Sawah Tadah Hujan Panen 2 Kali Setahun, Bupati Apresiasi Petani di Desa Ini

Bupati Muara Enim H Ahmad Yani dan Wakil Bupati Muara Enim H. Juarsah saat panen raya padi sawah tadah hujan di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kota Muara Enim Rabu (10/07/2019). Kabarserasan.com/ist

Muara Enim, Kabarserasan.com — Bupati Muara Enim H Ahmad Yani dan Wakil Bupati Muara Enim H. Juarsah melakukan panen raya padi sawah di Desa Tanjung Jati Kecamatan Kota Muara Enim Rabu (10/07/2019).

Panen padi sawah tadah hujan IP 200 di Ataran Lecah Paye seluas 650 hektar ini dikelola Gabungan Kelompok Tani(Gapoktan) dari empat desa yakni Desa Tanjungjati, Desa Muara Lawai, Desa Lubuk Ampelas dan Desa Karang Raja yang berada dalam Kecamatan Kota Muara Enim,

Pada kesempatan itu Ahmad Yani menyatakan rasa bangganya kepada para kelompok tani ini. Bagaimana tidak, sawah tadah hujan IP 200 sudah 2 kali tanam dan panen dalam setahun.

“Penanaman padi IP 200 di sawah tadah hujan merupakan inovasi dari petani sebagai upaya dan harapan dapat meningkatkan produksi padi dan beras dalam mencapai lumbung pangan di Muara Enim dan lumbung pangan di Sumatera Selatan. Ini bukti kesungguhan masyarakat Tanjungjati yang menambah semangat kita untuk memberikan bantuan dan upaya-upaya seperti diversifikasi, intensifikasi dan inovasi serta penerapan teknologi dalam penerapan IP 200 ini dalam mencapai peningkatan produksi pangan,” kata Yani.

Yani mengunkapkan, pada tahun 2020 Muara Enim direncanakan akan menjadi tuan rumah pertemuan daerah kelompok tani nelayan andalan(KTNA) se Sumatera Selatan. Kegiatan ini akan dihadiri sebanyak 3500 inovator dalam bidang pangan.

“Ini tinggal menunggu SK gubernur untuk penunjukan Kabupaten Muara Enim sebagai tuan rumah dan ini juga menjadi motivasi semua pihak untuk lebih giat lagi berinovasi dalam bidang pertanian,” ungkap Yani.

Dia berharap dengan peningkatan produksi ini akan meningkatkan ekonomi lokal dan penanganan masalah kemiskinan di empat desa ini. “Kami memberikan apresiasi yang kepada ketua dan anggota Gapoktan Cahaya Bintang Desa Tanjungjati, kepala desa, camat, dan stakeholder yang terlibat,” ujar Yani.

Terkait permintaan Gapoktan di ataran Lecah Paye berupa pompa sumur bor, Yani memberikan masukan agar petani memanfaatkan listrik tenaga surya untuk menghidupkan pompa.

” Inovasi ini sederhana namun bila pompa yang listriknya berasal dari tenaga surya ini berhasil maka tentu akan dapat menjadi contoh bagi Gapoktan lain di Kabupaten Muara Enim. Terkait permintaan penambahan sumur bor yang kurang sebanyak 25 unit akan diupayakan pada APBD perubahan 2019 atau APBD 2020 mendatang,” terang A. Yani.

Sementara itu Kepala Desa Tanjungjati, Sarjuni menyatakan masyarakat dan Gapoktan di desanya mengucapkan banyak terima kasih atas kedatangan sekaligus berkenannya Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim untuk melakukan panen simbolis padi sawah tadah hujan IP 200 di desanya.

Dikatakan dia, ataran sawah Lecah Paye di desanya ditanami seluas 650 ha padi jenis IP 200. Namun, baru siap dipanen seluas 325,5 ha.

“IP 200 di sawah tadah hujan merupakan inovasi sejak tahun 2015 lalu dan mencapai tahap sempurna dari bibit IP 200 pada tahun ini,” tuturnya.

Menurut dia, para petani siap menerima anjuran teknologi dan siap melaksanakan IP 300. ” Jadi, jadwal tanam akan dijadikan tiga tahap yakni bulan Januari, April dan September setiap tahunnya,” jelasnya.

Namun Sarjuni menyampaikan kendala petani saat ini, bagaimana mengantisipasi kekeringan dan benih sawah tadah hujan.

” Untuk mengatasi kekeringan, Gapoktan mengusulkan ke Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura berupa pembuatan sumur bor sebanyak 30 unit dimana sekarang hanya ada 5 unit saja,” pungkasnya.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here