Limbah Tambang PTBA Aman

Tambang Air Laya PTBA Tanjung Enim. Kabarserasan.com/amr

Tanjung Enim, Kabaserasan.com — Tahun 2019 ini merupakan tahun yang istimewa bagi PT.Bukit Asam (persero) Tbk (PTBA). Perusahaan yang dulu bernama Perusahaan Negara Tambang Batubara (PN TABA) ini, tahun ini genap berusia satu abad.

Setelah satu abad berdiri, kini PTBA dikenal sebagai perusahaan energy kelas dunia. PTBA juga dikenal sebagai perusahaan terbuka (tercatat dibursa saham) yang sangat perduli lingkungan. Ini dibuktikan dengan raihan Proper Emas, bahkan PTBA menjadi satu-satunya perusahaan tambang yang berhasil meraih Proper Emas enam kali berturut-turut.

Sebagai informasi PROPER merupakan program penilaian kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan, kinerja produksi, serta pembangunan hubungan baik antara perusahaan dengan masyarakat dan lingkungan yang diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 3 Tahun 2014 tentang Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER-LH).

Wetland PTBA. Kabarserasan.com/amr

Hal ini bukan merupakan pencinteraan semata, tapi merupakan suatu fakta yang bisa dibuktkan. Pada hari Kamis, (12 September 2019) Kabarserasan.com bersama peserta Uji Kompetensi Wartawan (UKW) PWI ke -26 lainnya berkesempatan mengujungi areal tambang PTBA.

Ada empat lokasi yang didatangi rombongan, yakni Anjungan Tambang Air Laya, Train Loading Stasiun Satu (TLS-1) , Kolam Penampungan Lumpur (KPL) dan Tempat Pembibitan Tanaman (nursery).

Dari keempat lokasi yang dikunjungi, Kabarserasan.com tertarik dengan KPL (Kolam Penampung Lumpur). Pasalnya hal ini terkait langsung dengan masyarakat Muara Enim yang berada dibantaran Sungai Enim. Karena limbah bekas tambang PTBA dialirkan ke Sungai Enim.

Bagan Pengolahan Air Limbah bekas tambang PTBA. Kabarserasan.com/amr

Di KPL ini terdapat 11 kolam untuk mengelola air bekas aktivitas penambangan. Kolam-kolam ini yang dibagi menjadi 3 fungsi. Tiga kolam pertama berfungsi sebagai Kolam Sendimentasi. Di kolam ini salah fungsinya adalah menetralkan PH Air.

Sedangkan kolam 4-10 sebagai Wetland (lahan basah) yang berfungsi untuk mengolah dan meningkatkan kualitas air.

Di kolam ini ditanami tumbuhan air antara lain, Kiambang (salvania natans), Tipha (typha austiolia), Akar Wangi (viteveria zizanoideis) dan Eceng Gondok (eichhornia crassipes).

Wetland juga memiliki berbagai fungsi dan kegunaan yaitu, Organic Carbon (BOD) Removal, Nitrogen Removal, Phosphorus Removal, Trace Metals Removal dan Removal of Toxic Organic Compounds.

Persiapan berangkat ke areal tambang PTBA. Kabarserasan.com

Kolam tersebut terus dimonitoring untuk memastikan kondisi kestabilan kondisi lingkungan. Jika kadar PH/asam dan racun pada air yang masih tinggi di berikan treatment/diolah sampai kembali normal sebelum air tersebut di alirkan ke sungai. Hal ini penting agar tidak mencemari lingkungan dan mengganggu ekosistem yang ada di sungai.

Sedangkan kolam ke 11 merupakan berfungsi sebagai kolam indicator baku mutu. Setelah dinyatakan memenuhi syarat sesuai ketentuan, baru lah dialirkan ke Sungai Enim.

Kunjungan Kabarserasan ke Kolam Pengolahan Limbah Tambang ini menunjukkan apa yang disampaikan Dinas Lingkungan Hidup Propinsi Sumatera Selatan beberapa waktu yang lalu benar adanya. Pencemaran Sungai Enim beberapa waktu lalu, bukan dilakukan PT Bukit Asam (persero) Tbk, tapi oleh perusahaan lain. (Amr)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here