Bandarlampung, Kabarserasan.com—Memasuki musim kemarau, warga di sejumlah daerah di tanah air mulai merasakan krisis air bersih. Begitu pula di beberapa wilayah di Kota Bandar Lampung, salah satunya di Kelurahan Way Gubak, Kecamatan Suka Bumi.
Mereka terpaksa berjalan kaki menelusuri lereng bukit di belakang tempat tinggal mereka untuk mencari air layak konsumsi yang bersumber dari sebuah galian kecil di bawah bukit. Debit air yang kecil membuat warga hanya mendapatkan air sedikit karena harus berbagi dengan warga lainya.
Meski demikian, tidak ada pilihan lain bagi warga. Kini setiap hari kawasan tempat sumber air bersih di pebukitan itu ramai didatangi warga untuk mendapatkan air bersih, bagi kebutuhan sehari-hari. Mereka terpaksa berjalan kaki sekitar 500 meter, menelusuri jalan setapak menuju lereng bukit, karena tidak bias ditempuh dengan kendaraan.
“Letaknya ini ada di belakang kampung kami. Mau bagaimana lagi, tidak ada pilihan. Semua sumber air milik warga sudah kering. Di sini warga mengambil air dengan menggunakan gayung, karena sumber airnya sangat sedikit” ujar Sukri, salah seorang warga yang ditemui di lokasi pengambilan air ini.
Secara giografis, Dusun Lorah Kadu, tempat sumber air itu berada, terletak di dataran tinggi dari pemukiman warga sekitar.Sebagian besar warga mengaku tidak memiliki sumur, karena di kawasan tempat tinggal mereka sulit mendapatkan sumber air. Kalau pun membuat, biayanya terbilang mahal, mencapai belasan juta rupiah.
Warga kelurahan ini berharap kepada pemerintah setempat memberi perhatian, dengan memberikan solusi sumber air besih untuk hidup mereka sehari hari. Misalnya membuatkan sumur pompa, dan untuk kebutuhan mendesak, bias dikirim bantuan air bersih kepada mereka. (ano)