Muara Enim, Kabarserasan.com — Pemkab Muara Enim melalui Dinas Penddidikan dan Kebudayaan Muara Enim menggelar sosialisasi pendidikan keluarga pada 1000 HPK dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Muara Enim.
Sekretaris Daerah (Sekda) Muara Enim Hasanudin mengatakan, kegiatan ini sangat baik, mengingat status gizi dan kesehatan ibu dan anak merupakan penentu kualitas sumber daya manusia.
Sekda menjelaskan, status gizi dan kesehatan ibu pada masa pra hamil, saat kehamilan dan saat menyusui merupakan periode yang sangat kritis atau yang dikenal dengan 1000 hari pertama kehidupan.
” Periode ini merupakan periode yang sangat sensitif, karena akibat yang ditimbulkan terhadap bayi pada masa ini akan bersifat permanen dan tidak dapat dikoreksi,” kata Sekda di Gedung Kesenian Dayang Rindu kota Muara Enim, Rabu (9/10/2019).
Ditegaskan Sekda, dampak buruk yang bisa ditimbulkan pada periode tersebut dalam jangka pendek adalah terganggugnya perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pertimbuhan fisik dan gangguan metabolisme dalam tubuh.
“Dalam jangka panjang menyebabkan menurunnya kemampuan kognitif dan prestasi belajar, menurunnnya kekebalan tubuh yang berisiko tinggi untuk terkena penyakit diabetes, obsitas, jantung, stroke hingga kanker,” jelasnya.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pelayanan gizi, pemerintah melakukan intervensi spesifikasi dengan pendekatan continum of care yang dimulai masa pra hamil, bersalin, nifas, bayi balita hingga remaja (pria dan wanita usia subur).
“Kontribusi intervensi sensitif terbukti berperan besar terhadap penanggulangan masalah gizi, saya menghimbau agar sektor non kesehatan mendukung kegiatan seperti ini,” harapnya.
Sekda memberi apresiasi kepada Dinas Penddidikan dan Kebudayaan Muara Enim yang menyelenggarakan sosialisasi pendidikan keluarga pada 1000 HPK dalam rangka penurunan angka stunting di Kabupaten Muara Enim. (amr)
