tersebut tentu ada konsekuensi yang harus diantisipasi, seperti kelebihan produksi Naptha yang menjadi material pokok yang  akan diblending dengan Ron 92 sehingga menjadi Premium Ron 88.

“Kalau mau diterapkan ada konsekuensi kelebihan Naptha,” ungkap Aditama. Kosekuensi lain, lanjut dia, adalah pemenuhan High Octan Mogas Component (HOMC) untuk menaikkan kadar oktan pada bahan bakar minyak (BBM). Karena itu, rekomendasi tersebut masih dalam kajian Pertamina.

“Cukup tidak HOMC untuk menaikkan oktan, ini masih dikajikan. Kita belum pernah lihat produk keteknikan dimana blending, dimana kita beli jumlah banyak HOMC MTBE di pasar ada apa tidak, dari sudut bagaimana ini aturannya,”ujarnya. (Amr/Bs)

Berita Lain:
Libur Natal dan Tahun baru Arus Penumpang dari Palembang ke Bangka Meningkat
Waspada !!! Narkoba dan Curanmor Masih Mendominasi Tren Kejahatan di 2015
DPRD Muara Enim Sahkan Alat Kelengkapan Dewan
Sedang Atur Lalu lintas, Dua Polisi Di Tabrak Truk Batubara
Korupsi Bansos TIK, Kejari Rampungkan Berkas
Muara Enim Siap Membangun Bersama TNI
Peduli HAM, Muara Enim Raih Penghargaan Dari Kemenkumham

 

 

 

Libur Natal dan Tahun baru Arus Penumpang dari Palembang ke Bangka Meningkat

Petugas Pos Penjagaan Terminal Penumpang Pelabuhan Boom Baru, Apran, di Palembang, Selasa, mengatakan pada musim liburan sekolah, serta menjelang Natal dan tahun baru, kondisi penumpang untuk keberangkatan kapal cepat Palembang–Bangka dan sebaliknya mengalami peningkatan sekitar 10 persen dari kondisi normal.

Dari dua kapal cepat Express Bahari dan Sumber Bangka yang beroperasi melayani rute pelayaran Pelabuhan Boom Baru Palembang-Muntok Bangka pada kondisi sekarang terisi sekitar 80 persen dari tempat duduk yang tersedia.

Peningkatan jumlah penumpang di Terminal Penumpang Boom Baru Palembang, pada penghujung Desember 2014 ini diprediksi akan terus meningkat. Sementara mengenai tarif pelayanan jasa angkutan kapal cepat tujuan Palembang–Bangka mengalami kenaikan berkisar Rp15.000 hingga Rp20.000, namun kenaikan ini bukan karena kondisi penumpang ramai.

Tarif jasa angkutan kapal cepat mulai dinaikkan terhitung 21 November 2014 untuk mengimbangi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang telah mempengaruhi biaya operasional. Tarif kapal cepat Express Bahari untuk kelas VIP dewasa yang sebelumnya Rp285.000 kini naik menjadi Rp300.000 dan anak-anak dari Rp245.000 naik menjadi Rp260.000 per orang satu kali jalan.

Sedangkan tiket kelas eksekutif dewasa dari Rp240.000 naik menjadi Rp265.000 dan anak-anak dari Rp200.000 menjadi Rp215.000, serta kelas bisnis/ekonomi dewasa dari Rp205.000 naik menjadi Rp225.000 dan anak-anak dari Rp165.000 menjadi Rp185 per orang. (Amr/Ant)

