TNI AL Palembang Bedah Rumah Orang Tua Atlet Dayung Jambi

Rumah orang tua Riska atlet dayung Jambi yg dibedah TNI AL. Kabarserasan.com/azi

Jambi, Kabarserasan.com — Aksi bedah rumah warga terjadi di Jambi. Namun, bukan dari pemerintah daerah setempat, tapi kali ini dari Pangkalan TNI Angkatan Laut (AL) Palembang.

Tidak tanggung-tanggung, jajaran AL ini membedah rumah orang tua atlet dayung Jambi yang menorehkan prestasi di Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang beberapa waktu lalu.

Zahari (58), warga Legok, Danau Sipin, Kota Jambi ini mengaku terkejut dan tidak mengira bila gubuk pribadinya yang telah dihuni sejak puluhan tahun silam akan mendapatkan program bedah rumah.

Menurut orang tua Riska Andriyani (25), atlet dayung peraih mendali perak di Kelas C 1, dan perunggu di kategori C 2, tidak hanya gembira tapi terharu.

Mulanya, rumahnya didatangi Danposmat Talang Duku Peltu Krisdiyanto bersama rombongan untuk bersilaturahmi. Namun, suami Juwita (52) ini heran ditanya soal kondisi rumahnya yang sudah tidak layak huni lagi.

“Saya tahunya Pak Kris datang ke Jambi untuk bersilaturahmi di gubuk saya, tapi dia tanya ukuran rumah saya,” katanya, Jumat (19/10/2018).

Setelah itu, dirinya baru sadar sekitar setengah bulan kemudian. “Saya baru tahu setengah bulan kemudian baru diberi tahu bahwa rumahnya akan dibangun oleh TNI Angkatan Laut,” tutur Zahari.

Diakuinya, selama proses pembangunan rumahnya semua anggaran ditanggung dari TNI AL. “Alhamdulillah, rumah saya yang terbuat dari kayu mendapatkan program bedah rumah dari TNI AL. Rumah saya itu sudah rapuh, kalau ada angin kencang bergerak rumah saya tu. Pokoknya tidak layak huni lah,” cerita pria yang bekerja sebagai nelayan di kampungnya ini.

Dengan dibangunnya rumah panggung seluas 6X8 meter tersebut, dia dan keluarga mengucapkan banyak terima kasih atas terbangunnya rumah tersebut.

“Saya sangat terima kasih tak terhingga kepada TNI AL yang telah membangun rumahnya secara permanen. Jika tidak ada bantuan, tentu tidak akan terbangun rumah. Terimakasih Pak Kris,” tukas Zahari.

Selain itu, sambungnya, ini semua terjadi berkat prestasi yang ditorehkan anaknya Riska. “Ini semua berkat prestasi anak saya, sehingga diapresiasi TNI AL. Mungkin rezeki juga dari Allah SWT,” imbuhnya.

Meski demikian, ayah empat orang anak ini berharap tidak hanya diri dan anaknya saja dapat bantuan bedah rumah, tapi atlet berprestasi lainnya.

“Kalau bisa bukan kami bae dibantu, tapi atlet berprestasi lainnya di Jambi ikut dibantu sebagai bentuk perhatian supaya mereka rajin lagi mengukir prestasi,” harap Zahari.

Disamping itu, dia juga berterimakasih kepada pihak Pemprov dan Pemkot Jambi yang juga mengapresiasi prestasi anaknya. “Ada dibantu oleh Pemprov dan Pemkot Jambi, kita tetap bersyukur ada dibantu,” ungkapnya.

Sementara itu, Danposmat Talang Duku Peltu Laut Krisdiyanto didampingi Kapten Laut Pitrajaya, mengaku kegiatan bedah rumah ini dalam rangka HUT Armada RI tahun 2018.

“Kita sangat apresiasi terhadap potensi maritim Pangkalan TNI AL Palembang terutama atlet berprestasi Riska yang berdomisili d Jambi, karena TNI AL membawahi dua wilayah, Jambi dan Sumsel,” ungkapnya.

Dia menilai, tujuan bedah rumah orang tua Riska ini, bukan hanya karena torehan prestasi atletnya, tapi juga karena kondisi rumah orangtuanya sudah tidak layak huni lagi.

“Di Jambi ini baru pertama kali TNI AL melakukan giat bedah rumah buat masyarakat,” imbuh Krisdiyanto.

Disamping itu, dia juga berharap TNI AL makin bersinergi dengan masyarakat sesuai dengan tupoksi maritim terutama di wilayah pesisir termasuk atlet dayung.

“Kedepannya, TNI AL bisa membina nelayan-nelayan lebih baik lagi d Jambi,” harap Krisdiyanto.

Saat ini, yang lebih menyenangkan lagi, katanya, Riska ada memiliki adik kandung Devita Safitri (16) yang ikut menjadi atlet dayung seperti kakaknya.

“Ini akan kita bina agar bisa mengharumkan bangsa Indonesia dengan prestasinya,” harap Krisdiyanto lagi.

Rencananya, sejak dibedah pada tanggal 15 Oktober lalu, penyelesaian rumah tersebut baru selesai diperkirakan memakan waktu satu bulan.

“Insyaallah bila tidak ada halangan, seperti terkendala cuaca yang tidak bersahabat, sekitar satu bulan sudah bisa dihuni,” kata Krisdiyanto.

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here