Jakarta, Kabarserasan.com—PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Grup MIND ID, Kamis (15/06/2023) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Tahun Buku 2022. Salah satu keputusannya, pemegang saham menyetujui dividen sebesar 12,6 triliun atau 100 persen dari laba bersih perseroan tahun buku 2022.
Keputusan lain, RUPST juga mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Agus Suhartono sebagai Komisaris Utama dan Devi Pradnya Paramita sebagai Komisaris, dan menyetujui pengangkatan Irwandy Arif sebagai Komisaris Utama, serta Kurnia Toha dan Rahmat Hidayat Pulungan sebagai Komisaris Independen
Dengan demikian, Dewan Komisaris PTBA terdiri dari; Komisaris Utama Irwandy Arif, Komisaris Independen Kurnia Toha, Rahmat Hidayat Pulungan, Andi Pahril Pawi, Komisaris E Piterdono HZ, Carlo Brix Tewu.
Sedangkan Dewan Direksi terdiri dari Direktur Utama, Arsal Ismail, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Farida Thamrin, Direktur Pengembangan Usaha, Rafli Yandra, Direktur Operasi dan Produksi, Suhedi dan Direktur Sumber Daya Manusia, Suherman.
Atas keputusan ini keluarga besar PTBA mengucapkan terima kasih kepada Agus Suhartono dan Devi Pradnya Paramita atas dedikasi yang telah diberikan untuk kemajuan PTBA, selama keduanya menjabat sebagai Komisaris Utama dan Komisaris.
Terkait kinerja perseroan pada 2022, PTBA sukses mencatatkan sejarah tertinggi untuk kinerja keuangan dan operasional perusahaan, dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 12,6 triliun atau 159 persen dari tahun sebelumnya yang senilai Rp 7,9 triliun. Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp 42,6 triliun atau 146 persen dibandingkan 2021 yang sebesar Rp 29,3 triliun.
Total produksi batu bara PTBA pada tahun 2022 mencapai 37,1 juta ton, meningkat 24 persen dibanding tahun 2021 yakni sebesar 30,04 juta ton, sedangkan penjualan batu bara PTBA sampai dengan tahun 2022 sebanyak 31,6 juta ton, tumbuh 12 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar 28,4 juta ton.
Sepanjang 2022, PTBA mencatat penjualan ekspor batu bara sebesar 12,5 juta ton dan realisasi Domestic Market Obligation (DMO) tercatat sebesar 19,2 juta ton atau 119 persen dari realisasi tahun 2021 yang sebesar 16,1 juta ton. (fir)
