Pangdam II/Sriwijaya Apresiasi “Asap Digital” Karhuta Polda Jambi

Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabud menjelaskan sistem pengamanan Karhutla di Jambi. Kabarserasan.com/azi

Jambi, Kabarserasan.com — Pangdam II/Sriwijaya Mayjen TNI Agus Sunardi mengapresiasi langkah Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Jambi.

Terlebih, adanya inovasi luar biasa dalam hal pencegahan, dengan mendirikan command center yang dilengkapi dengan aplikasi “Asap Digital”.

Bagaimana tidak, dalam aplikasi Asap Digital Polda Jambi tersebut dilengkapi Closed-Circuit Television (CCTV) yang mampu memantau secara dini dan cepat potensi kebakaran.

“Menurut saya, ini ide Kapolda Jambi yang luar biasa. Karena dengan asap digital ini, kita dari sini sudah bisa mendeteksi. Jangankan api, asap saja sudah bisa terdeteksi,” ujar Pangdam, Selasa (8/9/2020).

Sehingga, sambungnya, pencegahannya, penanggulangannya akan lebih cepat. “Jadi, itu yang luar biasa ini menurut saya,” ujar Agus usai melihat aplikasi Asap Digital di ruang Command Center Polda Jambi.

Diakuinya, Sumsel memiliki tapi tidak secanggih dan akurat milik Polda Jambi. “Di Sumatera Selatan itu sebenarnya sudah, tapi kita hanya bisa memantau asap dan personil tidak real time.”

Kapolda Jambi Irjen Pol Firman Shantyabudi, mengakui telah memasang sejumlah CCTV dengan prioritas di tiga kabupaten, yakni Kabupaten Tanjab Barat, Tanjab Timur, dan Muarojambi.

Mengapa hanya di tiga kabupaten tersebut? “Di tiga kabupaten tersebut, selama terjadi bencana karhutla di wilayah mereka rawan terjadi karhutla. Karenanya untuk saat ini, prioritas kita sementara ini di tiga kabupaten tersebut,” ujar Firman.

Menurutnya, CCTV asap digital itu akan terpantau selama 24 jam melalui command center di Polda Jambi. “Tidak hanya itu, CCTV itu bisa memantau hingga radius empat kilometer atau untuk wilayah dengan luas 1.200 hektare.”

Kemudian lagi, sambungnya, lewat aplikasi ini keberadaan dari personel baik TNI, Polri, BPBD, Manggala Agni maupun relawan lainnya juga bisa terpantau.

Disamping itu, katanya lagi, begitu ada potensi asap yang terpantau petugas di command center bisa langsung menghubungi personel terdekat.

“Nanti petugas di lapangan juga akan kita bantu dengan peralatan-pelatan yang memadai dan melalui satuan tugas (satgas) yang dibentuk. Saat ini, pihaknya terus melakukan sosialisasi agar tidak ada lagi masyarakat yang membuka lahan dengan cara membakar,” harap Firman.

Penulis: Azhari
Editor: Amr

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here