2 Pegawai PTBA Dianugerahi Tanda Kehormatan dari Presiden Jokowi

Jakarta, Kabarserasan.com—Hari kemerdekaan Republik Indonesia—17 Agustus tahun ini menjadi berkah dan mungkin akan jadi kenangan indah bagi dua orang PT Bukit Asam Tbk (PTBA), setelah keduanya mendapat anugerah tanda kehormatan Satyalancana dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kedua pegawai tersebut yakni pegawai 2022 – Dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-77 Republik Indonesia, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif atas nama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menganugerahkan Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya kepada pegawai di lingkungan Kementerian ESDM dan BUMN di sektor energi.

Dalam kesempatan ini, dua pegawai PT Bukit Asam Tbk (PTBA) memperoleh Tanda Kehormatan Satyalancana Wira Karya. Mereka adalah Slamet Widodo, VP Perawatan Alat Produksi & Penunjang Tambang, dan Amarudin, VP Pengelolaan Lingkungan & Penunjang Tambang.

Satyalancana Wira Karya diberikan karena mereka dinilai berjasa dalam memberikan dharma baktinya yang besar pada bangsa dan negara Indonesia dalam bidang pertambangan, sehingga bermanfaat bagi lingkungannya dan dapat dijadikan teladan bagi orang lain.

Slamet dan Amarudin diberikan tanda Kehormatan karena prestasinya dalam inovasi pemanfaatan teknologi digital. Widodo meraih penghargaan itu karena inovasi optimasi dan integrasi Coal Handling Facility (CHF) System melalui penerapan teknologi industri 4.0 di PTBA. Sedangkan Amarudin berhasil menerapkan Green Mining System.

“Kami bangga atas pencapaian kedua insan PTBA ini. Sebuah dedikasi yang harus diteladani. Diharapkan prestasi mereka dapat menginspirasi insan PTBA lainnya,” kata Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail.

Berkat inovasi Widodo, pengisian dan penimbangan batu bara ke gerbong kereta api dilakukan secara otomatis dan bisa dipantau dengan ponsel. Waktu proses pengisian batu bara ke gerbong kereta lebih cepat. Kapasitas pengeluaran batu bara dari lokasi tambang ke pelabuhan pun jadi lebih besar dibanding pesaing.

Selain itu, Widodo bersama jajaran Satuan Kerja Perawatan Listrik membuat System Monitoring Operasional terintegrasi. Dengan begitu, jarak tempuh tidak menjadi masalah untuk melakukan software maintenance, trouble shooting, dan analisa terhadap sistem kendali di PTBA. Analisa data lebih mudah dan akurat karena semua data operasional disimpan secara otomatis dan real time.

Sedangkan Amarudin, berkat inovasinya dalam metode floating wetland perusahaan berhasil mengendalikan air asam tambang, sebagai bagian dari tugas Satuan Kerja Pengelolaan Lingkungan & Penunjang Tambang (PLPT) memanfaatkan tanaman akar wangi untuk memurnikan air asam tambang.

Selaku pimpinan PTBA, Arsal berharap, para pegawai PTBA terus terdorong untuk membuat pembaruan dalam rangka mewujudkan transformasi PTBA. “Kami memberikan kesempatan kepada setiap insan PTBA untuk mengembangkan diri dan berinovasi untuk kebaikan bersama, perusahaan dan Indonesia. Dengan demikian, PTBA dapat terus melakukan kegiatan penambangan yang lebih optimal, efisien, dan berkelanjutan,” kata Arsal. (fir)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here