Dugaan Pencemaran Sungai, DLH: Jangan Manfaakan Air Sungai Rotan Kecil

Kasi Pengaduan dan Penyelesaian sengketa Lingkungan Hidup (PPSL) DLH Muara Enim Hamseh. Kabarserasan.com/Kiki

Sungai Rotan, Kabarserasan.com — Tim Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Muara Enim merespon cepat terhadap keluhan Warga Desa Suka Merindu, Kecamatan Sungai Rotan terkait dugaan pencemaran limbah dari PT Roempoen Enam Bersaudara (R6B) yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit,Selasa (25/05/2021).

Kepala Dinas DLH Kabupaten Muara Enim melalui Kasi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup (PPSL) Hamseh dan tim bersama Kades dan masyarakat meninjau serta menelusuri sungai sepanjang 6KM menemukan beberapa titik kanal yang berfungsi sebagai drainase dari PT R6B.

Tim DLH Muara Enim mengambil sampel air di Sungai Rotan Kecil. Kabarserasan.com/Kiki

” Ternyata setelah kita ukur di beberapa titik sumber 4 kanal tersebut derajat keasamannya begitu rendah, pH nya rata-rata hanya sebesar 3,73. Padahal  dalam peraturan perundang undangan lingkungan standar untuk dikonsumsi dan digunakan harus dengan pH 6-9,” jelas Hamseh.

Menurutnya pihaknya akan membandingkan hasil dari rona awal sebelumnya. ” Hasil yang kita ambil hari ini akan kita uji laboratorium terlebih dahulu agar dapat menyimpulkan,” ujarnya.

Mardalena Plt Kasi Penegakan Hukum DLH menghimbau, setelah melihat hasil dari investigasi dilapangan, menurutnya alangkah baiknya jika masyarakat tidak beraktivitas dan memanfaatkan sungai tersebut sehari-hari guna menghindari dampaknya.

Sungai Rotan Kecil yang diduga tercemar limbah. Kabarserasan.com/amr

“Sebaiknya manfaatkan saja Sungai Lematang yang tidak berpengaruh sama sekali meskipun telah bercampur aliran sungai rotan kecil,” imbuhnya.

Hasirun Kades Suka Merindu menuturkan, sebelumnya kedalaman sungai rotan kecil ini dahulunya mencapai 4 meter, namun kini menjadi 2 meter. Ia menduga hal tersebut juga dapat menjadi penyebab dari berubahnya warna sungai. Ia berharap kepada PT R6B untuk memperhatikan dan mendengarkan keluhan warganya.

Baca Juga:Sungai di Desa Sukamerindu Tercemar, Ini Kata DLH Muara Enim

“Harapan kami jika memang benar terbukti perubahan warna dan ekosistem di sungai ini diakibatkan limbah dari PT R6B, masyarakat meminta agar diberikan kompensasi dan tanggul kanal agar dibuat lebih tinggi dari persawahan warga dan mengalir langsung ke sungai lematang, agar hasil bertani bisa kembali normal lagi,” harapnya.

Penulis: Kiki
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here