“Dengan usia berkisar 50 tahun, direksi tambahan ini diharapkan Pertamina bisa bergegas menyongsong masa depan. Selain tetap fokus meningkatkan produksi, juga lebih mengembangkan energi terbarukan,” kata Rini.
Energi terbarukan ujarnya, tidak saja akan menjadi solusi bagi kian menipisnya ketersediaan bahan bakar fosil, tetapi juga sebagai pertumbuhan baru bagi Pertamina.
Sementara itu, Dirut Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan dalam jangka pendek Pertamina perlu mempercepat proses penyiapan infrastruktur konversi bahan bakar migas (BBM) ke bahan bakar gas (BBG) dengan fokus ke wilayah yang mengkonsumsi BBM terbesar.
“Pertamina bisa aktif menggandeng Pemda untuk pengadaan lahan, termasuk memanfaatkan lahan menganggur BUMN untuk segera menjalankan rencana konversi BBM dan BBG bagi kendaraan dinas pemerintahan dan angkutan umum,” kata Dwi.
Terkait produksi Dwi yang baru diangkat menjadi orang nomor satu di perusahaan migas plat merah sejak 28 November 2014 tersebut, momentum pengelolaan Blok Mahakam harus menjadi titik balik yang mempertegas kemampuan profesional Pertamina.
“Tidak ada alasan bagi pemerintah pihak-pihak lain untuk tidak memberikan prioritas utama kepada Pertamina menangani ladang-ladang minyak yang kontrak karyanya habis,” ujarnya.
Pada saat bersamaan tambah Dwi, Pertamina harus juga giat melakukan eksplorasi untuk menemukan cadangan-cadangan baru baik di dalam maupun di luar negeri agar Indonesia memiliki ketahanan energi berkelanjutan. (Amr)
Berita Lain:
Duit Reses Anggota DPR Hampir Rp.1 Triliun
Pertamina Tambah 5 Direksi
Penghargaan LAKIP, Muara Enim Raih Nilai B
PTBA Gelontorkan Dana Rp 9,2 Miliar untuk Pembangunan Masjid Agung Raya
Riak Mewujudkan Kawasan Impian
PDAM Lematang Enim Terus Tingkatkan Pelayanan
Arah Pembangunan Kabupaten Muara Enim
Peran Masyarakat Sangat Penting dan Diperlukan
“Reward and Punishment”, Sangat Diperlukan
Penghargaan Memacu Berikan Layanan Terbaik
