Muara Enim, Kabarserasan.com — Asoma, beserta anak dan dua orang cucunya selalu merasa was-was, karena khawatir rumah panggung yang mereka tempati roboh. Bagaimana tidak, rumah panggung miliknya yang berada di Dusun VI Desa Penanggiran, Kecamatan Gunung Megang banyak yang sudah rusak dimakain usia.
“Selain atapnya yang bocor, dinding dan kayu penyangga rumah tersebut juga sudah lapuk,” kata kakek berusia 54 tahun ini, Jumat (31/8/2018).
Asoma menuturkan, kondisi rumah tersebut semakin parah sejak lima terakhir. Namun, karena tidak mempunyai pekerjaan tetap, dirinya terkendala biaya untuk memperbaiki kerusakan pada rumahnya.
Untuk mengganti atap genteng yang rusak pun dirinya tak mampu sehingga menggunakan bahan seadanya. Alhasil, atap rumahnya pun menggunakan bahan seadanya. Ada ganteng, seng, plat bekas drum hingga daun nipah.
Syukurlah, kekhawatiran Asoma tidak akan terjadi. Pasalnya, warga desa dan beberapa donatur membedah rumahnya. Berkat kerjasama warga, rumah Asoma akhirnya berhasil diselesaikan dalam 12 hari.
“Alhamdulillah, masyarakat mau membantu saya memperbaiki rumah ini. Saya benar-benar berterima kasih. Karena saya tidak mampu, meski sudah kerja keras namun hanya bisa untuk makan sehari-hari,” ungkapnya, lirih.
Kepala Desa Penanggiran, Fredick Alviansyah mengatakan, bedah rumah itu dilakukan atas inisiatif warga yang prihatin dengan kondisi rumah Asoma.
Adapun dana yang digunakan untuk bedah itu juga dari sumbangan masyarakat serta bantuan dari beberapa donatur.
“Dana yang terkumpul untuk bedah rumah tersebut mencapai Rp 24 juta,” kata Alvianyah usai Serah terima rumah di halaman depan rumah Asoma yang dihadiri Kepala dan perangkat Desa Penanggiran, Babinsa, serta masyarakat desa Penanggiran.
Kades Alfian, mengapresiasi sikap warganya yang masih mengedepankan sikap gotong royong. “Rumah bapak Asoma ini akan menjadi contoh untuk kegiatan bedah rumah berikutnya,” ujar Yayan.(ans)
