Protes Debu Angkutan Batu Bara ,Emak-Emak Datangi Perusahaan Penambang

Lahat, Kabarserasan.com—Puluhan orang emak-emak dari delapan desa dan satu kelurahan di Kecamatan Merapi Timur Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, Kamis (17/06/2021) mendatangi kantor PT Titan dan PT LDP (PT Lintas data Prima), dua perusahaan penambang batu bara, sebagai bentuk protes atas dampak lingkungan yang ditimbulkan bagi kehidupan sehari-hari mereka.

Sejak siang sebelum aksi dimulai, mereka sudah berkumpul di pinggir jalan di Desa Gedung Agung, dan bermaksud mendatangi lokasi perusahaan tersebut di desa Tanjung Jambu, tak jauh dari tempat itu. Mereka ingin meminta pertanggungjawaban pihak perusahaan tersebut, atas dampak lingkungan berupa debu yang mencemari lingkungan tempat tinggal mereka selama ini.

Namun belum sempat aksi mereka lakukan, datang ke tempat itu Kapolres Lahat AKBP.M.Gusti dan seorang anggota DPRD Lahat,Imanullah. Setibanya di situ Kapolres dan Imanullah membujuk para ibu rumah tangga ini untuk membatalkan niat aksi mereka, dan berjanji akan mempertemukan mereka dengan pihak perusahaan dalam forum dialog yang akan ditentukan waktu dan tempatnya.

Tak lama berselang, Ketua GRPK RI Lahat, Saryono Anwar, menelepon dengan video call, dengan ajakan sama, agar emak-emak ini membatalkan aksinya .Kapolres, Imanullah dan Saryono berjanji akan menampung aspirasi mereka, dan mengundang hadir di pertemuan yang akan difasilitasi DPRD Lahat

“Kami minta ibu-ibu sekalian untuk menunda dulu aksi ini, karena saya bersama Pak Imanullah ini sedang berkoordinasi untuk kita gelar pertemuan khusus di DPRD Lahat, untuk membahas masalah yang ibu-ibu keluhkan ini. Percayalah kepada kami. Pihak perusahaan juga kita akan hadirkan di pertemuan itu nanti,” kata Gusti di hadapan para emak-emak tersebut.

Senada dengan Gusti, Imanullah juga sebagai wakil rakyat Kabupaten Lahat berjaniji akan memperjuangkan aspirasi mereka dan mencari jalan keluar terbaik. “Kita akan selesaikan masalah ini sampai tuntas, ya,” tegas politisi dari Partai Gerindra ini.

Para emak-emak ini akhirnya setuju membatalkan aksi mereka mendatang PT Titan dan PT LDP, yang mereka anggap tidak bertanggung jawab atas dampak lingkungan dari aktifitas penambangan batu bara mereka. Mereka juga akan menyatakan hadir di pertemuan yang difasilitasi DPRD Lahat.

“Tapi kami akan benar-benar turun dengan jumlah yang lebih besar jika aspirasi kami tidak ditampung. Kami akan hentikan laju kendaraan pengangkut batu bara dari dua perusahaan itu ,” kata salah seorang dari rombongan ibu rumah tangga ini, setengah mengancam.

Sulastri, salah seorang warga yang mengaku terpapar debu dari angkutan truk batu bara, menyatakan akan mengerahkan warga di desanya jika aspirasi yang mereka sampaikan hari itu tidak diperhatikan oleh pihak perusahaan dan DPRD Lahat. Saya dan beberapa teman bahkan siap melakukan aksi telanjang turun ke jalan, karena kami sudah benar-benar kesal, keluhan kami selama ini tidak diperhatikan,” ujar Sulastri dengan nada geram. (Doni)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here