Marah Timnya Kalah Aremania Buat Kerusuhan, Ratusan Korban Tewas

Malang, Kabarserasan.com—Kericuhan di lapangan pada ajang sepak bola di tanah air kembali terjadi ketika ribuan Aremania—sebutan pendukung klub Arema FC, turun ke lapangan karena tak bisa menerima kenyataan, tim kesayangan mereka kalah 2-3 dari tim tamu, Persebaya Surabaya, pada duel Derby Jatim yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (01/10/2022) malam.

Dari informasi yang didapat, usai pertandingan yang berlangsung malam hari mulai pukul 20.00 WIB itu, massa suporter Aremania yang tak terima timnya kalah itu turun ke lapangan, dan beramai-ramai mendatangi para pemain dan ofisial Tim Arema, dan melakukan pemukulan.

Aparat keamanan melihat itu langsung melerai dan bahkan melakukan pemukulan setelah beberapa anggota Aremania tak mau diamankan bahkan balik melawan aparat keamanan. Dari sana kemudian keributan membesar.

Menurut Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta, awalnya, pertandingan berakhir dengan kondusif. Namun kemudian, beberapa pendukung Arema yang merasa kecewa turun ke lapangan,  mencari pemain dan ofisial Arema dan melakukan pemukulan.

Petugas pengamanan kemudian melakukan upaya pencegahan dengan melakukan pengalihan agar para suporter tersebut menghentikan ulahnya dan tidak makin banyak turun ke lapangan.  Namun upaya ini tidak berhasil, semakin lama kelompok suporter ini makin banyak yang ke lapangan dan tidak terkendali, dengan melakukan pelemparan benda-benda ke lapangan.

Polisi menembakkan gas air mata guna meredakan kemarahan suporter. Dari tembakan air mata itu suporter yang mencoba menghindar kian tidak terkendali, sehingga harus mengorbankan penonton lain dengan menginjak-injak guna menyelamatkan diri.

Banyak dari penonton yang mengalami sesak napas akibat asap gas air mata. Situasi makin tak terkendali. Dua kendaraan polisi dirusak, salah satunya dibakar. Penonton juga dilaporkan membakar fasilitas lain di stadion.

Kerusuhan juga melebar hingga ke luar stadion. Total delapan kendaraan polisi dirusak. Para pemain Persebaya sempat tertahan hingga satu jam di kendaraan taktis milik polisi. Mobil rantis (kendaraan taktis) yang ditumpangi Persebaya juga dilempari suporter Arema.

Sekitar pukul 03:00, Minggu (2/10), Polda Jawa Timur menggelar konferensi pers terjadi tragedi di Kanjuruhan. Sebanyak 127 orang dilaporkan meninggal, dua di antaranya polisi. Tragedi berdarah ini membuat Arema FC terancam hukuman dilarang menjadi tuan rumah hingga sisa kompetisi Liga 1 2022/2023. Bahkan bukan tak mungkin, PSSI pun terkena sanksi FIFA, induk sepak bola dunia. (fir)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here