Jambi, Kabarserasan.com—Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Republik Indonesia Tjahjo Kumolo menegaskan bahwa konsentrasi pemerintah pusat selama kurun waktu 5 tahun ini, yakni dibidang infrastruktur, ekonomi dan sosial. Dia berharap pada akhir tahun depan ini pembangunan tersebut bisa tercapai 90 persen.
“Bapak Presiden memastikan dan harus dipastikan akhir tahun 2018 capaian pembangunan infrastruktur ekonomi dan infrastruktur sosial paling tidak 90 persen selesai,” katanya usai membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Gubernur se Sumatera di Provinsi Jambi, Senin (09/10/2017).
Mengapa harus selasai? Menurut Mendagri, karena secara politik Agustus tahun depan sudah tahapan Pemilu Presiden, yakni masing-masing parpol sudah mengajukan calon presiden dan wakil.
“Saya berharap, melalui kegiatan ini tercapai sinergitas, kesepakatan dalam mempercepat pembangunan di Sumatera,” imbuh Tjahyo.
Sementara itu. Gubernur Jambi Zumi Zola berharap agar kesepakatan dari forum gubernur ini dapat mendorong percepatan pembangunan di wilayah Sumatera. Menurutnya, percepatan pembangunan di Pulau Sumatera dalam kondisi mendesak untuk dilakukan. Jika infrastruktur cepat dilakukan maka akan mendatangkan investor yang lebih banyak dan besar sehingga akan memberikan keuntungan untuk kemajuan wilayah Sumatera.
“Secara umum potensi kekayaan alam di Pulau Sumatera sangat melimpah, potensi ini menjadi modal pembangunan wilayah Sumatera,” ujar Gubernur.
Karena itu, Zola berharap banyak dukungan dari pemerintah pusat. “Mohon dukungan pemerintah pusat untuk percepatan pembangunan di wilayah Sumatera agar dapat mempercepat kontribusi wilayah Sumatera terhadap program nasional.”
Usai memberikan sambutan, Zola beserta Gubernur se-wilayah Sumatera melakukan penandatanganan disaksikan Mendagri dan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, perwakilan dari Kemententerian BUMN, gubernur se-Sumatera, Wagub Jambi, walikota/bupati dalam Provinsi Jambi serta unsur forkopimda. Rakor sendiri mengambil tema “Peningkatan peran swasta dalam pembangunan regional sumatera dalam kerangka peningkatan kontribusi terhadap ekonomi nasional” (azi)
