Harga Batu Bara Masih Lesu, Laba PTBA “Cuma” Rp 2 T

Direksi PTBA saat jelaskan Kinerja perusahaan Smester I Tahun 2019, Senin (16/09/2019) di Jakarta

Jakarta, Kabarserasan.com—Meski harga batu bara masih juga belum membaik, namun PT Bukit Asam Tbk (PTBA) pada Smester I Tahun 2019 masih mencatatkan laba Rp.2,01 triliun, turun 22,44 persen dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai Rp 2,58 triliun. Penurunan kinerja keuangan itu, disebabkan beberapa faktor, utamanya peningkatan biaya operasional angkutan kereta api.

Dalam keterangan kepada media di Jakarta, Senin (16/09/2019), Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin menjelaskan, secara keseluruhan kinerja perseroan hingga akhir Smester I mengalami peningkatan dibandinmg periode yang sama tahun 2018.. Produksi batu bara naik 14,1 persen menjadi 12,8 juta ton, Penjualan juga naik 9,7 persen menjadi 13,40 juta ton.

Sepanjang semester I tahun 2019, Perseroan mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp10,6 Triliun—turun sedikit, sebesar 0,95 persen dibanding peruiode sama tahun lalu. Terdiri dari pendapatan penjualan batu bara domestik sebesar 53 persen penjualan batu bara ekspor sebesar 45 persen dan aktivitas lainnya sebesar 2 persen yang terdiri dari penjualan listrik, briket, minyak sawit mentah, jasa kesehatan rumah sakit dan jasa sewa

Namun dalam waktu yang sama selama periode tersebut, harga batu bara juga belum juga membaik, dengan harga jual rata-rata batu bara atau turun sebesar 6,8 persen, menjadi Rp778.821/ton. Lalu, beban pokok penjualan juga meningkat, yakni sebesar Rp6,96 Triliun, naik 13 persen dari periode tahun lalu, sebesar Rp6,14 Triliun. Kenaikan terbesar terjadi pada biaya angkutan kereta api.

“Dengan pendapatan dan peningkatan biaya operasional tersebut, membuat pencapaian laba bersih Perseroan menjadi sebesar Rp2,01 triliun dengan EBITDA tercapai sebesar Rp3,19 triliun,,” jelas Arviyan.

Dari sisi aset, PTBA hingga 30 Juni 2019 mencatatkan aset perusahaan mencapai Rp23,41 triliun, terdiri dari aset tetap sebesar 29 persen, dan kas setara kas sebesar 23 persen. Kas dan setara kas tercatat sebesar Rp5,29 triliun. Total liabilitas perseroan pada semester I 2019 sebesar Rp7,16 triliun, 60 persen diantaranya merupakan liabilitas jangka pendek. Posisi kas dan setara kas serta liabilitas tersebut turun jika dibandingkan pada 31 Desember 2018.

Sasaran Tahun 2019

Melanjutkan Smester II Tahun 2019, PTBA merencanakan produksi batu bara sebesar 27,26 juta ton FY2019 atau naik 3 persen dari realisasi tahun sebelumnya sebesar 26,36 juta ton dan target angkutan pada 2019 menjadi 25,3 juta ton atau meningkat 12% dari realisasi angkutan kereta api FY2018.

Sedangkan untuk volume penjualan batu bara FY2018, PTBA menargetkan naik menjadi 28,38 juta ton, yang terdiri dari penjualan batu bara domestik sebesar 13,67 juta ton dan ekspor sebesar 14,71 juta ton, sehingga total sebesar 28,38 juta ton. (fit/jun)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here