Kejaksaan Negeri Muara Enim (Kejari) akan melakukan pemeriksaan terhadap mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muara Enim, Hamirul Han.
Menurut Kepala Kejaksaan Negeri Muara Enim Adhyaksa, berdasarkan fakta persidangan dan keterangan para saksi, Hamirul Han turut berperan dalam kasus dugaan korupsi tersebut. Namun, lanjut dia pemeriksaan terhadap Hamirul Han menunggu putusan Hakim Tipikor terhadap dua tersangka lainnnya.
“Pemeriksaan Hamirul menunggu putusan majelis hakim pada sidang dengan terdakwa YA dan ZN,” kata Adhyaksa, di Kantornya, beberapa waktu lalu.
Dikatakan dia, begitu majelis hakim memutuskan perkara terdakwa YA dan ZN, penyidik langsung melakukan pemeriksaan terhadap Hamirul Han sebagai tersangka. “Untuk pemeriksaan Hamirul kita lakukan tidak perlu menunggu perkara terdakwa YA dan ZN sampai inkrah. Karena kita yakin yang bersangkutan akan melakukan upaya hukum lain. Sehingga kita melakukan pemeriksaan pada saat hakim memutuskan perkara tersebut,” tambah dia.
Bansos TIK ini berupa seperangkat komputer atau laptop yang diterima oleh 62 Sekolah Dasar (SD) di wilayah Kabupaten Muara Enim. Berdasarkan audit BPKP kasus dugaan korupsi Bansos TIK 3 miliar ini telah merugikan negara sebesar Rp667 juta.
Kejaksaan Negeri Muara Enim telah menetapkan 2 tersangka pejabat di Dinas Pendidikan Nasional Muara Enim, yakni Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Yasdin Antoni dan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Zalfin Novianto yang saat ini sedang menjalani sidang di Pengadilan Tipikor Palembang. Selain itu, Kejari juga menetapkan tiga tersangka lainnya dari pihak swasta berinisial A, W dan MHP.
Penulis : Tezet
______________________________________________
BERITA TERKAIT:
JPU Tuntut 2 PNS Diknas Muara Enim 20 Tahun
Dua Pejabat Diknas Muara Enim Dijebloskan ke Penjara
Kejari Limpahkan 4 Berkas Tersangka Korupsi Bansos ke PN Tipikor
Kajari: Bakal Ada Tersangka Baru Kasus Korupsi Bansos TIK Diknas
Korupsi Bansos TIK, Kejari Rampungkan Berkas
Penyidikan 2 Kasus Korupsi di Muara Enim Tunggu Audit BPKP
Korupsi Dana Bansos TIK, Kejaksaan Periksa Tersangka
