Di Tengah Pandemi Covid-19 Laba PTBA Tembus Rp 1 Triliun

Jakarta,Kabarserasan.com—PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatatkan peningkatan penjualan batu bara di sepanjang triwulan pertama 2020 sebesar 2,1%, naik dari 0,2 juta ton dari 6,6 juta ton dibanding periode yang sama tahun 2019. Meski demikian, volume produksi mengalami penurunan sekitar 2,8% karena faktor tinggiya curah hujan pada awal tahun.

Sepanjang triwulan I tahun 2020 ini, PTBA mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp5,1 triliun, terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar Rp3,3 triliun, penjualan batu bara ekspor sebesar Rp1,8 triliun dan aktivitas lainnya sebesar Rp87,2 miliar yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa.

Pada periode yang sama, beban pokok penjualan tercatat sebesar Rp3,6 triliun, meningkat sebesar 1,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan gambaran pendapatan dan peningkatan beban pokok penjualan serta beban usaha tersebut, PTBA masih bisa mencapai laba usaha sebesar Rp1,08 triliun, diiringi tercapainya EBITDA sebesar Rp1,5 triliun dan pencapaian laba bersih Perseroan sebesar Rp903,2 miliar.

Menurut Sekretaris Perusahaan PTBA, Hadis Surya Palapa, pencapaian perusahaan ini tak lepas dari strategi manajemen dalam melakukan efisiensi yang berkelanjutan di semua lini dan mengoptimalkan peluang pasar ekspor ke beberapa negara seperti India, Hong Kong, Taiwan, Thailand, Vietnam dan sejumlah negara Asia lainnya, di tengah fluktuasi harga batu bara acuan (HBA).

“Strategi optimasi penjualan ekspor batu bara medium to high calorie ke premium market juga menyokong pencapaian ini,” kata Hadis menjelaskan, dalam rilis yang diterima media ini, Jumat (30/04/2020) malam.

Hadis mengatakan, beberapa strategi efisiensi yang dilakukan PTBA pada kuartal pertama 2020, yakni secara operasional melakukan upaya penurunan HPP melalui penerapan optimasi biaya jasa penambangan dengan menekan stripping ratio dan jarak angkut yang paling optimal, optimasi jam jalan alat dan penghematan BBM. Saat ini PTBA juga tengah melakukan upaya negosiasi tarif dengan beberapa mitra kerja utama.

Pengaruh Pandemi Covid 19

Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai dari akhir tahun 2019 kemarin dan masih berlanjut hingga kini, menurut Hadis, memang belum memberi dampak signifikan bagi PTBA. Namun dampaknya mulai dirasakan memasuki periode triwulan II, dengan indikasi berkurangnya permintaan pasokan batu bara dari pasar ekspor maupun domestik.

“Menyikapi hal tersebut PTBA saat ini sedang mempersiapkan revisi target dan racikan strategi yang tepat guna mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang diprediksi akan terjadi ke depan,” tambah Hadis. (jun)

Simak Juga:
PTBA Terima dan Salurkan bantuan Alat Media
Harga Batu Bara Lesu PTBA Masih Untung Rp 4 T

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here