Jakarta, Kabarserasan.com—Bupati Pidie Jaya, Aceh, Aiyub Ben Abbas yang Rabu (07/12/2016) pagi sedang berada di Jakarta menghadiri acara penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2017, usai acara tersebut langsung menghadap Presiden Joko Widodo, melaporkan gempa berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang wilayahnya.
“Sampai sekarang masih dievakuasi korban-korban yang tinggal. Tapi saya belum tahu pasti berapa,” kata Aiyub kepada wartawan di Istana Negara, Jakarta.
Presiden Jokowi, kepada media di istana juga mengaku, sejak menerima laporan tersebut,terus memantau perkembangan musibah di Pidie Jaya itu. Dan memerintahkan para menteri terkait untuk mengambil langkah cepat. Salah satunya, presiden langsung memerintahkan Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki meninjau lokasi pasca gempa.
“Pagi-pagi saya sudah mendapatkan laporan. Saya perintahkan seluruh aparat bergerak cepat,” ujar Jokowi.
Beberapa saat kemudian, setelah mengetahui ada banyak jatuh korban jiwa, Presiden Jokowi melalui juru bicara kepresidenan, Johan Budi SP, menyampaikan belasungkawanya.
“Presiden menyampaikan belasungkawa yang mendalam untuk rakyat Pidie, Aceh yang menjadi korban akibat musibah gempa di Pidie Aceh,” kata juru bicara presiden Johan Budi kepada wartawan di istana.
Presiden, sambung Johan, sudah menginstruksikan jajaran Kementerian Pekerjaan Umum (PU) untuk melakukan langkah penanganan bersama pemerintah setempat, untuk membantu penanganan terhadap korban maupun mengatasi sarana prasarana yang rusak.
Gempa berkekuatan 6,4 skala Richter (SR) menggoyang Kabupaten Pidie Jaya. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, gempa terjadi Rabu pagi sekitar pukul 05.03 WIB.
Gempa berpusat di 5.19 Lintang Utara (LU) – 96.36 Bujur Timur (BT), 18 kilometer Kabupaten Pidie Jaya, dengan kedalaman 10 kilometer. Sejumlah bangunan rubuh dan banyak fasilitas umum yang rusak. Berapa jumlah korban, belum ada kepastian karena masih terus dihitung. (Jun)
