Bandara Bukit Asam Akan Beroperasi 2020

Rapat pemaparan rencana proses pembangunan bandar udara Bukit Asam, di ruang Rapat Bappeda Muara Enim, Rabu, (10/7/2019). Kabarserasan.com/amr

Muara Enim, Kabarserasan.com — Bupati Muara Enim, Ir Ahmad Yani MM menyambut baik adanya rencana pembangunan bandar udara (Bandara) Bukit Asam yang akan dibangun di Muara Enim.

Bupati berharap Bandara tersebut segera dapat dibangun. “Kondisinya sudah hampir final. Perencanaan teknis tinggal AMDAL dan IMB yang belum. Mudah-mudahan ini bisa cepat selesai sehingga langsung masuk tahap konstruksi yang ditargetkan 10 bulan dan tahun 2020 bisa operasinal,”kata Yani usai rapat pemaparan rencana proses pembangunan bandar udara Bukit Asam, di ruang Rapat Bappeda Muara Enim, Rabu, (10/7/2019).

Dia menegaskan, dengan adanya bandara ini nantinya akan mempermudah akses tarnsportasi baik di bidang angkutan orang maupun barang.

“Tentunya Bandara ini akan sangat membantu, baik untuk meningkatkan semua sektor baik Industri, perdagangan, pariwisata sehingga bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.

Dalam operasionalnya nanti, Bupati berharap PTBA dapat memanfaatkan tenaga kerja lokal sehingga selain dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang pastinya juga dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada di kabupaten Muara Enim.

” Tidak menutup kemungkinan kaita aakan kerjasama dengan pihak terkait untuk melakukan pelatihan bagi tenaga kerja khusus bandara, sehingga akan banyak warga lokal yang diberdayakan,” harapnya.

Selain itu, meskipun bandara ini adalah bandara khusus namun jangan dikunci aksesnya hanya untuk mobilitas pegawai PTBA.” Jangan untuk kepentingan PTBA saja, tapi juga dapat digunakan untuk beberapa keperluan kedinasan Pemkab Muara Enim maupun yang lainnya,” ucapnya.

Sementara itu, Direktur Umum dan SDM melalui Senior Manager Pengelolaan Aset,Umum dan Balitas PTBA, Venpri Sagara mengungkapkan, pembangunan bandara tersebut masih menunggu dua izin lagi yang belum keluar.

“Untuk izin penetapan lokasi sudah disetujui, tinggal kita menunggu keluarnya izin Amdal dan Izin mendirikan bagunan,” ungkap Venpri.

Menurut Venpri, proses pembangunan bandara ditargetkan pada akhir 2019 sudah bisa dimulai.

Adapun estimasi pengerjaan konstruksi sekitar 10 bulan dan menelan biaya Rp 100 milyar lebih. “Dan kalau semua berjalan lancar kita harapkan tahun 2020 semuanya sudah selesai dan sudah bisa memasuki tahap operasional,” katanya.

Dijelaskan Venpri, panjang landasan direncanakan1700 meter dan lebar 30 meter, dan jenis pesawat yang akan kita gunakan yakni ATR 72-600.

Sementara untuk operator penerbangan dan operator bandara pihak akan bekerjasama dengan pihak ketiga. ” Saat ini masih dalam penjajakan, kemungkinan dengan Angkasa Pura,” pungkasnya.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here