Jakarta, Kabarserasan.com—PT Bukit Asam Tbk (PTBA) melakukan pemecahan nilai nominal saham (Stock Split) pada pembukaan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (14/12/2017). Pembukaan dengan harga saham baru tersebut, dilakukan Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin, didampingi Direktur Utama BEI, Tito Sulistio
Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin mengatakan, sesuai keputusan RUPSLB PTBA pada 29 November 2017 lalu, stock split dengan rasio 1:5, dan nilai nominal saham PTBA akan berubah dari Rp.11.200 menjadi Rp2.240/lembar saham.
“Stock split ini ditujukan untuk meningkatkan likuiditas perdagangan saham perusahaan dan menjangkau investor yang lebih luas,” kata Arvian menjelaskan.
Pembukaan perdagangan dengan harga saham baru ini, lanjut Arviyan, sekaligus menadai 15 tahun Bukit Asam melantai di Bursa Efek sejak 23 Desember 2002. Pada awal IPO, PTBA mencatatkan sahamnya sebesar Rp.575.
“Seiring berjalan waktu, PTBA mampu meraih saham dengan harga tertinggi, sebesar Rp.24.900 pada 4 Januari 2011 dan harga rata-rata tertimbang sebesar Rp.7.256,” kata Arviyan lagi.
Dalam kurun waktu 15 tahun itu, Arviyan melanjutkan, PTBA berhasil mendapatkan berbagai penghargaan, antara lain penghargaan The Most Trusted Company Tahun 2015 dan Top 50 Public Listed Companies Tahun 2016 dari Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG)
29 November 2017 lalu, PTBA telah membentuk holding BUMN industri pertambangan bersama PT Aneka Tambang Tbk, dan PT Timah Tbk, melalui rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) yang dilaksanakan bersama, dengan keputusan PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) sebagai induk holding.
Terkait itu, Arviyan menjelaskan, respon pasar sangat positif, yang dibuktikan dengan naiknya nilai saham PTBA dibanding saat penutupan saham 28 November 2017, yakni dari Rp.1050 menjadi Rp.11.250 pada 29 November 2017, tepatnya beberapa saat setelah RUPSLB tersebut dilaksanakan. (Jun)
