Virus Corona, Kenalilah

Ilustrasi/padangkita.com

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menyatakan Virus Corona sebagai darurat kesehatan global. Hingga kini, pembahasan terkait virus corona mulai dari jumlah korban, penyebaran, dan antivirus masih terus diteliti oleh berbagai pihak, terutama pemerintah Tiongkok sendiri.

Di Indonesia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah menyerukan seluruh warga negara Indonesia (WNI) untuk bersikap waspada dan siaga dalam menghadapi persebaran virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini.

Untuk mencegah tertular, Jokowi mengingatkan agar setiap orang membiasakan hidup bersih, seperti mencuci tangan dengan sabun, menggunakan masker bila batuk atau pilek, dan tidak mengonsumsi daging yang tidak dimasak.

Dalam kaitan itu, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah pula menyerukan WNI untuk sementara tidak melakukan perjalanan ke Tiongkok. Sejalan dengan itu, Kementerian Perhubungan juga akan menghentikan sementara seluruh penerbangan dari dan menuju Tiongkok, mulai Rabu (05/02/2020).

Hingga Minggu (02/02/2020) WHO mencatat, jumlah korban meninggal dunia akibat virus yang masih satu keluarga dengan virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) ini, telah mencapai 170 orang dan memastikan virus ini telah menyebar ke semua wilayah di daratan China. Virus ini telah menyebar sedikitnya ke tujuh negara, yakni Thailand, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Taiwan, Vietnam, dan Amerika Serikat.

Apakah Virus Corona ini? Dikutip dari cnbcindonesia.com dijelaskan, penemu pertama virus ini adalah Ali Mohamed Zaki, seorang ahli virus keturunan Mesir, di Rumah Sakit Dr Soliman Fakeeh di Jeddah, Arab Saudi, pada Juni 2012.

Zaki menemukan virus corona jenis baru itu setelah meneliti dahak dari seorang pasien, pria berusia 60 tahun, yang dirawat di sebuah rumah sakit karena pneumonia virus yang parah. Ia baru menemukan virus corona baru setelah melakukan serangkaian tes.

Setelah menemukan virus corona jenis baru itu, Zaki dengan cepat mengirim email ke laboratorium virologi terkemuka di Erasmus Medical Centre di Rotterdam, Belanda. Laboratorium itu adalah tempatnya pernah meminta bantuan dalam penelitiannya.

Untuk mengingatkan ilmuwan lain, Zaki juga memosting catatan tentang proMED, sistem pelaporan internet yang dirancang untuk secara cepat berbagi rincian penyakit menular dan wabah dengan para peneliti dan lembaga kesehatan masyarakat.

Sayangnya, akibat hal itu, ia malah dipecat. Kontrak kerjanya di rumah sakit diputus atas tekanan dari Kementerian Kesehatan Arab Saudi, katanya. Ia pun kembali ke tanah kelahirannya di Mesir.

“Mereka tidak suka ini muncul di proMED. Mereka memaksa rumah sakit untuk mengakhiri kontrak saya,” kata Zaki kepada Guardian dari Kairo. “Saya terpaksa meninggalkan pekerjaan saya karena ini, tetapi itu adalah tugas saya. Ini adalah virus yang serius.”

Tak berapa lama setelahnya, kasus serupa dengan pasien Zaki juga dilaporkan terjadi di Inggris, tepatnya di Rumah Sakit St Thomas, Lond.

Pada saat itu, seorang pria berusia 49 tahun dari Doha, Qatar, terjangkit. Ia dilaporkan baru mengunjungi Arab Saudi. Pada saat itu, tenaga medis yang menanganinya tahu pria itu terjangkit virus, namun mereka tidak tahu jenis virus apa yang menjangkitinya dan seberapa parah dampaknya.

Karena kebingungan, dokter di rumah sakit memberitahukan kasus itu ke Health Protection Agency’s Imported Fever Service (HPA), yang memulai penyelidikan sendiri. Mereka kemudian menemukan file yang diunggah Zaki di proMED. Setelah dicocokkan, virus itu ternyata adalah coronavirus. Setelahnya, HPA segera memberitahu WHO. Belakangan, virus ini berkembang di Tiongkok dan kini menjadi isu kesehatan sedunia.

Virus Corona merupakan penyakit zoonosis, artinya ditularkan antara hewan dan manusia. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) di Amerika juga telah menegaskan mengenai hubungan antara kelelawar dan virus Corona. Menurut ahli di sana, virus corona merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar.

Karena itu, tepat apa yang dianjurkan Presiden Jokowi, agar kita—agar terhindari dari virus ini, untuk selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat, serta tidak mengkonsumsi daging yang tidak dimasak, sesuatu yang banyak dilakukan warga negara Tiongkok, terlebih daging hewan yang jelas-jelas disarankan untuk tidak dimakan (Firdaus Masrun).

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here