RPJMD Muara Enim Menunggu Inovasi Bupati Baru

Muaraenim, Kabarserasan.com—Menatap tahun 2019, Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah memantapkan tekad untuk terus melanjutkan tren kemajuan pembangunan yang telah dicapai, pada lima tahun ke depan.

Perencanaan pun dilakukan secara matang dan bertahap oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Muara Enim, melibatkan seluruh komponen masyarakat.

Dimulai dengan menggelar workshop 7 Maret 2018 lalu dengan agenda menyusun rancangan teknokratik dari Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), mengambil tema ”Menuju Kabupaten Muaraenim Berdaya Saing dan Berkelanjutan”. RPJMD 2018-2013 itu sendiri disusun sebagai penjabaran dari visi Kabupaten Muaraenim, yakni Sehat, Mandiri Agamis dan Sejahtera (SMAS).

Rencana teknokratik RPJMD tersebut disusun, mengacu kepada peraturan Menteri Nomor 86 Tahun 2017 Pasal 43, yang selanjutnya disajikan dengan sistimatika, mulai dari pendahulan, gambaran umum kondisi daerah, gambaran keuangan daerah dan permasalahan serta isu strategis daerah.

Workshop tersebut dihadiri seluruh kepala dinas, camat, kepala instansi vertikal, tokoh masyarakat dan perguruan tinggi lingkup Kabupaten Muara Enim, dengan narasumber dan bertindak selaku fasilitator pihak dari Bappenas, Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD), Praktisi Knowladge Worker PT Matra Ruang Waktu Selaras, dan Bappeda Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Bapedda Kabupaten Muara Enim, Abdul Nadjib di forum itu mengatakan, RPJMD yang disusun itu dipersiapkan dan menjadi pedoman bagi Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim terpilih, dengan melalalui tahap sinkronisasi sesuai terhadap visi misi pemimpin baru tersebut.

“Jadi, setelah kita susun, rancangan RJPMD tersebut akan dikawinkan dengan visi dan misi bupati dan wakil bupati terpilih, sehingga istilahnya bupati dan wakil bupati tersebut tinggal menyempurnakan, dan selanjutnya tinggal dilaksanakan,” ujar Nadjib menjelaskan.

Ditambahkan Nadjib, RPJMD 2018-2023 yang disusun ini merupakan tahapan ketiga dan ke empat dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Muaraenim tahun 2005-2025, sebagai dasar perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembangunan daerah untuk masa waktu 20 tahun, Visi SMAS, selanjutnya dijabarkan melalui delapan misi dan 24 sasaran pembangunan.

Setelah Pilkada Serentak 2018 selesai dan pasangan Ir H Ahmad Yani MM-H Juarsah SH terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim yang baru, 8 Agustus 2018 Bappeda menggelar Focus Discussion Group (FGD) dengan agenda mengundang bupati dan wakil bupati terpilih tersebut untuk memaparkan visi, misi, dan program strategis yang mereka susun

Saat itu, pelaksana tugas (Plt) Bupati Muara Enim, Teddy Meilwansyah yang memimpin pertemuan menjelaskan, prioritas RPJMD 2018-2023 Kabupaten Muara Enim menekankan pembangunan pada aspek pengembangan dan pemantapan ekonomi lokal yang kompetitif, memiliki daya saing yang ditopang oleh peningkatan, dan pengembangan kerja sama antara lembaga dan antar-wilayah, kemudian peningkatan kualitas sumber daya manusia dan IPTEK, insfratruktur, lembaga pemerintah, sumber penerimaan daerah dan masyarakat.

“Besar harapan kami kepada Bapak Ahmad Yani dan H. Juarsah selaku Bupati dan Wakil Bupati terpilih dapat memberikan paparan visi, misi, dan program strategis tahun 2018-2023 sebagai acuan dalam penyusunan dokumen RPJMD kabupaten Muaraenim tahun 2018-2023,”demikian Teddy menyampaikan maksud pihaknya mengundang pasangan calon pemimpin Pemerintah Kabupaten Muara Enim tersebut

Khusus untuk pelaksanaan pembangunan tahun 2019 sendri, Pemkab Muara Enim juga telah merumuskan rencana, sasaran dan target yang ingin dicapai, serta penganggaran dananya, yang dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kabupaten Muara Enim 2019.

RKPD 2019 tersebut telah dibahas sejak April 2018 lalu melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD, dihadiri seluruh pejabat yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kepala Daerah (FKPD), para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Ormas, OKP, organisasi agama dan serta perwakilan dari institusi pendidikan itu, juga menghadirkan pihak Bapeda Sumatra Selatan (Sumsel)—saat itu diwakili Kabid Infrastruktur dan Pemgembangan Kewilayahan Hendrian Achmad, narasumber H Didik Susetyo Guru Besar Ekonomi Pembangunan Universitas Sriwijaya serta Yos Rusdiansyah Kepala BPS Sumsel.

Bupati Muara Enim kala itu, Ir Muzakir Sai Sohar memaparkan empat prioritas pembangunan yang akan menjadi pedoman derap langkah pembangunan Kabupaten Muara Enim di tahun 2019, terutama terkait penyusunan APBD daerah itu di tahun yang sama, yakni pembangunan sumber daya manusia (SDM), peningkatan infrastruktur dasar dan penunjang perekonomian, tata kelola pemerintah yang baik serta ketahanan pangan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Disampaikan Bupati Muzakir saat itu, dalam Musrenbang diajukan 2.548 usulan kegiatan, dengan nilai total usulan Rp. 2,6 triliun. Namun setelah diverifikasi dalam Forum Perangkat Daerah dan melalui kajian serta berbagai pertimbangan, akhirnya menjadi 434 program, 2.474 kegiatan dengan nilai usulan lebih dari Rp.1,6 triliun.

Sesuai aturan, RKPD 2019 Kabupaten Muara Enim itu, mengacu pada program provinsi dan nasional serta sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Muara Enim tahun 2005–2025. Kini, tinggal Bupati Ir H Ahmad Yani MM dan H Juarsah SH yang akan melaksanakannya, tentu saja setelah melalui proses sinkronisasi dengan program yang telah mereka susun dan disepakati pihak terkait di daerah ini. (Jun)

Simak Laporan Khusus Mengenai Muara Enim: di sini

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here