Warga Jambi Keberatan Jembatan Gentala Arasy Ditutup

Warga berperahu di Sungai Batanghari Jambi, berlatarbelakang Jembatan Gentala Arasy/ Foto: Azhari Sultan

Jambi, kabarserasan.com—Rencana pihak kepolisian di Jambi menutup Jembatan Gentala Arasy pada malam pergantian tahun, mulai dari pukul 16.00 WIB hingga setelah detik-detik pergantian tahun, disayangkan warga dan tokoh agama di Seberang, Kota Jambi.

Pasalnya, pada waktu yang sama sekitar pukul 20.00 malam di halaman depan Gentala Arasy berlangsung acara tabligh akbar yang digelar oleh Himpunan Pemuda Seberang Kota Jambi (sekoja).

“Mungkin yang lebih arif polisi bisa menempatkan beberapa personel untuk berjaga dan melarang orang melakukan aktivitas perayaan di sepanjang jembatan,” kata Abu salah seorang tokoh agama setempat.

Menurutnya, akibat dari penutupan akses jembatan itu, akan menghambat pejalan kaki yang melintas untuk menghadiri tabligh akbar yang mereka laksanakan.

Lan lagi tanggapan dari Usman, warga Kelurahan Kasang, Jambi Timur. Menurutnya, penutupan Jembatan Gentala Arasy membuat kemeriahan perayaan pergantian tahun menjadi kurang seru.

“Jembatan tersebut saat ini sudah merupakan ikon dari Kota Jambi, tentu ini bisa mengurangi meriahnya pesta kembang api di tepi Sungai Batanghari,” ujar Usman.

Menurut Kapolresta Jambi, Kombespol Bernard Sibarani, penutupan tersebut bukan keinginan dari pihak Polresta Jambi, tapi atas permintaan Dinas Pariwisata Provinsi Jambi.

“Permintaan penutupan Jembatan Gentala Arasy adalah permintaan dari Dinas Parawisata Propinsi Jambi, bukan dari kepolisian. Kami hanya meneruskan permintaan tesebut,” tandasnya.

Rencananya ada malam pergantian tahun 2016 ke tahun 2017, Sabtu (31/12/2016), Polresta Jambi akan menutup sementara jembatan tersebut mulai pukul 18.00 sore hingga pukul 01.00 dini hari.

Baca: Di Malam Tahun Baru Polisi  Jambi Tutup Jembatan Gentala Arasy

Menurut Kabag Ops Polresta Jambi, Kompol Gadug, bila tidak ditutup dari petang hari dikhawatirkan makin banyak warga berdatangan dan memadati jembatan yang panjangnya sekitar dua kilometer dengan lebar tiga meter.

“Takutnya nanti pengunjung terutama yang muda-mudi selfie-selfie di tengah-tengah Gentala Arasy terjadi gesek-gesekan, sehingga menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan di tengah Sungai Batanghari,” ujarnya.

Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Ujang Aryadi mengklarifikasi soal ini. Bahwa yang dimaksud, bukan penutupan dalam arti jembatan itu tidak boleh dilewati tapi tidak boleh warga menghabiskan waktu selama malam pergantian tahun dengan nongkrong dan berlama-lama di jembatan tersebut.

Karena itu menurut Ujang, bagi masyarakat yang lalu lalang dari seberang atau dari pasar dipersilahkan melalui jembatan.

“Yang tidak boleh, yakni masyarakat yang berdiri dan berlama-lama berada di atas jembatan. Apalagi saat menjelang pergantian tahun baru. Mohon pengertian warga, guna menghindari kejadian yang tidak diinginkan,” jelas Ujang. (azi)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here