Pada tanggal 25 Juli 2018 yang baru lalu KPU Muara Enim telah menetapkan pasangan calon (Paslon) Ahmad Yani-Juarsyah sebagai pemenang Pilkada Kabupaten Muara Enim, dan dengan demikian berhak dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim untuk periode tahun 2018 -2023 mendatang. Pelantikan sendiri, hingga tulisan ini dibuat belum ditentukan, menunggu keputusan Menteri Dalam Negeri
Menarik untuk disimak perjalanan pasangan ini untuk tampil sebagai pemenang, karena selama proses Pilkada berlangsung, pasangan yang memakai tagline “Ayok Juara” ini bisa disebut sebagai kuda hitam, tidak diperhitungkan akan memenangkan kompetisi politik tersebut, dibanding tiga Paslon yang menjadi kompetitornya.
Ada beberapa faktor mengapa pasangan ini tidak diperhitungkan. Salah satunya—jujur saja, penulis menganggap pasangan ini kurang familiar di mata masyarakat pemilih. Mereka tidak berdomisili di Kabupaten Muara Enim, bukan petahana. Tapi di sisi lain, upaya menutupi itu gencar mereka lakukan dengan menggencarkan strategi sosialisasi, diantaranya pemasangan alat peraga (spanduk, baliho) dan lewat media sosial. Langkah ini terlihat jitu
dalam upaya mereka memenangkan kontestasi Pilkada Kabupaten Muara Enim.
Setidaknya, dengan langkah itu mereka membuat masyarakat calon pemilih mengenal dan mengingat wajah dan nama mereka, sehingga akhirnya kehadiran mereka menjadi familiar. Efeknya, secara psikologis orang akan mulai tertarik untuk tahu apa yang hendak ditawarkan pasangan ini jika dipercaya memimpin Kabupaten Muara Enim kelak.
Seiring dengan itu calon pemilih kemudian mulai melakukan komparasi (perbandingan) program yang ditawarkan mereka dengan pasangan lain. Ekspektasi pun mulai tumbuh, tatkala program yang mereka tawarkan dianggap sesuai dengan harapan yang masyarakat inginkan. Bahwa di sela-sela perjalanan Pilkada muncul tudingan miring dari kompetitor kepada pasangan ini, maka hasil akhir adalah lahirnya sebuah ketetapan resmi dari KPU Muara Enim, yang memenangkan pasangan ini.
Terpilihnya pasangan Ahmad Yani-Juarsyah sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Muara Enim mendatang, tentu kemudian memunculkan harapan baru, dan tidak berlebihan, banyaknya harapan itu bertumpu pada janji-janji yang mereka sampaikan saat kampanye. Mengacu kepada visi misi yang mereka paparkan di depan KPU Muara Enim dan selama masa kampanye, masyarakat berharap di bawah kepemimpinan mereka, Kabupaten Muara Enim jadi makin maju di segala bidang, baik secara fisik maupun non fisik, sehingga Kabupaten Muara Enim menjadi yang terdepan dan membanggakan.
Pemimpin baru, harapan baru. Tentu saja untuk mewujudkan semua harapan di atas, tidak dapat semata bertumpu pada kerja pasangan ini. Memang, di tangan merekalah birokrasi sebagai msin pembangunan diharapkan bekerja lebih baik, menghadapi semua tantangan dan pekerja rumah selama ini. Namun dukungan kuat dari semua komponen masyarakat tetap mutlak diperlukan.
Genggam erat janji, tunaikan kewajiban, dan kawal perjalanan pembangunan yang dijalankan demi untuk kemajuan bersama, bukan hanya untuk pribadi dan golongan. Dengan doa dan juga komitmen tinggi itulah, kita bisa berharap di bawah pemimpin baru ini, Kabupaten Muara Enim akan lebih maju dari sebelumnya.