Sangat Drastis, Lonjakan Pasien Covid 19 di Wisma Atlet

Reisa Broto Asmoro, Jubir Pemerintah

Jakarta, Kabarserasan.com—Kenaikan jumlah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Timur, sepanjang Rabu (16/06/2021) terjadi lonjakan sangat drastis.

Tentang hal ini diungkapkan juru bicara pemerintah, Reisa Broto Asmoro terkait perkembangan situasi penanganan pasien Covid 19 di rumah sakit tersebut, kepada media di Jakarta Rabu siang.

“RSDC Wisma Atlet mencatat lonjakan pasien sangat drastis. Kini, sudah lebih dari 80% tempat tidur yang tersedia dihuni pasien positif yang dikarantina,” ungkap Reisa dalam jumpa pers ‘daring’ dari Kompleks Istana Kepresidenan di Jakarta, Rabu siang itu

Lonjakan pasien positif Covid-19 ini mendorong Satgas Penanganan Covid-19 memutuskan menambah kapasitas tempat tidur di RSDC Wisma Atlet dengan 2.000 tempat tidur guna menampung pasien baru.

Meski sudah ditambah, menurut Reisa, tingkat okupansi tempat tidur di RSDC Wisma Atlet terus meningkat karena melonjaknya jumlah pasien Covid-19. Per Rabu siang itu. Keterisian tempat tidur di RSDC Wisma Atlet melebihi 75%.

“Per pagi hari ini saja laporan RSDC Wisma Atlet menunjukkan ada 488 orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang baru masuk buat menjalani perawatan setelah beberapa hari lalu ada 625 pasien datang bersamaan dalam 1 hari,” tukas Reisa seperti dikutip dari LKBN Antara.

Lebih jauh, Reisa mengatakan pemerintah sudah memperkirakan terjadinya kenaikan kasus Covid-19 secara signifikan ketika larangan mudik pada Lebaran 2021 tidak dipatuhi masyarakat sepenuhnya.

“Kini, nasi sudah jadi bubur. Peringatan awal sebelum libur Lebaran 2021 kini jadi kenyataan di hadapan kita,” kata Reisa.

Guna mencegah penularan Covid-19, Reisa mengimbau masyarakat agar lebih banyak beraktivitas di rumah saja saat periode liburan sekolah tiba di pertengahan 2021. Reisa juga mengingatkan agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan).

“Memang, godaannya sangat besar, tapi hindarilah berlibur tanpa pertimbangan matang. Perhatikan beberapa kabupaten/kota masuk zona merah yang artinya tingkat penularan di wilayah terkait sangat tinggi,” tandas Reisa.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here