Muara Enim, Kabarserasan.com — Di era globalisasi pasar bebas sekarang ini, bagi pelaku usaha yang bergerak di sektor industri kecil dan menengah tantangan tidak hanya berasal dari kompetitor dalam negeri, tetapi juga dari manca negara.
Tidak bisa tidak, persaingan yang ketat ini tentu harus direspon dengan cepat, agar produk -produk-produk IKM mampu bersaing dengan produk-produk lain dari luar negeri.
Hal ini disampaikan Plt Bupati Muara Enim melalui Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten
Muara Enim Syarfudin, S.Sos MM saat membuka Pelatihan Teknis Aneka Olahan Cabe/Tomat kegiatan fasilitasi bagi industri kecil dan menengah terhadap pemanfaatan sumber daya tahun 2019 di Griya Serasan Kota Muara Enim, Selasa (03/12/2019).
Menurut dia pelatihan teknis aneka olahan cabe/tomat ini bertujuan untuk meningkatkan
kualitas SDM sehingga dapat bersaing mengembangkan inovasi produk.
“Kita berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kualitas produk unggulan Kabupaten Muara Enim dibidang industri pangan olah, khususnya olahan tomat dan Cabe,” jelas Syarfudin.
Selain itu, kegiatan ini dapat memotivasi para IKM menjadi pelaku usaha yang tangguh dan sukses serta mempunyai daya saing yang tinggi sehingga dapat besaing dipasaran dalam negeri maupun luar negeri.
Ketua penyelenggara kegiatan Dr Dessy Hershanti SE MM mengatakan, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan wirausaha baru di bidang industri olahan cabe/tomat di Kabupaten Muara Enim.
“Dengan menguasai industri olahan diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi produk lokak serta meningkat perekonomian pelaku UKM di Kabupaten Muara Enim,” terang Dessy yang juga Kabid Perindustrian di Dinas Perdagangan Kabupaten Muara Enim ini.
Dijelaskannya, kegiatan ini diikuti 25 peserta yang berasal dari pelaku UKM, organisasi wanita dan dari daerah penghasil cabe dan tomat, seperti Semende.
“Ada juga peserta dari Lapas Muara Enim. Diharapkan mereka dapat menerapkan hasil pelatihan kepada warga binaan,” pungkasnya.
Kegiatan yang dilaksanakan di Griya Serasan ini berlangsung selama dua hari (3-4 Desember 2019) dengan narasumber ahli dari Jakarta. (Amr)
