Ucok mengungkapkan anggaran reses DPR pada 2014 ini mencapai Rp.994,9 miliar. Angka tersebut meningkat tajam dari anggaran reses 2013 sebesar Rp.678.431.305.000 atau terjadi peningkatan sebesar Rp316.471.267.000 atau 44 persen.
“Sedangkan tahun 2012, anggaran reses DPR dalam rangka penyerapan aspirasi sebesar Rp 539.481.045.000 dan pada tahun 2013 sebesar Rp 678.431.305.000. Jadi, alokasi anggaran reses kenaikan dari tahun 2012 ke 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp 138,9 milyar,” kata Uchok dalam siaran pers yang diterima kabarserasan.com di Jakarta, Senin (8/12/2014).
Uchok menambahkan, bila anggaran Rp 994,9 milyar itu dibagi kepada 560 anggota makan tiap orang akan menerima dana sebanyak Rp 1,7 milyar pertahun.
“Setiap tahun ada 11 reses, maka setiap reses atau berkunjung ke dapil masing-masing, maka anggota dewan akan membawa uang kegiatan reses sebesar Rp 161,5 juta pergiatan,” ujarnya.
Dia menilai, tinggi dan mahal biaya reses anggota Dewan akan menambah ‘mubazir’ anggaran pajak rakyat saat ini. Sebab menurutnya, tujuan dan fungsi reses sudah mandul karena kegiatannya tidak bisa membawa aspirasi masyarakat ke tingkat nasional.
“Lantas bagimana mau memperjuangkan aspirasi rakyat? Antara dewan sendiri, antar fraksi atau partai, dan kelompok kerjanya hanya berantem melulu. Akan lebih baik disediakan oleh pemerintah Jokowi sebuah ring tinju saja di DPR agar pertarungan ini, tidak liar dapat ditonton oleh seluruh rakyat, dan pemerintah Jokowi juga puas adu dombanya,” kata dia. (Amr)
Berita Lain:
Pertamina Tambah 5 Direksi
Kementerian ESDM akan Evaluasi Semua Izin Tambang
Pengusaha Jamu Masuk Daftar 50 Orang Terkaya di Indonesia
KPK Tangkap Tangan Ketua DPRD Bangkalan
Status Tersangka Boediono Terkesan Ditutup-tutupi
UU MD3 Disahkan, Ini Dia Pasal yang Direvisi
Revisi UU MD3 Diluar Prolegnas
Per Januari 2015, Tarif Listrik Naik
Pemda Harus Tentukan Ekonomi Kreatif Sendiri
Pasca Kenaikan BBM: Pemerintah Intensifkan Konversi BBM Ke BBG
Â
Â
Â
