PTBA Bentuk Perusahaan Patungan Hilirisasi Batubara Mulut Tambang Peranap

Penandatangan kerjasama pembentukan perusahaan hilirusasi batubara mulut tambang Peranap Riua, Rabu (16/01/2019) di Jakarta/ Foto: Humas PTBA

Jakarta, Kabarserasan.com—PT Bukit Asam Tbk (PTBA), bersama dua peruahaan lain, PT Pertamina (Persero) dan Air Products and Chemicals Inc, sepakat membentuk perusahaan patungan (joint venture/ JV) hilirisasi batubara di mulut tambang Bukit Asam di Peranap, Riau

Kesepakatan kerjasama ketiga peruahaan ini, ditandatangani Direktur Utama PTBA, Arviyan Arifin, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, dan Chairman, President & CEO Air Products and Chemicals Inc, Seifi Ghasemi, Rabu (16/01/2019) di Jakarta. Ikut menyaksikan penandatanganan, Menteri BUMN, Rini Soemarno,

Penandatanganan ini merupakan kelanjutan dari Nota Kesepahaman kerjasama hilirisasi batubara menjadi dimethylether (DME) yang dilakukan oleh ketiga perusahaan ini pada 7 November 2018 lalu di Allentown, Amerika Serikat.

Melalui kerja sama ini, Bukit Asam, Pertamina, dan Air Products akan mendirikan perusahaan yang bergerak di bidang bisnis pengolahan batubara dan produk turunan batu bara. Sebelum perusahaan patungan itu berdiri, ketiga perusahaan tersebut akan terlebih dahulu melakukan studi kelayakan bisnis dan komersial.

Perusahaan patungan ini akan dibangun di Peranap, Riau dan dalam rencananya, akan melakukan hilirisasi dengan skema gasifikasi, yaitu batu bara akan diubah menjadi syngas dan kemudian diproses mejadi produk akhir.

Melalui teknologi gasifikasi, batubara akan diubah menjadi gas sintetik yang kemudian akan diproses kembali menjadi produk akhir (jadi)

Dalam nota kesepakatan disebutkan, PTBA akan menyuplai batubara dari area tambang Peranap ke perusahaan JV untuk diolah, yang kemudian hasilnya akan dibeli oleh Pertamina. Lalu, Air Products and Chemicals Inc. akan mengoptimasi desain dan teknologi pengolahannya.

Menurut Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, hilirisasi yang dilakukan PTBA ini diperkuat dengan total sumber daya batubara sebesar 8,3 miliar ton dan total cadangan batubara sebesar 3,3 miliar ton. “Dan Produk DME yang dihasilkan dari proses hilirisasi batubara ini sebagai pengganti LPG yang sebagian besar masih di impor, sehingga secara langsung dapat menghemat devisa negara.” Papar Arviyan

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menilai kerjasamanya ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan, kemandirian, dan kedaulatan energi nasional, melalui pemanfaatan DME. “Kami rencanakan DME akan mengurangi sebagian besar kebutuhan LPG impor sebagai bahan bakar rumah tangga,” kata Nicke.

Chairman, President & CEO Air Products Seifi Ghasemi, juga menyampaikan komitmen pihaknya bahwa sebagai pemilik teknologi gasifikasi batubara akan sungguh-sungguh dalam menjalan investasi industri hilirisasi batubara di Indonesia ini.

Menteri BUMN Rini Soemarni menyambut baik kerjasama ini dan mengharapkan agar realisasi berdirinya hilirisasi batubara ini segera terwujud. “Indonesia harus tetap mengembangkan industry hilirisasi batubara bukan hanya dalam rangka mengurangi impor tapi mengembangkan ekspor”, ujar Rini. (fit)

Baca Informasi Terkait:
PTBA dan PT KAI Kerjasama Angkut Batubara
PTBA dan Pertamina Kerjasama Olah Batubara Bernilai Tinggi

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here