Palindra Sudah, Selanjutnya Tol Indralaya-Muara Enim

Pembangunan Tol Palindra

Muaraenim, Kabarserasan.com—Harapan masyarakat Kabupaten Muara Enim, wilayah mereka dilintasi ruas jalan tol, agaknya bukan lagi sekedar impian, karena sebentar lagi rencana pemerintah yang digagas sejak tiga tahun lalu itu segera dilaksanakan, setelah pembangunan ruas Tol Palembang-Indralaya (Palindra) sudah rampung dan mulai beroperasi.

Pembangunan ruas Tol Indralaya-Muara Enim—rencananya akan terus dilanjutkan ruas Tol Muara Enim-Lahat, merupakan bagian dari rencana jangka panjang yang dilakukan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), sebagai pengembangan konsep jalan Lintas Penghubung atau High Grade Highway (HGH) dari Jalan Trans Sumatera,

Pembangunan HGH diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, menciptakan banyak lapangan kerja, meningkatkan akses, mengurangi biaya transportasi, dan memberi strimulus terhadap pertumbuhan sektor industri, pariwisata, dan pertumbuhan regional.

Peta rencana pembangunan tol Trans Sumatra/ Foto: KPPIP

Menurut data yang didapat dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), ruas jalan Tol Trans Sumatera dibagi atas tiga lintasan, yaitu Lintas Utama, Lintas Penghubung, dan Non Lintas Sumatera. Jalur Lintas Utama terdiri atas 17 pembangunan dengan total 2.048 kilometer (km).

Rinciannya; 1. Bakauheni-Terbanggi Besar, 2. Terbanggi Besar-Pematang Panggang, 3. Pematang Panggang-Kayuagung, 4. Kayuagung-Palembang-Betung, 5. Jambi-Betung, 6. Jambi-Rengat, 7. Rengat-Pekanbaru, 8. Pekanbaru-Dumai, 9. Dumai-Rantau Prapat,10. Rantau Prapat-Kisaran, 11. Kisaran-Tebing Tinggi, 12. Tebing Tinggi-Medan, 13. Medan-Binjai, 14. Binjai-Langsa, 15. Langsa-Lhokseumawe,16. Lhokseumawe-Sigli, 17. Sigli-Banda Aceh

Kemudian, Lintas Penghubung, terdiri atas tujuh pembangunan, total panjang 770 km, dengan rincian; 1. Palembang-Indralaya (22 km) 2. Indralaya-Muara Enim (110 km) 3. Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau (125 km) 4. Lubuk Linggau-Curup-Bengkulu (95 km) 5. Pekanbaru-Bengkinang-Payakumbuh-Bukittinggi (185 km) 6. Bukittinggi-Padang Panjang-Lubuk Alung-Padang (5 km) 7. Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Prapat-Tarutung-Sibolga (200 km ).

Sedangkan untuk jalur Non-Lintas Sumatera, terbentang 25 km, dari Batu Ampar, Muka Kuning, hingga Bandara Nadim, Batam. Sebanyak 24 ruas jalan Tol Trans Sumatera ini, pengusahaannya akan dilaksanakan dengan penugasan kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Dikutip dari situs resmi Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP)—organisasi koordinasi lintas instansi bentukan pemerintah dalam mendukung percepatan terlaksananya Proyek Strategis Nasional (PSN), pembangunan jalan Lintas Penghubung Indralaya-Muara Enim dan Ruas Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau masuk dalam daftar PSN.

Untuk Ruas Simpang Indralaya-Muara Enim, pembangunannya akan mulai dirintis akhir tahun 2018 dengan nilai investasi Rp.10,288 tiliun (dengan skema pendanaan dari BUMN), diawali dengan pembebasan lahan. Proyek jalan tol sepanjang 110 km yang akan dikerjakan PT Hutama Karya ini ditarget selesai dan beroperasi tahun 2003. Sedangkan untuk jalan tol Ruas Muara Enim-Lahat-Lubuk Linggau sepanjang 125 km, bernilai investasi Rp.14,587 dan ditarget selesai tahun 2024.

Soal akan dimulainya pembangunan jalan tol Indraaya-Muara Enim juga dibenarkan Bupati Muara Enim, Ir H Ahmad Yani, dan telah disampaikannya di beberapa kesempatan di awalnya menjabat bersama Wakil Bupati Juarsah SH, karena sejalan dengan visi misi mereka, Merakyat, yang disampaikan ke masyarakat saat kampanye Pilkada Muara Enim Juni 2018 lalu.

“Kami optimis jalan tol Trans Sumatera menuju Muara Enim dari Indralaya akan mampu diwujudkan. Pertama, karena PT Hutama karya sebagai pelaksana pembangunan, sudah turun dan membuat trase jalan, untuk memulainya sepanjang 88 km dulu, yakni sampai Gelumbang”

“Kedua, Pemerintah Pusat juga sudah mulai membahas tahap awal pengerjaan, dengan mengalokasikan anggaran bagi pembangunan Seksi 1 Tol Idralaya-Muara Enim ini, sepanjang 12 km dan sudah ada pula PMN (Penyertaan Modal Negara) sebesar Rp.500 miliar. Kita harapkan nanti di tahun 2019 masuk APBN dan pengerjaannya, minimal sudah ground breaking, Doakan saja,” ujar Bupati Yani, saat ditemui di ruang kerjanya, 24 September 2018 lalu. (Jun/Amr)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here