SELLEME Komunitas Pencinta Bonsai Muara Enim Mulai Unjuk Gigi

SELLEME Komunitas pencinta bonsai Muara Enim. Kabarserasan.con/kiki

Muara Enim,Kabarserasan.com — Komunitas pecinta bonsai di Kecamatan Muara Enim Kabupaten Muara Enim saat ini mulai menunjukkan eksistensinya.

Komunitas yang didirikan secara tidak sengaja ini, diberi nama Serpang Lecah Lebow Muara Enim (SELLEME). Komunitas ini dalam waktu dekat akan mengikuti pameran dengan skala nasional.

Ketua komunitas SELLEME Ibi Sablesi mengatakan, komunitas ini memiliki anggota sekitar 40 orang, yang sebagian besar berasal dari seluruh Kecamatan Muara Enim.

“Berawal dari hobi dan kecintaan terhadap bonsai maka kami mendirikan komunitas ini,” katanya saat ditemui Kabarserasan.com. Rabu (10/02/2021).

Komunitas ini sekaligus sebagai wadah untuk bersilaturahmi dan Setiap satu bulan sekali Komunitas SELLEME mengadakan pertemuan untuk membahas berbagai hal terkait tanaman bonsai.

Menurut Ibi, dalam setiap pertemuan yang diadakan satu bulan sekali ini selalu membahas tentang cara membuat dan melakukan perawatan tanaman bonsai.

“Setiap satu bulan sekali, kami berkumpul untuk demo bonsai yang membahas tentang bonsai,” jelasnya.

Di sana para anggota juga belajar membentuk bonsai mulai dari program akar, pengawatan, hingga penataan.

Banyak jenis tanaman yang dibuat bonsai, baik tanaman lokal dan impor. Untuk tanaman lokal ada jenis pohon Serpang, beringin, asem, kakas, loa, anting putri, bunut, kimeng. Sedangkan untuk tanaman impor ada jenis pohon ulmus, sancang, red maple dll.

Dijelaskan Ibi, biasanya para anggota akan hunting ke hutan beramai-ramai. Jika di jalan melihat pohon serpang, maka mereka akan mencari pemiliknya. Mereka akan meminta atau membeli tanamannya.

“Kegiatan hunting ini tidak merusak alam dan ekosistem yang ada malah memperhatikan dan menjaga kelestarian alam, dan membantu petani dalam mengurangi tanaman yang berjenis gulma, ” tutup Fahmi.

Ditambahkan oleh Fahmi selaku penasehat SELLEME, sudah banyak model atau bentuk bonsai yang dihasilkan. Seperti Suryalis, Naturalis, Ekspresionis. Untuk proses pembuatan bonsai butuh kurang lebih waktu minimal lima tahun.

“Bila ingin menghasilkan bonsai yang bagus, butuh waktu minimal 5 tahun. Sedangkan untuk menilai kualitas bonsai itu perlu diikutkan beberapa kali pameran,” imbuhnya.

Komunitas ini juga aktif mengikuti pameran yang di dalamnya juga ada kontes bonsai.

“Komunitas SELLEME sering membawa tanaman milik anggota, untuk ikut kontes. Dan yang pernah menang itu jenis Asam dan jeruk kingket, jika dijual untuk bahan tersebut harganya bisa mencapai sekitar belasan juta dengan model Naturalis.” ujarnya.

Pada Akhir Februari sampai dengan awal maret mendatang, Komunitas SELLEME akan siap meramaikan dan mengikuti pameran nasional yang akan diselenggarakan oleh Persatuan Penggemar Bonsai (PPBI) cabang Muara Enim yang di selenggarakan oleh Pameran Nasional Bonsai Bukit Asam Serasan (PNBBAS) acara tersebut dalam rangka meperingati HUT PT.BA Kabupaten Muara Enim. Mulai dari kelas prospek, regional sampai madya, yang bertempat di
Gedung Sport Center Kabupaten Muara Enim.

Penulis: Kiki.
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here