Tanjung Agung, Kabarserasan.com – Bendungan yang berada di Desa Muara Emil, Kecamatan Tanjung Agung, Kabupaten Muara Enim yang jebol pada saat banjir besar Desember 2016 lalu belum ada perbaikan.
Padahal Bendungan yang dibangun pada tahun 1970 ini merupakan tumpuan masyarakat setempat untuk mengairi sawah mereka. Di Daerah itu terdapat dua kelompok tani, yakni Ataran Cintok dan Tanjung Raya menggantungkan pengairan sawah mereka pada bendungan tersebut.
Kelompok Tani Ataran Cintok yang menaungi 60 KK memiliki lahan sekitar 50 Ha, sedangkan Kelompok Tani Tanjung raya memiliki lahan seluas 150 Ha dengan penggarap sekitar 180 KK.
Kades Muara Emil Hazairin melalui Sekdes berharap pemerintah segera membangun kembali bendungan yang rusat tersebut. ” Kami berharap pemerintah untuk membantu membangun bendungan tersebut secara permanen. Karena Bendungan tersebut tumpuan petani disini,” kata Sekdes Kepada awak media beberapa waktu lalu.
Menurut Sekdes, dengan air yang mencukupi persawahan di desa terebut akan menghasilkan padi yang cukup banyak dan dapat meningkatkan tarap hidup petani di Desa ini.
Saat ini untuk menghindari kekeringan di saat musim tanam masyarakat secara swadaya melakukan gotong royong untuk memperbaiki bendungan secara seadanya.
“Kami melakukan gotong royong hanya untuk yang bisa di kerjakan saja, Namun kalau untuk yang berat kami terkendala masalah biaya, untuk itu kami berharap pemerintah setempat dapat membantu kami,” harapnya.
Penulis: Khairul Amri
Editor: Amr