PTBA dan Pemerintah Bahas Peran Industri Batu Bara Dalam Transisi Energi

Bali, Kabarserasan.com__PT Bukit Asam Tbk (PTBA) bekerja sama dengan Kementerian ESDM RI dan kelompok perusahaan yang tergabung dalam Mining Industry Indonesia (MIND ID), menyelenggarakan kegiatan apa yang disebut The 3rd Energy Transition Working Group Meeting – Parallel Event G20 Presidency of Indonesia, dengan tema “The Role of Coal Industry Towards Energy Transition and Circular Economy”.

Acara yang digelar di salah satu hotel di Bali pada Senin (29/08/2022) ini dibagi menjadi 2 sesi, yaitu Mini Innovation Workshop dan Executive Talkshow. Transisi energi menjadi salah satu isu prioritas pada Presidensi G20 Indonesia tahun 2022 dengan fokus utama terhadap akses, teknologi, dan pendanaan.

Sebagaimana disampaikan PTBA melalui rilis kepada media ini, sesi Mini Innovation Workshop memfasilitasi keterbukaan inovasi untuk penurunan emisi dan transisi energi secara komprehensif dari berbagai pemangku kepentingan yang berkaitan. Diharapkan muncul dukungan, kolaborasi, partisipasi aktif, dan ide-ide dari para pemangku kepentingan untuk memperkuat semangat inovasi dan menyelaraskan tujuan bersama mencapai penurunan emisi global.

Hadir dalam sesi Workshop ini, antara lain Kepala Pusat Riset Teknologi Pertambangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anggoro Tri Mursito, Direktur Sumber Daya Manusia PTBA Suherman, para pimpinan asosiasi pertambangan, Dewan Juri dan Advisor Bukit Asam Innovation Awards 2022 Greenovator, para pimpinan lembaga penelitian dan perusahaan rintisan teknologi, dan para pemuda delegasi Y20.

Mini Workshop ini mencari solusi untuk mendukung penurunan emisi, terutama pentingnya inovasi untuk menciptakan carbon capture, utilization, and storage (CCUS) yang biayanya terjangkau. Selain itu, para peserta workshop sepakat bahwa pemanfaatan lahan pasca tambang harus mempertimbangkan aspek sosial dan ekonomi. Diharapkan pemanfaatan lahan pasca tambang tak hanya ramah lingkungan, tapi juga sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat.

Sedangkan sesi Executive Talkshow menjadi wadah untuk menggali ide dan praktik yang telah dilaksanakan sebagai langkah pengembangan bersama dalam mendukung transisi energi yang berkelanjutan dengan memperhatikan ekonomi sirkular.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Ridwan Djamaluddin yang membuka sesi Talkshow menegaskan, transisi energi tidak harus meniadakan batu bara. Dengan inovasi teknologi, emisi dari batu bara bisa ditekan sehingga target Net Zero Emission pada 2060 tetap bisa dicapai.

“Mari kita berpikir dengan cara yang lain. Kata kuncinya transisi energi berkelanjutan. Net Zero Emission pada 2060 itu lah skenario besar yang harus kita rumuskan dengan langkah tidak biasa-biasa saja. Kuncinya adalah inovasi,” katanya.

Dalam Executive Talkshow ini, hadir juga Staf Ahli Menteri ESDM Bidang Perencanaan Strategis selaku Chair Energy Transition Working Group (ETWG) G20 Yudo Dwinanda Priaadi, Direktur Pengembangan Usaha MIND ID Dilo Seno Widagdo, para pimpinan perusahaan pertambangan batu bara, hingga para akademisi dan pimpinan lembaga penelitian.

Sesi Talkshow menghasilkan kesimpulan bahwa transisi energi membutuhkan perencanaan dan persiapan matang. Dibutuhkan juga komitmen semua pemangku kepentingan agar program-program transisi energi yang berkelanjutan bisa berjalan sesuai target. (fir)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here