Berita Lain:
Penghapusan Premiun Dinilai Rugikan Pertamina
Waspada !!! Narkoba dan Curanmor Masih Mendominasi Tren Kejahatan di 2015
Sepanjang Oktober-Desember 2014, Minat Investasi Capai USD 18,7 Miliar
Cukup Gedung Indosat yang Dijual, Gedung Kementerin BUMN Jangan
Libur Natal dan Tahun Baru, Tarif Kereta Api Tak Naik
Presiden Pastikan Proyek Trans Sumatera dan Kalimantan Dimulai Tahun Depan
Pak Jokowi, Lahan Kami di Gusur Tanpa Ganti Rugi
Hari Pertama Buka Bank Sumbel Babel Syariah Muara Enim Raup 400 Juta Rupiah
Tahun 2015 Pasang KWH Listrik Gratis di Muara Enim
Pemkab Muara Enim Luncurkan Kantin Kejujuran
Kurikulum 2013, Guru Kesulitan Memberi Nilai
 
 

 

 

 

Polri dan Personil Gabungan Gelar Pasukan di Mapolres Muara Enim

Untuk mengecek kesiapannya, ratusan personil gabungan antara anggota Polri, TNI, serta sejumlah instansi terkait menggelar pasukan di halaman Mapolres Muara Enim, Selasa (23/12/2014) dengan  inspektur upacara adalah Bupati Muara Enim Muzakir Sai Sohar

Inspektur upacara, dalam sambutannya menyampaikan pesan tertulis dari Kapolri Jenderal Polisi Sutarman, di wilayah Indonesia, gangguan kamtibmas, kejahatan konvensional, serta kecelakaan lalu lintas secara persentase cenderung mengalami penurunan. Hanya saja, dalam kecelakaan lalu lintas korban yang meninggal dunia justru mengalami peningkatan.

Sementara itu, Kapolres Muara Enim AKBP Nuryanto usai upacara ketika dibincangi mengatakan, Kegiatan Operasi Lilin 2014 ini adalah untuk menekan tingkat kemacetan lalu lintas yang biasanya lebih ramai di banding biasanya. Kemudian, angka kecelakaan lalu lintas serta tingkat kriminalitas yang biasanya cenderung meningkat.

Ketika ditanya, apakah ada ditemukan nya indikasi aksi teror pada saat malam Natal di kabupaten muara Enim? Nuryanto menegaskan berdasarkan data  dari intelijen sampai dengan sekarang belum ada di temukan nya indikasi tersebut. “ Namun kita tetap tidak boleh lengah, antisipasi serta standar operasional pengamanan tetap kita laksanakan, ” tegasnya.(ME-2)

Berita Lain:
Menjambret Tas, Pembalap Motor Ditangkap di Areal Balapan
DPRD Muara Enim Sahkan Alat Kelengkapan Dewan
Sedang Atur Lalu lintas, Dua Polisi Di Tabrak Truk Batubara
Korupsi Bansos TIK, Kejari Rampungkan Berkas
Muara Enim Siap Membangun Bersama TNI
Pak Jokowi, Lahan Kami di Gusur Tanpa Ganti Rugi
Hari Pertama Buka Bank Sumbel Babel Syariah Muara Enim Raup 400 Juta Rupiah
Tahun 2015 Pasang KWH Listrik Gratis di Muara Enim
Pemkab Muara Enim Luncurkan Kantin Kejujuran
Kurikulum 2013, Guru Kesulitan Memberi Nilai
Terobsesi Gandakan Uang, Faizal Tertipu Rp 20 Juta
Aparat Bongkar Portal Warga Desa Tanding Marga

 

 

 

Menjambret Tas, Pembalap Motor Ditangkap di Areal Balapan

Tersangka dibekuk Petugas Satreskrim Polsek Lawang Kidul, Minggu (21/12/2014) sekitar pukul 10.00 WIB, ketika sedang mengikuti balapan motor di GOR Pancasila Muara Enim.

Selain tersangka Nasir, petugas juga mengamankan empat tersangka lainnya dilokasi yang berbeda. Keempat tersangka yakni Novel Saputra (20), warga Desa Sekamenanti, Kecamatan Gunung Megang, yang merupakan rekan Nasir  dalam melakukan aksi penjambretan. Kemudian Yogi (20), warga Perumnas Tiara, Kelurahan Pondok Lembayung, Kota Lahat. Yogi diduga sebagai penadah barang barang hasil jambretan yang dilakukan tersangka Nasir dan Novel.

