Investor Makin Minat Berinvestasi di Muara Enim

Kepala Dinas PMPTSP, Alfarizal SH MH melakukan penandatanganan/Foto:kabarserasan.com

Muaraenim, Kabarserasan.com—Investasi merupakan sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional dan juga di daerah. Demikian juga di Kabupaten Muara Enim. Maka jangan heran, pemerintah di seluruh jajarannya. Terus berupaya meningkatkan investasi, salah satunya dengan membuat regulasi, yang menarik bagi investor menanamkan modalnya.

Beberapa waktu yang lalu Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Dinas PMPTSP) Kabupaten Muara Enim membuat Program Bedah Investasi, sebuah program berbasis website, disusun dalam Single Window Information System, terdiri dari aplikasi Bedah Investasi, Aplikasi GIS Perizinan, dan Perizinan Online.

Payung hukumnya, Peraturan Bupati Muara Enim Nomor 27 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Sistem Informasi Jaringan Elektronik melalui pelayanan Online di Lingkungan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.

Baca Juga: Proyek Strategis Muara Enim Segera Groundbreaking

“Dengan program ini, kami menyiapkan data dan informasi terkait potensi dan peluang investasi di Kabupaten Muara Enim, yang dikemas dalam bentuk Promosi Buku dan Video Potensi dan Peluang Investasi di Kabupaten Muara Enim per Sektor,” demikian penjelasan Kepala Dinas PMPPTSP Kabupaten Muara Enim, Alfarizal SH MH

Selain itu, lanjut Alfarizal, dengan Program Bedah Investasi itu, pihaknya mencoba mefasilitasi kemitraan antara pelaku usaha besar dan UMKMK (Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi), serta melakukan kajian untuk pengembangan hilirisasi. Dengan program itu, pihaknya juga berharap calon investor merasa memiliki kepastian hukum dalam berusaha di daerah ini.

“Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah menerbitkan beberapa aturan, yang diharapkan memberi kepastian hukum bagi investor. Diantaranya Perda Nomor 1 Tahun 2015 tentangPenanaman Modal di Daerah, Perda Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pemberian Insentif dan pemberian Kemudahan Penanaman Modal. Upaya lain menggaet minat investor, pihaknya juga mengikuti secara reguler forum investasi, baik tingkat propinsi maupun nasional,” tambah Alfarizal.

Hasilnya, telah dicapai beberapa kesepakatan dengan calon investor, diantaranya berupa Pra MoU dengan Managing Director Vit Tall Partner Dr. S. Chan, sebuah perusahaan dari Amerika Serikat. Lalu 15 Agustus 2018 lalu ditandatangani Momerandum For The Record dengan perusahaan Vital Partners, yang akan memberikan dukungan pembangunan infrastruktur, dalam bentuk hibah, kepada Pemerintah Kabupaten Muara Enim. PMA ini juga menandatangani Momerandum For The Record untuk Bio Exploitasi terhadap produk kopi Kabupaten Muara Enim, untuk dijadikan Bio Ethanol—turunan produk Kopi untuk kesehatan dan obat-obatan.

Untuk tahun 2018, Pemerintah Kabupaten Muara Enim menargetkan investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp.6.550 miliar, sedangkan PMA tidak ada target karena urusannya Pemerintah Pusat. Hingga triwulan kedua (Januari-Juni 2018) baru tercapai Rp. 332,1 miliar. Alfarizal optimis, hingga akhir 2018 target itu akan tercapai. Tahun 2017, berdasarkan data Dinas PMPTSP Provinsi Sumatra Selatan, Kabupaten Muara Enim meraih nilai investasi Rp.25,7 triliun dari target Rp.25,3 triliun.

Penyumbang terbesarnya dari PT Hutama Karya dengan nilai investasi Rp.2,3 triliun dan PT. Tanjung Enil Lestari (PT TEL) sebesar Rp. 3,2 triliun. Tahun 2018, PT TEL, nilai investasinya sebesar Rp. 1,7 Triliun. Selain itu, beberapa perusahaan lain juga menyumbang investasi, antara lain, PT Supreme Energy Rantau Dedap, PT Shenhua Guohua Lion Power Indonesia, PT. Menambang Muara Enim, PT. Bumi Sawindo Permai (BSP), serta PT Geothermal Energy dan PT. Cipta Futura (Cifu).

“Kami optimis target akan tercapai, apalagi PT Hutama Karya siap membangun jalanTol Trans Sumatera Ruas Indralaya- Muara Enim. Tentu itu akan mempengaruhi investasi di Kabupaten Muara Enim, karena akan memacu tumbuhnya minat investastor baru untuk menanamkan modalnya,” kata Alfarizal.

Merujuk dari hasil kajian Dinas PMPTSP Provinsi Sumatra Selatan, Kabupaten Muara Enim kaya akan potensi investasi, baik potensi Sumber daya alam (SDA) maupun non SDA, Di sektor Perkebunan ada komoditi kopi, kelapa sawit, karet, Tanaman Pangan, Hortikultura (sayur-sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat), Perikanan, serta Peternakan.

“Saat ini, lima sektor menjadi penyumbang investasi terbesar di Kabupaten Muara Enim, yakni Tanaman Pangan, Perkebunan, Peternakan, Perikanan dan Pertambangan, dengan total investasi mencapai Rp.2,017 triliun,” jelas Alfarizal.

Terkait keinginan menghadirkan industri hilir di daerah ini, berdasarkan kekayaan potensi hulu yang dimiliki, Alfarizal menjelaskan, di tahun 2018 sudah mulai memberi angin segar. Pihaknya berharap penandatanganan Pra MoU dengan Managing Director Vit Tall Partner Dr. S. Chan akan berakhir konkret, terutama dalam pemanfaatan komoditas kopi Kabupaten Muara Enim yang akan dijadikan Bio Ethanol.

Awal September 2018 lalu Kepala Dinas PMPTSP Provinsi Sumatra Selatan, Megariah mengatakan, Muara Enim dan Musi Banyuasin, merupakan dua kabupaten penyumbang investasi terbesar di Sumsel. Namun invetasi terbesar terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yakni perusahaan OKI Pulp dengan investasi Rp 40,938 triliun.

Tahun 2018 ini target investasi di Sumsel sebesar Rp 29 Triliun, dan sampai triwulan I sudah tercapai Rp16,26 Triliun. Terdapat 176 perusahaan PMDN dan 86 PMA, tersebar di 17 kabupaten dan kota. (jun/amr)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here