Korban Gigitan Anjing Dilarikan Ke RS Prabumulih dan Palembang

Usia digigit anjing liar itu,  Montes langsung menuju ke RS Pertamina yang tak jauh dari tempat kejadian. “Sampai di rumah sakit, luka saya kemudian langsung dibersihkan. Namun sialnya, obat anti rabies di RS ini lagi kosong,” kata Montes kepada Kabar Serasan, Sabtu, (17/10/2015).

Tak kehabisan akal, dia menuju RSUD Talang Ubi di Pasar Bhayangkara Talang Ubi. Namun Montes kembali harus kecewa, obat anti rabies di RSUD Talang Ubi juga tidak tersedia.

“Sial nian ini, ngapo pacak katek galo obat anti Rabies di duo RS di Pendopo ini,” ujarnya. Nasib naas digigit anjing tak hanya dialami Montes. Rio Prananda (32), juga mengalami hal yang sama. Warga Gasplant Komperta Pendopo mengalami luka serius setelah digigit anjing yang ciri-cirinya sama dengan yang menggigitb Montes.

“Suami saya mengalami luka robek pada betis kanan, bahkan tulang kakinya sampai terlihat. Suami saya terkena 3 kali gigitan,” ujar Sondang, istri Rio Prananda kepada Kabar Serasan melalui ponselnya, Sabtu (17/10 /2015).

Sondang menuturkan, suaminya di terpaksa dilarikan ke RS Prabumulih. Pasalnya, RS di Pendopo tak ada yang punya stok obat anti rabies. “Kami harus berobat ke rumah sakit di Prabumulih, jam 2 dini hari tadi,” terangnya.

Pantauan Kabarserasan di lapangan, yang menjadi korban gigitan anjing liar itu tak hanya Montes dan Rio. Dua siswa SDN 15, yakni Dimas dan Agung juga menjadi korban. Bahkan keterangan yang diperoleh Kabar Serasan tak kurang sudah 8 orang menjadi korban.

Neli, guru SDN 15 Talang Ubi yang dihubungi terpisah membenarkan, dua siswanya ikut menjadi korban digigit anjing. ” Benar, dua siswa kami menjadi korban. Karena tak ada stok obat (anti rabies), rencanya mereka akan dibawa ke RS di Palembang,” kata dia.
 
Penulis : Hermansyah
Editor   : Khairul Amri

 

 

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here