Selanjutnya dua tersangka lain statusnya masih pelajar berinisial AP (16), siswa kelas II SMA, warga  Desa Gunung raja, Kecamatan Rambang Dangku, Muara Enim dan EF (15), siswa kelas I SMA, warga Jl Pramuka III Kota Muara Enim. Kedua pelajar ini diduga turut serta menjualkan barang hasil jambretan tersangka Nasir dan Novel. Kini kelima tersangka berikut barang buktinya telah diamankan di Mapolsek Lawang Kidul untuk menjalani pemeriksaan.

Dua korban penjambretan diketahui bermana Yenni Agustine (40) seorang PNS, warga Jl Kimas Mandala, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim dan Enggar (27) warga Karang Tinah, Kelurahan Pasar Tanjung Enim, Kecamatan Lawang Kidul, Muara Enim.

Aksi penjambretan terhadap Yenni Agustine terjadi pada Selasa (16/12/2014) lalu sekitar pukul 16.30 WIB, di jalan lintas Muara Enim-Tanjung Enim. Saat itu, korban hendak pulang ke rumahnya di Tanjung Enim.

Tiba di lokasi kejadian kedua tersangka yang mengendarai sepeda motor Yamaha Mio memepet sepeda motor korban. Kemudian menarik tas sandang milik korban yang digantung di sepeda motor. Korban harus kehilangan tas berisi handphone Samsung, kamera Nikon Coolpix, surat-surat berharga serta dompet berisi uang.

Tidak menunggu lama, petugas Satreskrim  Polsek Lawang Kidul langsung melakukan penyelidikan. Dari pelacakan melalui pin HP Samsung milik korban, akhirnya diketahui HP tersebut dibeli oleh Yogi (20). Petugas pun melakukan penangkapan terhadap Yogi dikediamannya di Lahat pada Sabtu (20/12/2014) sekitar pukul 05.00 WIB subuh.

Petugas kemudian mengembangkan kasus tersebut dengan meminta keterangan tersangka Yogi. Dari keterangan tersangka, petugas akhirnya berhasil menangkap M Nasir, Novel Saputra, AP dan EF.

Kapolsek Lawang Kidul, AKP Herli, ketika dikonfirmasi, Senin (22/12/2014) membenarkan penangkapan tersebut. “Dalam kasus ini 5 orang tersangkanya, termasuk 2 orang pelajar yang terlibat turut serta menjualkan barang hasil jambretan tersebut,” jelas Herli. (Me)

Berita Lain:
Sedang Atur Lalu lintas, Dua Polisi Di Tabrak Truk Batubara
Penyidikan 2 Kasus Korupsi di Muara Enim Tunggu Audit BPKP
Korupsi Bansos TIK, Kejari Rampungkan Berkas
Terobsesi Gandakan Uang, Faizal Tertipu Rp 20 Juta
Kades Penyeleweng Bantuan Raskin Dijerat UU Tipikor
Aparat Bongkar Portal Warga Desa Tanding Marga
Polsek Lubay Tangkap Agen Togel
Ditodong Pistol, Sepeda Motor Dirampas   
Simpan Sabu Dalam Bungkus Permen, Pengedar Narkoba Ditangkap
Motor Raib di Pasar Malam
Tabrak Truk, Pengendara Sepeda Motor Tewas Ditempat
Truk Batubara Tabrak Siswi SMP
Petani Edarkan Sabu
Puluhan Anak Punk Terjaring Razia 

 

 

 

Sepanjang Oktober-Desember 2014, Minat Investasi Capai USD 18,7 Miliar

Kepala BKPM Franky Sibarani menjelaskan sektor prioritas yang dimaksud antara lain kelistrikan, industri padat karya, pertanian (khususnya hilirisasi produk CPO, Karet dan Kakao), maritim, dan substitusi impor.

