Sriwijaya FC Terdepak ke Liga 2

Kapten Sriwijaya FC Yu Hyun Koo minta maaf. Foto: Tribun Sumsel.

Kabarserasan.com, Palembang — Masyarakat pecinta sepak bola Sumatera Selatan berduka. Pasalnya tim berjuluk laskar wong kito ini harus turun kasta. Kekalahan 1-2 atas Arema Malang pada laga terakhir membuat tim kebanggaan masyarakat Sumatera Selatan ini harus bertarung di Liga 2 musim depan.

Kenyataan ini begitu menyakitkkan bagi warga Sumsel. Bagaimana tidak, menyambut Liga 1 musim 2018 ini Sriwijaya FC dinilai akan mampu berbuat banyak, bahkan menjadi kandidat kuat juara berkat rekrutan sederet pemain bintang.

Pelatih bertangan dingin Rahmad Darmawan kembali didatangkan sebagai juru taktik tim. Begitu juga dengan pemain hebat. Sebut saja Adam Alis, Alfin Tuasalamony, Makan Konate dan Hamka Hamzah juga merapat ke Laskar Wong Kito.

Tak sampai disitu saja, Sriwijaya FC juga mendatangkan pemain terbaik Asia 2017 Manuchehr Dzhalilov (Tajikistan) dan Mamadou Ndiaye (Mali). Belum lagi kedatangan Esteban Viscarra, Zulfiandi, Novan Sasongko, dan Abimanyu.

Dengan skuat yang ada Sriwijaya FC sanggat layak diunggulkan sebagai kandidat Juara Liga 1 2018.

Tes pertama bagi kumpulam pemain jempolan itu terjadi saat SFC mengikuti piala Presiden. Pada kesempatan itu Sriwijaya FC belum mampu menjadi juara. Namun permainan yang ditampilkan membuat publik sepakbola Indonesia terkesan.

Dan itu dibuktikan saat mengikuti turnamen Piala Gubernur Kaltim. Hasil racikan pelatih Rahmad Darmawan membuta SFC menjadi juara. Segaligus menggenapkan perolehan 22 trophy
sepanjang keberadaan klub yang lahir sejak 2004 ini.

Diawal laga, Sriwijaya FC mampu menunjukkan taringnya. Laskar Wong Kitosempat merangsek di keposisi tiga klasemen Liga 1.

Namun sayangnya, prestasi mengkilap itu mulai pudar menjelang paruh kompetisi. Permasalahan mulai timbul. Dimulai tunggakan gaji, hingga pemecatan sejumlah pemain.

Tak tanggung-tanggung, sembilan pemain bernama besar dilepas. Mereka adalah, Hamka Hamzah, Adam Alis, Alfin Tuasalamony, Novan Sasongko, Bio Paulin, Patrich Wanggai, Rahmad Hidayat, serta duo Mali, Makan Konate dan Mohamadou Ndiaye. Hal ini tentu saja mengagetka pecinta Sriwijaya FC. Bahkan trio pelatih termasuk Rahmad Darmawan hengkang.

Sejumlah rekrutan anyar datang termsuk menempatkan Subangkit sebagai pelatih kepala. Tetapi itu tidak cukup mendongkrak permainan tim.

Permainan Sriwijaya FC di paruh kedua kompetisi mulai memudar. Tim yang kemudian dilatih Subangkit ini, jarang menang.

Berbagai upaya coba dilakukan. Bahkan Gubernur Sumsel Herman Deru yang baru dilantik kemudian mengambil tindakan untuk penyelamatan Sriwijaya FC dari ancaman jurang degradasi Liga 1.

Sayang upaya yang dilakukan tak berakhir manis, hingga pekan terakhir, Sriwijaya FC tidak bisa beranjak dari zona degradasi. Laskar Wong Kito, peraih double winner 2008 ini akhirnya harus terdegradasi ke Liga 2 musim depan. (Amr/dbs)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here