Pungli Kendaraan Marak, Warga PALI Resah

Jalan lintas Simpang Belimbing-Teluk Lubuk banyak Pungli

PALI, Kabarserasan.com – Masyarakat Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) resah maraknya pungutan liar (Pungli) yang terjadi di perbatasan Kabupaten PALI dan Kabupaten Muara Enim.

Rudi, salah satu warga PALI yang hendak pulang menuju Kabupaten PALI menjadi korban mengaku kesal dengan tindakan oknum tersebut. ” Iya kakak, disitu aku dipintain duet Rp 30 ribu oleh orang yang tidak aku kenal, karena takut terpaksa aku kasih,” kata Rudi saat di wawancarai di lokasi,Jumat(21/10/2016).

Rudi menambhakan, ” Saya ini Wong PALI masak di pintain oleh yang ngaku jaga lalulintas, tapi jalan masih macet tula. Seharusnya itu di tindak tegas oleh pihak kepolisian maupun Dinas terkait jangan sampai ada oknum yang merugikan orang banyak”.

Sementara salah satu tokoh Pemuda Kabupaten PALI, Amril mengatakan, akibat banyaknya pungli ini, para investor menjadi takut untuk menanamkan modalnya di kabupaten PALI.

Amril mengungkapkan, oknum yang melakukan pungli ini beroperasi sepanjang waktu. ” Mereka, tidak kenal pagi, siang, sore bahkan malam mereka tetap melakukan pungli. Bahkan mobil tukang sayur pun dipinta Rp 50 ribu-Rp 100 ribu setiap mobilnya. Bagaimana pengusaha atau investor mau ke PALI, jika di desa gerbang sudah dihadang pungli,” Amril kepada via ponsel,Jumat(21/10/2016).

Amril juga meminta kepada pemerintah dan aparat keamanan untuk menindak tegas para oknum pungli. ” Saat ini jalan disana kan sedang dilakukan pengecoran jalan. Nah, seharusnya pihak pemborong membayar karyawan untuk menjaga dan mengatur lalu lintas. bukannya para warga yang melakukan pungli ke setiap angkutan yang lewat. Itukan jalan umum, setiap angkutan yang melaluinya pastilah membayar pajak yang digunakan untuk perbaikan jalan,”ujarnya
Rozani tokoh masyarakat Talang Ubi menyesalkan, maraknya pungli yang terjadi. ” Lebih gila lagi yang terjadi pada truk besar, seperti pengangkut rig. Mereka diminta hingga Rp.1,5 juta per mobil dari Simpang belimbing hingga Desa Teluk Lubuk. Kemudian, di desa teluk lubuk diminta lagi dengan nominal yang sama. Kemudian, simpang Talang Bulang Kabupaten PALI, kembali dipinta. tentu kondisi seperti ini yang dikeluhkan para sopir angkutan dan investornya,”tegasnya.

Rozani berharap, para pelaku pungli bisa segera diberantas. Presiden saat ini tengah gencar-gencarnya memberantas pungli. ” Saya harap pemberantasan pungli tersebut tidak hanya di kota besar, tapi juga di seluruh Kabupaten/kota,”ujarnya.

Penulis: Hermansyah
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here