Rekrut Calon Anggota Polri, Polda Sumsel Libatkan Pemerintah Daerah

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Zulkarnain saat penandatanganan nota kesepahaman

Palembang, Kabarserasan.com—Polda Sumsel membuat terobosan baru, dalam hal rekrutmen anggota Polri di wilayah hukumnya, dengan melibatkan seluruh bupati dan wali kota se Sumatera Selatan.dalam bentuk nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Selasa (26/09/2017) di Mapolda Sumsel di Palembang.

Langkah ini, menurut Kapolda Sumsel, Irjen Pol Drs Zulkarnain, tidak saja untuk menjaga proses penerimaan anggota Polri lebih transparan dan bersih dari praktek suap, tapi juga melibatkan seluruh kepala daerah, untuk ikut berperan membina dan terlibat dalam pelatihan bagi calon anggota Polri 2018.

“Saya berharap agar kegiatan ini tidak hanya bersifat seremonial belaka. Artinya akan ada tindak lanjut yang sangat nyata setelah penandatanganan naskah kerja sama ini. Oleh karena itu agar biro SDM Polda Sumsel dan jajaran polres untuk jemput bola dan berkoordinasi yang baik dengan pemerintah daerah sebagai tindak lanjutnya,” ujar Zulkarnain

Jamin Bersih Dari Suap

Diakui Zulkarnain, terobosan ini belajar dari proses rekrutmen anggota Polri tahun lalu yang banyak mendapat sorotan publik terkait dugaan adanya praktek suap oleh oknum tertentu. Dengan nota kesepahaman ini,

“Bagaimana persiapan bagi putra-putri sumsel penerima calon brigadir atau Akpol karena MoU yang kami lakukan itu memberi ruang pada pemda untuk ikut serta melakukan pelatihan persiapan bagi mereka yang akan masuk polisi apa akpol, brigadir.

Dengan cara ini, Zulkarnain menjamin proses rekrutmen anggota Polri akan bersih dari praktek suap, nepotime atau faktor sumbyektifitas. “Proses kemarin ada masalah di sini, tahun ini jangan ada lagi. Pesan presiden kan kalau penerimaan jangan bayar-bayar. Jadi kita pakai prinsip Betah, yaitu bersih, transparan, akuntabel dan humanis—clear and clean,” tambah Zulkarnain.

Teknisnya, seluruh pemerintah daerah di Sumsel berhak mengusulkan putra-putri daerah terbaik yang memenuhi persyaratan untuk bisa diterima di dalam institusi Polri. Mereka yang diusulkan dan dinilai memenuhi persyaratan, kemudian dilakukan pembinaan dan pelatihan oleh Polda. Diharapkan dengan cara ini, akan terpilih calon anggota Polri yang memiliki kualitas terbaik.

Tahapannya akan dimulai September 2017 ini, diawali sosialisasi perekrutan ke sekolah-sekolah tingkat menengah sederajat . Lalu Oktober dilakukan seleksi peserta calon, kemudian November hingga Januari 2018 tahap program pembinaan, meliputi administrasi, kesehatan, psikologi, jasmani, dan akademik.

Selanjutnya, pada Februari 2018, akan dilaksanakan analisis dan evaluasi terhadap penilaian pada masing-masing tahapan kegiatan seperti administrasi, kesehatan, psikologi, jasmani dan akademik tadi. (Jun)

Advertisement

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here