Dituding Pungut Biaya UNBK, Ini Penjelasan Pihak SMPN 6 Muara Enim

Suasana rapat komite SMPN 6 Muara Enim. Kabarserasan.com/amr

Muara Enim, Kabarserasan.com — Terkadang perbuatan baik tidak selalu akan menyenangkan orang lain. Niat untuk membantu orang banyak, justru dipermasalahkan.

Hal ini disampaikan Ketua Komite SMPN 6 Harapan Jaya Muara Enim, Asep Agus salah satu insiator pembangunan tower untuk signal GSM di SMP tempat anak-anak mereka bersekolah.

Setelah tower setinggi 45 meter tersebut berdiri kokoh di samping gedung sekolah ada pihak ketiga yang justru memperkeruh suasana. Bahkan, kata Agus, ada oknum salah satu LSM, malah meminta dana sumbangan pembangunan tower dikembalikan lagi kepada orang tua/wali murid.

“Towernya, sudah dibangun, dan sebagian besar orang tua/wali murid juga sudah memberikan sumbangan, masak mau dibatalkan,” kata Asep didampingi Sekretaris Komite SMPN 6 Solihin kepada awak media, Minggu (9/12/2019).

Lanjut Asep, jika memang tidak setuju bicaranya dari awal, bukan setelah tower dibangun. “Yang kita lakukan ini sudah melalui rapat komite yang dihadir lebih dari 70 persen orang tua siswa. Sebelum diputuskan juga ditanyai, mereka keberatan atau tidak.Dan mereka mendukung untuk membangun tower tersebut”terang asep.

Menurut Asep, setelah ada tekanan dari oknum LSM tersebut, pihak sekolah dan komite kembali menggelar rapat dengan wali murid pada hari Kamis, (5/12/2019). ” Dalam rapat tersebut wali murid tetap meminta agar pembangunan tower dan jaringan internet dilanjutkan,” terang Asep.

Bahkan Tokoh masyarakat setempat Darto menegaskan, pihak sekolah dan komite tak perlu takut dengan tekanan pihak lain.

“Tuntaskan pembangunan tower tersebut. Karena tower tersebut tidak hanya bermanfaat untuk siswa yang mau ujian saja. Tetapi juga sangat bermanfaat bagi masyarakat desa ini, bahkan bisa dimanfaatkan oleh anak cucu kita,” tegas Darto.

Darto menuturkan, pelaksanaan pembangunan dan dana yang disiapkan sudah seusai aturan. “Jadi pihak lain, jangan coba-coba bikin keruh suasana,”ucapnya yang disambut gemuruh tepuk tangan wali murid yang hadir.

Sementara Kepala SMPN 6 Muara Enim Hidayaturrahma menuturkan, untuk pembangunan tower itu dia sudah berkoordinas dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim. Dan mendapat izin untuk melaksanakannya, karena sudah beberapa sekolah yang membangun tower sendiri dengan dana bantuan dari wali murid.

Rahma menjelaskan, sebelumnya siswa SMPN 6 selalu menumpang dengan sekolah lain saat pelaksanaan ujian nasional berbasis komputer (UNBK), karena perangkat belum tersedia. Kemudian pihak sekolah mengajukan proposal ke Disdik dan mendapat bantuan 25 unit komputer.

Tower SMPN 6, Muara Enim. Kabarserasan.com/amr

Namun karena signal di daerah ini lemah, dia kembali berkonsultasi dengan pihak Disdik. Ternyata Disdik tidak ada anggaran untuk itu.

Menyikapi hal itu, Rahma kemudian mengajak ketua komite sekolah dan sekretaris komite bertemu untuk mencari solusi terkait signal tersebut. Dalam pertemuan tersebut diusulkan agar membangun tower sendiri. Sementara dananya minta bantuan wali murid.

Dalam rapat yang berlangsung pada 17 Oktober 2019 dengan agenda bantuan dana untuk membangun tower tersebut disambut antusias oleh wali murid.

” Rapat tersebut diikuti 70 persen wali murid. Dan rapat tersebut menyepakati bantuan dan besaran dana dari wali murid,” tutur Rahma.

Bahkan dalam rapat tersebut juuga disepakati besaran dana sumbangan, bagi wali murid dari siswa kelas 9 berapa, kelas 8 berapa dan kelas 7. “Usai rapat, bahkan sudah banyak wali murid yang langsung memberi bantuan,” terangnya.

Yang jelas, kata Rahma, proses bantuan dana dari wali murid itu sudah mengikuti prosedur yang berlaku dan itu murni untuk kepentingan siswa dan masyarakat setempat. “Jadi jika disebut memungut dana untuk bisa mengikuti UNBK, saya kira kurang tepat,”ujarnya.

“Kami menyayangkan ada pemberitaan yang tak berimbang, terkait masalah ini. Karena tidak konfirmasi lagi dengan pihak kami,” imbuhnya. (Amr)

 

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here