MURI Hargai PTBA Berdayakan Ribuan Lansia Produksi Tusuk Sate

Lampung, Kabarserasan.com—PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Paguyuban Krajan, berhasil mendapatkan anugerah dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) karena telah memberdayakan 1.127 penduduk lanjut usia (lansia) dalam usaha produksi tusuk sate.

Penghargaan diserahkan Direktur Operasional MURI Jusuf Ngadri kepada General Manager PTBA Unit Pelabuhan Tarahan Dadar Wismoko dan Ketua Paguyuban Krajan Samadi di Sentra Tusuk Sate Paguyuban Krajan, Lampung Selatan, Rabu (16/11/2022).

Yusuf mengaku senang dengan penghargaan ini. “Program CSR pembuatan tusuk sate meningkatkan perekonomian lansia dan membantu perekonomian desa. Pembuatan tusuk sate oleh 1.127 lansia sangat layak untuk mendapat rekor MURI karena ini yang pertama di Indonesia, bahkan dunia,” kata Yusuf.

Dadar Wismoko mengatakan, pihaknya sangat mendukung program ini karena pengembangan produksi tusuk sate ini membantu mengatasi masalah pengangguran di Desa Sidomulyo. PTBA Unit Pelabuhan Tarahan sejak tahun 2018 telah melakukan pendampingan dan pengembangan produksi tusuk sate di Desa Sidomulyo.

“Kami berkolaborasi dengan Paguyuban Krajan untuk memberdayakan teman-teman lansia supaya produktif kembali. Kami mulai mendampingi mereka sejak masih usaha konvensional sampai mereka punya rumah produksi sendiri. PTBA juga melakukan penguatan kelembagaan mitra binaan menjadi koperasi,” tuturnya.

                                                                                              Baca Berita Terkait: Berkat PTBA Indonesia Stop Impor Tusuk Sate

Produksi tusuk sate setiap hari bisa 5 kg per orang. Penghasilan tambahan yang diperoleh tiap lansia dari usaha ini dapat mencapai Rp 1,2 juta per bulan. Masyarakat yang diberdayakan dari program pembuatan tusuk sate pun melakukan kegiatan pemberdayaan dan amal dengan menyisihkan sebagian laba penjualan tusuk sate.

Manager Umum SDM dan CSR PTBA Unit Pelabuhan Tarahan, Hamdani, mengatakan bahwa pihaknya melakukan berbagai pendampingan pemberdayaan masyarakat dengan memperhatikan standar ESG dan GRC sebagai bentuk Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL).

“Tak hanya konservasi lingkungan, Program Bamboo for Life juga memberi manfaat pada masyarakat. PTBA Unit Pelabuhan Tarahan sejak 2018 membantu masyarakat melakukan hilirisasi bambu. Selain tusuk sate, bambu juga diolah menjadi cuka bambu dengan berbagai produk turunan seperti pupuk organik cair, hand sanitizer, obat herbal cuka bambu, hingga disinfektan,” ucapnya. (fir)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here