Proyek Lumut Balai I PGE, Beroperasi Awal September

Bupati H Ahmad Yani bersama Wabup H Juarsah dan FKPD mendengar paparan dari manajemen PGE. Kabarserasan.com/ans

Muara Enim, Kabarserasan.com — Proyek Lumut Balai I PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) telah siap dioperasikan untuk menghasilkan listrik. Jika tak ada kendala yang berarti, pada awal September 2019 ini, Proyek Lumut Balai I siap beroperasi.

“Saat ini, kita sedang melakukan uji coba, mudah-mudahan jika tidak ada kendala tanggal 3 September 2019 Comersial Operatioan Day (COD),” kata Sekretaris Perusahaan PT PGE Lumut Balai Ryan Dwi Gustrianda disela-sela Kunker Bupati Muaraenim Ahmad Yani dan Wabup Muaraenim Juarsah di PGE Lumut Balai, Semende, Kabupaten Muaraenim, Selasa (20/8/2019).

Febri menuturkan, sesuai rencana untuk COD pada tanggal 3 September 2019. Namun saat ini pihaknya belum tahu siapa yang akan meresmikan dan kapan diresmikannya. Sebab akan melibatkan dua Kabupaten yakni Muara Enim dan OKU.

“Untuk Cluster Lumut Balai I, ada lima sumur, Cluster IX ada dua sumur, dan Cluster VI ada dua sumur. Dan setelah selesai proyek Lumut Balai I, nanti akan dilanjutkan dengan proyek Lumut Balai II,” terangnya.

Febrianus mengkui, jika sesuai kontrak awal, proyek ini dimulai tahun 2015 ini akan selesai tahun 2017. Namun didalam perjalanannya timbul berbagai permasalahan besar sehingga proyek ini molor dan selesai tahun 2019, seperti adanya longsor, kesiapan PLN terhambat masalah ganti rugi sehingga dampaknya ke proyek dan sebagainya.

” Tingkat kesulitan landscapenya yang paling sulit di Indonesia, mungkin juga di dunia. Kendala lain transportasi yang berat sebab ada yang harus melewati pemukiman sehingga timbul permasalahan sosial. Saya rasakan, proyek Lumut Balai I lebih berat dari proyek Lumut Balai II,” ujarnya.

Untuk Tenaga Kerja, lanjut Febri, pihaknya menganjurkan para kontraktor untuk merekrut tenaga kerja lokal, namun memang harus ekstra sabar, sebab merubah pola hidup masyarakat yang biasanya sebagai petani tetapi kita paksa bekerja di infrastruktur tentu banyak menimbulkan friksi karena budaya kerja berbeda.

Adapun jumlah tenaga kerja berjumlah 254 orang Tenaga Kerja Indonesia (TKI) dan 16 orang Tenaga Kerja Asing (TKA) yang didominasi dari negara Jepang.

Bupati Muara Enim H Ahmad Yani, berkisah, kalau dia sudah pernah datang ke Lumut Balai pada tahun 2008.

“Pada saat itu, saya menjabat sebagai anggota DPRD Sumsel. Dan setelah saya kesini hari ini, suasana sungguh berbeda, infrastruktur sudah tertata rapih dan sudah siap berproduksi,” tuturnya.

Untuk tenaga kerja Bupati meminta manjemen mengunakan tenaga kerja lokal dengan terlebih dahulu meningkatkan kualitas SDMnya. “Membangun SDM maupun infrastruktur bukan tugas pemerintah semata tetapi merupakan tugas bersama. Saya berharap dampak keberadaan PGE bisa meningkatkan perekonomian masyarat sekitar khususnya Kabupaten Muara Enim,” harapnya.

Sementara Ketua DPRD Muara Enim Aries HB menyatakan, pihaknya sangat mendukung dengan keberadaan PGE Lumut Balai di Kabupaten Muaraenim. Kedepan, PT PGE untuk selalu menjalin komunikasi dengan Pemkab Muara Enim seperti Bupati, DPRD, Polres, Kodim, Kejaksaan, dan semua instansi terkait termasuk masyarakat. (amr)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here