Jambi, Kabarserasan.com — Sejumlah tenaga kontrak atau honorer dijajaran Pemerintah Kota Jambi terhitung sejak 1 Januari 2019 lalu sudah di rumahkan. Hal itu menyusul adanya arahan dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Jambi.
Informasi tersebut dibenarkan Wakil Walikota Jambi, Dr H Maulana yang mengatakan, alasan BPK untuk dilakukan efisiensi terhadap tenaga pegawai non PNS dijajaran Pemkot Jambi. BPK menganggap jumlah mereka sudah overload dan tidak sesuai dengan kebutuhan serta anggaran yang ada.
“Jumlahnya banyak tetapi tidak sejahtera, maka BPK berpikir bagaimana supaya Pemerintah Kota Jambi berpikir jumlahnya sesuai dengan kebutuhan tidak berlebih tetapi sejahtera. Makanya kita naikan honornya,” ujar Maulana, Sabtu (5/1/2019).
Dengan kejadian tersebut, dia berharap kepada masyarakat tidak melihat dari sisi negatif terhadap efisiensi yang dilakukan, tetapi hal itu adalah upaya untuk mensejahterakan para tenaga honorer.
Sebab, menurutnya selama ini upah yang diterima oleh tenaga kontrak atau honorer dijajaran Pemerintah Kota Jambi sama rata, tidak menurut jenjang pendidikan.
Untuk itu, sebut Maulana, dengan adanya efisiensi tenaga honorer sejak 1 Januari 2019 lalu maka upah yang diterima oleh tenaga honorer dijajaran Pemkot Jambi berdasarkan jenjang pendidikan.
“Kalau dia S1 beda gajinya dengan D3. D3 beda gajinya dengan tamatan SMA. Itu sudah dilakukan per 1 Januari lalu,” tegasnya.
Tidak hanya itu, tambah Maulana, dalam arahan pihak BPK juga menyarankan kepada pihak Pemkot Jambi untuk melakukan assesment ulang terhadap sejumlah tenaga honorer tersebut.
“Saran dari BPK, bahwa kita perlu assesment ulang. Sesuai atau tidak kompetensi dari tenaga kontrak atau honorer yang ada dengan kebutuhan kerja yang ada disetiap instansi dan OPD yang ada,” tukas Maulana.
Diakuinya, assesment tersebut bukanlah merupakan keinginan dari Pemerintah Kota Jambi, tetapi hal itu merupakan murni saran dari BPK.
Namun begitu, Wakil Walikota tidak mengetahui secara rinci berapa jumlah tenaga kontrak yang di rumahkan. “Tiap unit beda-beda, karena dilihat kompetensi dari masing-masing,” ungkap Maulana. (Azi)