General Manager (GM) Unit Pertambangan Tanjung Enim (UPTE) PTBA, Wibisono mengatakan, tujuan audiensi ini untuk menyinkronkan data tata ruang milik Pemkab Muara Enim dan PTBA.
“Audiensi dengan Pemkab Muara Enim ini terkait rencana pemuktahiran rencana pengembangan wilayah PTBA. Agar terjadi sinkronisasi terhadap tata ruang yang telah disusun Pemkab Muara Enim dengan tata ruang PTBA,” jelas Wibisono
Wibisono lebih jauh mengatakan, pemutakhiran induk tata ruang wilayah penambangan PTBA pada dasarnya tidak banyak perubahan, hanya lebih kepada pengembangan perusahaan, untuk mewujudkan PTBA sebagai perusahaan kelas dunia yang peduli lingkungan.
“Harapan dari pemutakhiran ini kita bisa satu visi dan dukungan, yang tentu ingin dicapai visi perusahaan mendukung atau sejalan dengan Pemkab Muara Enim,” tambahnya.
Sementara itu, Asisten I Pemkab Muara Enim, Bulgani Hasan mengatakan, ada dua agenda yang disampaikan PTBA dalam audiensi tersebut. Yaitu pemutakhiran rencana induk tata ruang wilayah penambangan (RIWP) PTBA dan rencana induk pemindahan perumahan Bukit Asam (town site).
“Rencana pemindahan town site termasuk lapangan golf, rumah sakit dan sarana penunjang lainnya ke Kelurahan Air Lintang Muara Enim di eks tambang PTBA. Tetapi waktunya kita belum tahu karena tidak dibicarakan, kemungkinan masih lama,” urai Bulgani, Jumat (3/7/2015).
Terkait rencana pemidahan perumahan tersebut, Pemkab Muara Enim meminta PTBA membuat kajian dampak sosial ekonomi berbasis masyarakat atau komunitas.Terutama dari segi keamanan dan kenyamanan, jangan hanya keuntungan saja yang dipikirkan.
“Kita minta pembangunan perumahan Bukit Asam di Kelurahan Air Lintang, meski dibangun dalam lahan eks IUP PTBA, namun hendaknya konsep pembangunan yang berbasis sosial atau komunitas,” ujar Bulgani.
Penulis : Tezet
