“Lho kamu orang Indonesia kok menjadi prajuritnya Singapura, bagaimana ini ceritanya,” cerita Panglima TNI Jenderal Moeldoko soal terkuaknya dua prajurit itu, Kamis (13/11/2014).
Usut punya usut, kedua prajurit itu merupakan peserta wajib militer (wamil). Mereka adalah WNI berstatus permanent resident (PR) dan PR wajib mengikuti wamil. Keduanya lantas diisolasi selama seminggu dan setelah melalui proses diplomatik di antara jenderal kedua negara, kedua peserta wamil itu dideportasi ke Singapura.
Jika di Singapura warga asing berstatus PR wajib wamil, di Indonesia WNI yang menjadi tentara negara lain bisa dicabut kewarganegaraannya. Soal pencabutan itu, bola sekarang ada di tangan Kemenkum HAM.
Seperti apakah latihan Safkar Indopura ke-26 itu? Kostrad dalam siaran persnya, Kamis (13/11/2014) menyebutkan, latihan ini di antaranya adalah latihan menembak di lapangan tembak Akademi Militer yang terletak di daerah latihan Plempungan Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang.
Pada awalnya, seluruh personel menembak dengan menggunakan senjata sesuai indeks dari negara masing-masing (SS2 V1 dari TNI AD dan SAR 21 dari SAF). Setelah selesai menembakkan 10 butir peluru dalam sikap tiarap, peserta menembak kembali dengan berganti posisi untuk bertukar senjata dengan sikap dan jumlah munisi yang sama.
Tidak hanya itu, setelah di pagi hari melaksanakan tembak tepat pada jarak 100 meter yang langsung dilakukan penilaian, pada siang harinya setelah melaksanakan isoma, kegiatan dilanjutkan kembali dengan agenda tembak kompetisi. Dalam tembak kompetisi ini sendiri dari kedua negara mengeluarkan 15 orang sebagai perwakilan yang dipecah menjadi 3 tim. Masing-masing tim beranggotakan 5 orang dari TNI AD dan 5 orang dari SAF
Sikap menembaknya pun masih tetap sama, yakni dalam posisi tiarap. Namun jumlah amunisi yang diberikan dikurangi menjadi 4 butir. Akan tetapi para peserta tidak langsung pada posisi menembak, mereka ditempatkan 50 meter di belakang titik tersebut sebelum melakukan penembakan dan diberikan waktu satu menit untuk menjatuhkan lempengan baja pada jarak 100 meter. Hal ini dilakukan untuk menguji ketrampilan dan mengetahui kemampuan menembak para prajurit dari kedua negara.
Selain berlatih kemiliteran, Latma Safkar Indopura juga diisi karya bhakti di SDN Salaman 3 Kabupaten Magelang. Kegiatan karya bhakti ini terdiri dari penyerahan bantuan pendidikan kepada para siswa, pengecatan ruang kelas (5 ruangan) dan pagar sekolah serta pembersihan saluran air dan lingkungan sekitar sekolah.
Pada 12 November 2014, Latma Safkar Indopura resmi ditutup oleh wakil kepala staf angkatan darat dari kedua negara sebagai Inspektur Upacara (Irup).
Upacara yang dilaksanakan di lapangan tembak Akademi Militer juga dihadiri oleh Pangdivif 2 Kostrad, Pangdiv 3 SAF, Kasdam IV/DP,
Kasrem 072/PMK dan pejabat-pejabat lainnya. Tahun depan, Latma Safkar Indopura akan diadakan di Singapura.
Berita Lain:
Dua WNI Kedapatan Ikut Wamil Singapura
Indonesia Darurat Kejahatan Seksual Terhadap Anak
KMP VS KIH, Konflik Yang Belum Juga Selesai
Video Presentasi Jokowi di Apec, Terpopuler
Mau “Ngebom” Kapal Asing Ilegal, Menteri Susi Tak Punya Solar
KIH dan KMP Kompak Hadang Wartawan
Tolak Kenaikan Harga BBM, Effendi Simbolon Siap Kena Sanksi
Mendagri Membolehkan WNI Kosongkan Kolom Agama Di KTP