“Nilai tersebut sangat mungkin bertambah karena dari 43 investor yang sudah menyatakan minatnya, 18 diantaranya yang sudah menyampaikan nilai investasi,” ujar  Franky dalam siaran pers, Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Franky menuturkan, ada hal positif dari minat investasi yang sudah masuk ke BKPM, yakni tingginya animo investor untuk menanamkan modalnya di sektor industri substitusi impor. “Tercatat ada 10 investor yang menyatakan minatnya berinvestasi dan 5 di antaranya sudah menyampaikan komitmen nilai investasi sebesar USD 8,5 miliar,” kata dia.

Untuk jangka panjang lanjutnya, kondisi ini akan menekan angka impor sekaligus menyeimbangkan neraca pembayaran. Industri dalam negeri masih mengalami ketergantungan impor bahan baku, bahan penolong dan bahan modal.

Data BPS menunjukkan impor untuk ketiga industri dasar tersebut, sepanjang Januari-September 2014 sebesar USD 114,3 miliar atau mencapai 76 persen dari total impor Tahun 2013 sebesar USD 149,7 miliar. “Itulah kenapa BKPM menempatkan industri substitusi impor sebagai prioritas investasi,” tegas dia.

Dia menambahkan, BKPM siap mengawal minat investasi yang sudah masuk melalui proses kemudahan perizinan dan pemberian fasilitasi bagi investor. Tidak hanya investor baru, BKPM juga berjanji memfasilitasi investor lama yang akan melakukan perluasan usaha.

“Kami akan mengadakan dialog dengan investor di sektor prioritas, untuk mendengar apa yang dibutuhkan mereka dalam mendorong ekspor dan melakukan penambahan investasi,” ujarnya. (Amr)

Berita Lain:
Cukup Gedung Indosat yang Dijual, Gedung Kementerin BUMN Jangan
Presiden Pastikan Proyek Trans Sumatera dan Kalimantan Dimulai Tahun Depan
Tantangan Berat Boss Baru Garuda
Bos Citilink Jadi Dirut Garuda
Ketika Demam Batu pun Melanda Muara Enim

 

 

 

Libur Natal dan Tahun Baru, Tarif Kereta Api Tak Naik

“Harga kan ada tarif batas atas (TBA) dan tarif batas bawah (TBB). Intinya, kami tidak akan melampaui itu. Jadi, tetap dalam koridor TBB dan TBA,” kata Direktur Utama PT KAI (Persero) Edi Sukmoro, di Jakarta, Jumat (19/12/2014).

Edi memperkirakan jumlah pesanan tiket kereta api selama libur Natal dan Tahun Baru 2015 hanya akan naik tipis dari tahun sebelumnya. PT KAI, lanjut dia, memperkirakan ada sekitar 3,8 juta lebih penumpang selama musim liburan Natal dan Tahun Baru 2015.

“Penumpang kereta api diperkirakan mencapai 3.859.788 penumpang atau naik tipis dibandingkan 2013 sebanyak 3.815.740 penumpang. Peningkatannya sekitar satu atau dua persen, tidak banyak peningkatan,” ujarnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, PT KAI mengoperasikan 1.516 kereta, terdiri dari 1.364 stamformasi dan 152 kereta cadangan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang selama liburan Natal dan Tahun Baru 2015.

Sementara itu, untuk unit lokomotif, pihaknya mengoperasikan 371 lokomotif dinas dan 40 lokomotif cadangan. “Kita berharap angkutan Natal ini zero accident tidak ada peristiwa luar biasa terjadi,” kata dia. (Amr)

Berita Lain:
Sepanjang Oktober-Desember 2014, Minat Investasi Capai USD 18,7 Miliar
Perpu Pilkada Langsung Tinggal Ketuk Palu?
Pengamat; Revolusi Mental Seolah Kandas Di Tangan Jokowi Sendiri
Pemkab Muara Enim Luncurkan Kantin Kejujuran
Kurikulum 2013, Guru Kesulitan Memberi Nilai
Terobsesi Gandakan Uang, Faizal Tertipu Rp 20 Juta
Aparat Bongkar Portal Warga Desa Tanding Marga

 

 

 

Cukup Gedung Indosat yang Dijual, Gedung Kementerin BUMN Jangan

Meski baru sebatas wacana, niat Rini menjual aset negara menuai beragam kritik dan kecaman dari berbagai elemen masyarakat.

