PTBA Budidayakan Tanaman Kaliandra Merah Untuk Dijadikan Biomassa

Muaraenim, Kabarserasan.com—Saat ini, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) sedang membudidayakan tanaman Kaliandra Merah untuk dikembangkan sebagai biomassa. Menandai itu, Senin (09/10/2023) dilakukan Soft Launching Reklamasi Bentuk Lain, di Tanjung Enim, Kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan.

Kaliandra Merah merupakan jenis tanaman semak berbunga dan banyak ditanam untuk kepentingan konservasi lahan dan kandungannya dapat diolah menjadi sumber bioenergi. Tanaman ini dapat tumbuh hingga 12 meter. Warna bunganya beragam, namun yang bunga merah akan diolah menjadi wood pellet, bahan bakar campuran batu bara (cofiring) di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail mengungkapkan, budidaya Kaliandra Merah merupakan salah satu langkah PTBA dalam mendukung transisi energi demi mencapai target Net Zero Emission pada 2060 yang ditetapkan Pemerintah.

“PTBA terus menjalankan transformasi untuk mewujudkan visi menjadi perusahaan energi kelas dunia yang peduli lingkungan. Kaliandra Merah diharapkan dapat menjadi sumber energi alternatif yang lebih ramah lingkungan. Selaras dengan kebijakan Pemerintah mengenai pengurangan emisi,” kata Arsal.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Usaha PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Rafli Yandra menerangkan bahwa tanaman kaliandra merah dipilih karena kayunya memiliki nilai kalor yang tinggi, pertumbuhannya cepat, mudah tumbuh pada berbagai kondisi, serta cepat bertunas.

“Kaliandra Merah juga menyerap karbon dari udara untuk memproduksi biomassa. Dengan mencampurkan biomassa dan batu bara, maka emisi dapat dikurangi,” ujar Rafli.

Dalam budidaya kaliandra merah ini, PTBA melibatkan tim peneliti dari Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta. Penanaman Kaliandra Merah dilakukan di lahan seluas 80 hektare dan diharapkan mampu mengurangi emisi karbon sebesar 119,18 ton/ha/tahun. Selain itu juga menjadi penyimpan biomassa sebesar 11.805 ton untuk dijadikan wood pellet dengan kalori berkisar 4.500-4.700 kcal/kg, yang diharapkan bisa digunakan untuk cofiring PLTU. (fir)

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here