Bandarlampung, kabarserasan.com—KPU Lampung, Minggu (18/02/2018) siang menggelar acara deklrasi kampanye damai bagi seluruh pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur pada Pilkada Lampung 2018. Namun khusus pasangan Mustafa-Ahmad Jajuli, hanya dihadiri Jaljuli saja, karenw Mustafa sudah ditahan KPK.
Di dalam acara yang digelar di depan Gedung Sumpah Pemuda di kawasan Way Halim, Bandar Lampung ini, keempat pasangan kontenstan Pilgub Lampung minus Mustafa, duduk berdampingan di bawah tenda yang dipasang KPU Lampung.
Kehadiran Ahmad Jajuli menjadi perhatian ribuan warga masyarakat yang menghadiri acara ini. Jaljuli tampil sendirian karena Cawagubnya, Mustafa, sedang ditahan terkait dugaan keterlibatan Bupati Lampung Tengah itu dalam kasus dugaan korupsi yang sedang diusut KPK.
Dalam kegiatan ini, di depan para pendukungnya, seluruh kontestan Pilgub Lampung ini menyampaikan secara bersama komitmen mereka untuk menjalani Pilkada dengan bersih dan tanpa praktik kampanye hitam (black campaigne), yang ditandai dengan penandatangan pernyataan tersebut secara bersama-sama pula. Ikut menandatangani, Kapolda Lampung dan Danrem 043 Garusa Hitam Lampung.
“Deklarasi kampanye damai dan bersih ini merujuk kepada aturan yang KPU buat, dan ini juga dilakukan di seluruh KPU daerah penyelenggara Pilkada 2018. Kita harapkan para kontestan ini mematuhi komitmen ini, tidak saja oleh mereka tapi juga sampai ke para pendukungnya di lapangan,” kata Ketua KPU Lampung, Nanang Trenggono kepada media, usai acara tersebut.
Menurut Nanang, komitmen yang sudah ditandatangani bersama ini, selanjutnya akan menjadi acuan sekaligus dasar bagi KPU dan Bawaslu untuk memantau kegiatan kampanye dan prilaku para peserta Pilkada. Sanksi tegas, menurut Nanang, akan diberikan kepada yang melanggar.
Pilgub Lampung ini diikuti empat pasang calon dan kepada mereka telah diberikan nomor urut sesuai hasil undian yang telah dilakukan. Keempat pasang itu, berdasarkan nomor urut yakni pasangan Muhamad Ridho Fichardo-Bahtiar Basri/ Herman HN-Sutono, Arinal-Chununia Chalim dan Mustafa-Ahmad Jajuli, (ano)
