Lewat Tol, Muara Enim – Indralaya Bisa Tembus 1,5 Jam

Penandatangan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ruas jalan tol Muaraenim-Indralaya dan ruas jalan tol Muaraenim-Lubuklinggau yang dipusatkan di Simpang Kepur, Muaraenim, Selasa (9/4/2019). Kabarserasan.com/ans

Muara Enim, Kabarserasan.com Menteri Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeldjono dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) pembangunan jalan tol Muaraenim – Indralaya dan Muara Enim – Lubuklinggau.

Peresmian itu ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) yang dipusatkan di Simpang Kepur, Muaraenim, Selasa (9/4/2019).

Kepala Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit mengatakan, ruas jalan tol Muaraenim-Indralaya dan Muaraenim-Lubuklinggau merupakan rangkaian pembangunan tol trans Palembang-Bengkulu.

“Jika nanti pembangunan tol ini sudah selesai, waktu tempuh Muara Enim-Indralaya diperkirakan 1,5 jam maksimal 2 jam,” ujar Danang.

Danang menjelaskan, pembebasan lahan untuk pembangunan Tol Muaraenim-Indralaya mulai dilakukan pada April ini dengan seksi awal Prabumulih-Indralaya. “Kami targetkan untuk seksi ini sudah mulai beroperasi pada Februari 2022. Sedangkan untuk keseluruhan Muaraenim-Indralaya ditargetkan selesai pada Desember 2022,” ungkapnya.

Pembangunan kedua jalur tol ini, kata Danang mempunyai nilai investasi total Rp. 47,89 triliun.

Kedua tol ini juga akan memiliki enam simpang susun yakni Simpang Susun Indralaya, Simpang Susun Prabumulih, Simpang Susun Muaraenim, Simpang Susun Lahat-Merapi, Simpang Susun Musi Rawas dan Simpang Susun Lubuklinggau.

“Keberadaan simpang susun ini akan menjadi pusat-pusat perekonomian baru bagi daerah yang dilalui jaringan jalan tol,” ungkapnya.

Pembangunan kedua jalan tol ini, lanjut Danang akan dikerjakan oleh PT Hutama Karya (persero). “PT Hutama Karya berdasarkan keputusan Presiden mendapatkan tugas untuk mengerjakan 24 ruas jalan tol di seluruh Indonesia, dua diantaranya ialah ruas Muaraenim-Indralaya dan Muaraenim-Lubuklinggau,” papar Danang.

PT Hutama Karya sendiri, lnajutnya, akan memegang konsesi ruas jalan tol yang dibangun selama 40 tahun, terhitung sejak penerbitan Surat Perintah Mulai Konstruksi (SPMK).

Danang menambahkan, pembangunan ruas tol Muaraenim-Lubuklinggau dan Muaraenim-Indralaya merupakan ruas prioritas yang ditetapkan sebagai proyek strategis nasional.

“Diharapkan, selain meningkatkan konektivitas dan menekan biaya logistik serta biaya transportasi, keberadaan jalan tol ini akan meningkatkan potensi pertanian, perkebunan, pertambangan, pariwisata, distribusi barang dan jasa sehinggadappat mendorong peningkatan ekonomi nasional dan daerah,” harapnya.(ans)

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here