Gedung Kementerian BUMN ini, dulunya merupakan gedung milik Garuda Indonesia. Gedung ini menjadi saksi bisu penyelesaian krisis yang melanda maskapai penerbangan Garuda Indonesia pada 2006. Pemerintah memutuskan membeli gedung itu agar aset Garuda yang sangat strategis (ada di ring 1 pusat pemerintahan) tidak jatuh ke tangan asing.

Pengamat Ekonomi Said Didu mengungkapkan, pembelian gedung tersebut oleh pemerintah atas dukungan DPR dan Kemenkeu. Dana untuk membeli gedung tersebut melalui APBN yang dicicil selama 3 tahun.

Menurut Said, saat itu pemerintah membeli gedung tersebut sedikit memaksa karena hanya dibeli sedikit di atas NJOP bahkan tidak melalui lelang tapi hanya melalui appraisal.

“Pada dasarnya Garuda ‘keberatan’ menjual aset tersebut ke Pemerintah. Ada beberapa kali demo karyawan yang menolak. Selain karena harganya murah juga karena mereka tidak mau kehilangan aset strategis,” kata dia dalam siaran pers, Jakarta, Kamis (18/10/14).

Perjuangan mendapatkan aset itu cukup alot. Karena awalnya Kementerian BUMN sudah membayar uang muka untuk membeli Gedung Danareksa. Namun atas pertimbangan menyelamatkan aset Garuda agar tidak jatuh ke tangan swasta, pembelian Gedung Danareksa dibatalkan.

Menteri BUMN saat itu Sofyan Djalil menyetujui pembatalan pembelian Gedung Danareksa dan membeli Gedung Garuda. Penggantian tersebut mendapatkan persetujuan dari BPK.

Said Didu menuturkan, sejak awal pembelian gedung ini, Kementerian BUMN menyadari bahwa kantor tersebut terlalu besar. Sehingga beberapa instansi lain/lembaga ikut menggunakan kantor tersebut, seperti KPK sejak 2008 menempati 1 lantai, Dewan Perubahan iklim mendapat satu lantai.

Berangkat dari sejarah panjang gedung BUMN, mantan Sekretaris Menteri BUMN ini menyarankan agar gedung itu tidak dijual. Efisiensi perlu didukung, namun tidak dengan menjual aset. Apalagi aset itu ada di ring 1 pusat pemerintahan, jantung ibu kota negara.

“Tapi mungkin bukan dengan cara menjual Kantor Kementerian BUMN yang lokasinya berada di lingkaran 1 (Jalan Merdeka). Cukuplah gedung Indosat yang menjadi saksi bisu pelepasan aset negara di lingkaran 1 tersebut. Gedung Indosat adalah satu-satunya gedung swasta yang saat ini ada di lokasi ring 1,” papar dia.

Untuk efisiensi, kata dia mungkin lebih baik sebagian gedung tersebut disewakan ke pihak lain seperti SKK Migas dan BUMN /perwakilan BUMN yang saat ini masih menyewa kantor di berbagai tempat atau digunakan bersama dengan Kementerian/Lembaga yg belum memiliki kantor.

“Anggaran kementerian BUMN selama ini adalah yang terendah dari seluruh Kementerian dan Lembaga yang ada hanya sekitar Rp 200 – 300 miliar per tahun,” ujarnya. (Amr)

Berita lain:
Tantangan Berat Boss Baru Garuda
Bos Citilink Jadi Dirut Garuda
Ketika Demam Batu pun Melanda Muara Enim
Pertamina Tambah 3 Direksi
Pertamina Serius Kembangkan Energi Terbarukan

   

 

 

 

974FansLike
217FollowersFollow
- Advertisement -

Berita Populer